Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jenis Teks Narasi dan Contohnya

Baca di App
Lihat Foto
KOMPAS.com/Gischa Prameswari
Ilustrasi jenis-jenis teks narasi
|
Editor: Serafica Gischa

KOMPAS.com - Teks narasi adalah teks yang berisikan kisah yang perlu diteladani setiap isinya.

Tujuan dari teks narasi salah satunya adalah agar pembaca seolah-olah mengalami hal yang terjadi pada teks narasi tersebut.

Unsur yang paling penting pada sebuah narasi yaitu unsur perbuatan atau tindakan. Narasi juga lebih megisahkan kehidupan yang dinamis dalam suatu rangkaian waktu.

Dilansir dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia, teks narasi dibedakan menjadi tiga jenis, yaitu:

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Narasi informatif (ekspositoris)

Narasi informatif adalah karagan yang bertujuan menyampaikan sebuah informasi dengan tepat mengenai suatu peristiwa atau kejadian.

Baca juga: Teks Narasi: Pengertian, Tujuan, Ciri-Ciri, dan Unsurnya

Contoh teks narasi informatif adalah:

Perang Surabaya

Pada 10 November meletuslah sebuah perlawanan rakyat di
Surabaya untuk mengusir Belanda dan para sekutunya dari tanah air. Perang ini berawal dari kemarahan tentara Inggris akibat dari
terbunuhnya pimpinan mereka, Brigadir Jenderal Mallaby. Akibat
tewasnya pimpinan mereka pihak Inggris dan sekutunya memberikan sebuah ultimatum kepada seluruh pejuang yang ada di Surabaya waktu itu untuk menyerah.

Bukannya menyerah, ultimatum tersebut malah dianggap sebuah
penghinaan oleh para pejuang dan rakyat. Mereka membentuk milisimilisi perjuangan untuk menghadapi piahk Inggris yang mengancam akan menyerang.

Mengetahui utimatumnya ditolak, pihak Inggris dan sekutunya marah besar. Pada 10 November pagi, mereka melancarkan serangan besarbesaran melalui laut, darat, dan udara, dengan mengerahkan sekitar 30.000 infanteri, sejumlah pesawat terbang, tank, dan kapal perang.

Kota Surabaya diserang habis-habisan oleh pihak sekutu. Mereka
mengebom gedung-gedung pemerintahan dan membunuh para
pejuang. Kejadian waktu itu sangatlah mengerikan, pembunuhan terjadi di mana-mana dan membuat para pejuang terdesak......

Baca juga: Tujuan Membuat Kerangka Sebelum Membuat Teks Pidato

Narasi artistik

Dalam buku Argumentasi dan Narasi (2010) oleh Gorys Keraf, karangan narassi artistik merupakan karangan yang menceritakan suatu kisah atau peristiwa yang bertujuan memberikan pengalaman estetis kepada pembacanya.

Cerita berupa fiksi atau nonfiksi dengan bahasa figuratof atau kiasan. Contoh teks narasi artistik, yaitu:

Petarungan di Pagi Buta

Kala itu mentari belum bangun dari peraduannya. Ayam-ayam
jago pun belum melakukan tugasnya. Namun, Pak Raden telah keluar dari rumahnya. Kulitnya yang keriput dan tipis seolah-olah tidak mempan oleh embusan angin yang sedari tadi berusaha
membekukannya. Tangan kanannya yang kekar memikul sebuah
cangkul, sedangkan tangan kirinya memegang sebuah bingkisan besar.

Pada saat Pak Raden melangkahkan kaki menuju sawahnya,
langkahnya terhenti oleh tangisan bayi yang memecah keheningan pagi itu. Dengan sangat ketakutan Pak Raden mencari sumber suara itu. Betapa terkejutnya Pak Raden melihat seorang bayi mungil tergeletak di bawah pohon beringin besar. “Bayi siapa ini? Haruskah aku membawanya?” Pak Raden bimbang.

Ketika dia ingin mengangkat bayi itu, tiba-tiba seekor harimau
besar menyerangnya, tetapi dengan sigap Pak Raden mengelak. Ternyata suara tangis bayi itu menarik perhatian harimau. Tampaknya harimau itu kelaparan. Dia pandangi bayi tersebut dengan tatapan mengerikan......

Baca juga: Susunan Acara pada Pembacaan Teks Proklamasi

Narasi sugesif

Narasi sugesif menceritakan peristiwa atau kisah dengan tujuan terselubung kepada pembaca ataui pendengarnya. Contoh dari teks narasi sugesif, yaitu:

Apa yang Ditanam Itu yang Dituai

Hari itu langit sangat terik, tetapi Budi tetap menarik gerobaknya. Dia susuri lorong-lorong pasar itu dengan harap ada yang membeli getuk buatan ibunya. Hari itu Budi sangat memerlukan uang untuk biaya pengobatan ayahnya.

Saat itu Budi melihat seorang pria yang sedang mengikuti seorang ibu. “Pasti orang itu akan berbuat yang tidak-tidak!” pikir Budi.

Benar saja, seketika pria itu merampas tas si ibu. Ibu itu menjerit, dengan cepat kilat Budi menjegal pencuri itu hingga terjatuh. Tas itu pun terjatuh bersama si pencuri, lalu pencuri tersebut melarikan diri. Budi mengambil tas itu dan memberikannya kepada.

“Terima kasih, Nak, untung ada dirimu,” kata ibu itu.
“Iya, lain kali hati-hati ya, Bu,” jawab Budi sambil meninggalkan ibu itu.
“Sebentar, Nak, ini ada sesuatu untukmu,” kata ibu itu.
“Tidak usah, Bu,” tolak Budi dengan halus.

Wanita itu kagum dengan kebaikan Budi. Tanpa sengaja dia melihat gerobak getuk dan berkata, “Baiklah kalau kamu tidak mau menerimanya, biarkan saya membeli semua getukmu”.
Budi senang dan terharu, akhirnya dia bisa membelikan obat untuk ayahnya.
“Terima kasih, Bu,” jawab Budi.

Baca juga: Teks Negosiasi: Tujuan, Fungsi dan Kaidah Kebahasaan

 

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi