Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kenapa Langit Berwarna Merah?

Baca di App
Lihat Foto
KOMPAS.com/FIKRIA HIDAYAT
Matahari terbenam di Pantai Senggigi, Lombok Utara, Nusa Tenggara Barat, Kamis (30/6/2011). Lombok tidak sekedar menawarkan panorama Gunung Rinjani yang menawan, tapi juga panorama pantai yang sangat memikat.
|
Editor: Nibras Nada Nailufar

KOMPAS.com - Pernahkah kamu memperhatikan langit? Pada siang hari langit yang cerah langit akan terlihat sangat biru, ketika mendung akan terlihat abu-abu, namun pada sore hari langit bisa terlihat merah.

Warna langit yang merah dikenal sebagai sunset atau Matahari terbenam.

Matahari terbenam dengan warna merah, oranye, dan kuning sangatlah indah sehingga seringkali dinantikan orang-orang. Namun tahukah kamu romantisisme Matahari terbenam sebenarnya sangat ilmiah?

Spektrum Cahaya Tampak

Pada dasarnya kita melihat segala macam warna karena adanya cahaya tampak. Tanpa adanya cahaya kita tidak bisa tahu apakah suatu benda berwarna merah atau biru. Matahari adalah sumber cahaya tampak yang sangat besar.

universetoday.com Dispersi cahaya matahari
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jika diuraikan, cahaya tampak Matahari akan terurai menjadi spektrumnya yaitu warna merah, oranye, kuning, hijau, biru, dan ungu.

Baca juga: Mengapa Langit Berwarna Biru?

 

Warna langit diatur oleh ketinggian Matahari, molekul dalam atmosfer Bumi, panjang gelombang cahaya tampak, dan juga kepekaan mata manusia.

spaceplace.nasa.gov Hamburan cahaya biru dari sinar Matahari

Dilansir dari National Geographic, molekul di atmosfer Bumi akan menghamburkan (menguraikan) sinar Matahari menjadi warna-warna tersebut.

Ketika Matahari di atas (siang hari), atmosfer akan mengahamburkan cahaya dengan gelombang terpendek yaitu biru dan ungu ke segala arah. Inilah mengapa langit berwarna biru saat siang hari.

spaceplace.nasa.gov Hamburan cahaya merah dari sinar Matahari

Langit seharusnya tampak ungu, namun kita tidak dapat melihat warna ungu dengan baik. Karena kepekaan mata manusia puncaknya di cahaya hijau.

Biru lebih dekat dengan hiau daripada ungu, sehingga mata manusia menangkap bahwa langit lebih berwarna biru dan bukan ungu.

Berbeda lagi saat senja atau Matahari terbenam dengan posisi Matahari yang lebih rendah dan bukan di atas kepala. Dilansir dari NASA Space Place, saat Matahari dalam posisi rendah di langit, sinar Matahari akan melewati lebih banyak molekul atmosfer dan memantulkan cahaya biru.

Cahaya biru yang terus-menerus dipantulkan kemudian hilang dan yang tersisa adalah cahaya dengan panjang gelombang terpanjang yitu cahaya merah. Inilah mengapa langit berwarna merah saat posisi Matahari rendah, yaitu saat pagi dan senja.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi