Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gubernur Jenderal Hindia Belanda dari 1875 hingga 1904

Baca di App
Lihat Foto
Tropenmuseum
Daftar Gubernur Jenderal VOC
|
Editor: Nibras Nada Nailufar

KOMPAS.com - Pengangkatan Gubernur Jenderal Hindia Belanda merupakan salah satu contoh kebijakan VOC di bidang politik. Tujuannya agar pengelolaan kongsi dagang VOC dapat semakin mudah.

Ada banyak gubernur jenderal yang ditugaskan oleh Pemerintah Belanda di Hindia Belanda. Mereka menjadi kepanjangan tangan Belanda atau VOC kala itu.

Siapa sajakah mereka? Berikut merupakan daftar Gubernur Jenderal Hindia Belanda dari 1875 hingga 1904, yang dilansir dari situs Encyclopedia DKI Jakarta dan Dinas Pariwisata Jakarta:

Gubernur Jenderal Johan Wilhelm van Lansberge (1875-1881)

Johan Wilhelm van Lansberge dilahirkan di Kolombia pada 1830 dan meninggal di Mentone pada 1903. Ia merupakan Gubernur Jenderal Hindia Belanda yang ke-55.

Ia merupakan orang pertama yang tinggal di Gedung Istana Gubernur Jenderal atau yang sekarang dikenal dengan Istana Negara Indonesia. Sebelum menjadi gubernur jenderal, ia memiliki jabatan diplomatik di Paris, Madrid, Saint Petersbug serta Brussel.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gubernur Jenderal Frederik s’Jacob (1881-1884)

Frederik s’Jacob dilahirkan di Den Haag, Belanda pada 1822 dan meninggal di Utrecht pada 1901. Saat ia menjabat sebagai Gubernur Jenderal Hindia Belanda, Gunung Krakatau meletus pada 27 Agustus 1883. Letusan ini menyebabkan tewasnya 36 ribu jiwa.

Selain itu, pada pemerintahannya juga terjadi wabah Kolera di Pulau Jawa. Ia sangat berjasa dalam perluasan jaringan rel kereta api dan memperkenalkan teknologi telepon ke Hindia Belanda.

Gubernur Jenderal Otto van Rees (1884-1888)

Otto van Rees dilahirkan di Culemborg pada 1823 dan meninggal di Arnhem pada 1892. Sebelum menjabat sebagai gubernur jenderal, ia menyandang dua jabatan penting dalam Pemerintahan Belanda.

Jabatan tersebut diantaranya Menteri Urusan Kolonial Belanda pada 1879 dan Presiden Dewan Perwakilan Rakyat Belanda mulai dari 1881 hingga 1884. Kemudian ia dipercaya menjadi Gubernur Jenderal Hindia Belanda pada 1884 hingga 1888.

Gubernur Jenderal Cornelis Pijnacker Hordijk (1888-1893)

Cornelis Pijnacker Hordijk dilahirkan di Drumpt, Tiel pada 1847 dan meninggal di Haarlem pada 1908. Ia merupakan Gubernur Jenderal Hindia Belanda yang ke-58.

Pijnacker Hordijk merupakan Profesor Hukum Konstitusional dan Hukum Romawi di Amsterdam. Ia pernah menjabat sebagai Menteri Dalam Negeri dan Hubungan Kerajaan pada 1882 hingga 1883.

Setelah itu ia menjadi Gubernur Drenthe pada 1885 hingga 1888. Pada tahun berikutnya, ia diangkat sebagai Gubernur Jenderal Hindia Belanda hingga 1893.

Gubernur Jenderal Carel Herman Aart van der Wijck (1893-1899)

Carel Herman Aart van der Wijck dilahirkan di Ambon pada 1840 dan ia meninggal di Baarn pada 1914. Ia diangkat menjadi Gubernur Jenderal Hindia Belanda oleh Ratu Emma van Waldeck-Pymont.

Pada masa kepemimpinannya, dilakukan operasi pengendalian Lombok atau yang dikenal sebagai Lombok Pacificatie. Alasannya karena orang Lombok (Sasak) melakukan pemberontakan terhadap orang Bali yang menguasai daerah di Lombok.

Belanda membantu Lombok dalam pemberontakan tersebut dengan menyerang dan membakar Istana Cakranegara di Ampenan. Setelah Lombok menang atas pemberontakan tersebut, Belanda mengklaim jika Lombok merupakan daerah kekuasaannya.

Pada Lombok Pacificatie, Naskah Negarakretagama diselamatkan dari pembakaran istana tersebut dan dibawa ke Belanda. Nama Carel Herman diabadikan menjadi nama kapal mewah yang tenggelam pada 1936 di Perairan Jawa.

Gubernur Jenderal Willem Rooseboom (1899-1904)

Willem Rooseboom lahir di Amsterdam pada 1843 dan ia meninggal di Den Haag, Belanda pada 1920. Ia menjabat sebagai Gubernur Jenderal Hindia Belanda sejak 1899 hingga 1904.

Sebelum diangkat menjadi gubernur jenderal, Willem Rooseboom merupakan seorang mayor jenderal dan politisi Belanda.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi