KOMPAS.com - Kritik musik diperlukan untuk mengembangkan sebuah karya musik ke arah yang lebih baik. Dalam penyampaiannya, kritik musik bisa dilakukan secara lisan maupun tertulis.
Kritik musik yang disampaikan secara lisan biasanya akan disampaikan secara langsung maupun tidak ke pihak pencipta musik dan atau penyaji (penyanyi) musiknya.
Cara penyampaian kritik musik secara tertulis
Dilansir dari situs Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud), cara penyampaian kritik musik secara tertulis harus memuat lima hal berikut, yakni:
PendahuluanBerisikan identitas musik yang akan dikritisi. Contohnya nama pencipta lagunya dan hal lainnya yang berkaitan dengan musik tersebut.
DeskripsiBerisikan penyajian fakta dari musik yang akan dikritisi. Penyajian fakta ini dihadirkan dalam bentuk pernyataan elemen dan warna musik, serta faktor pendukung lainnya.
Berisikan uraian atau penjelasan dari hal-hal penting, yakni nada, melodi, ritme, harmoni, dinamika musik dan lain sebagainya. Pada tahap ini akan dinyatakan juga kualitas atau mutu dari musik tersebut.
IntepretasiBerisikan tingkat pencapaian nilai artistik dalam sebuah penyajian musik. Perbandingan terhadap sebuah karya musik sejenis juga turut menjadi hal yang diperhatikan dalam intepretasi.
EvaluasiBerisikan pernyataan mengenai kebaikan atau kekurangan dalam sebuah karya musik. Hal ini disampaikan secara objektif berdasarkan data dari deskripsi dan analisis yang turut didukung dengan hasil intepretasi.
Contoh kritik musik
Agar lebih mudah memahaminya. Mari kita lihat dua contoh di bawah ini.
Baca juga: Kritik Musik: Pengertian, Jenis, Fungsi dan Cara Penulisannya
Contoh 1Pendahuluan:
Judul: Dynamite
Nama penyanyi: BTS
Penulis lagu: David Stewart dan Jessica Agombar
Durasi music video: 03:43
Tahun rilis: 21 Agustus 2020
Deskripsi:
Dynamite oleh BTS dirilis pada 21 Agustus 2020. Dynamite merupakan salah satu lagu dari album BTS terbaru, yakni BE. Tujuan pembuatan lagu Dynamite adalah memberi semangat positif bagi para pendengarnya, terlebih di saat pandemi Covid-19 melanda dunia.
BTS membawakan Dynamite dengan menggunakan bahasa Inggris. Suasana yang ditampilkan dalam music video-nya terkesan sangat ceria dan menarik untuk dilihat. Hal ini tergambar dari latar tempat dan suasananya.
Music video Dynamite menampilkan ketujuh personel BTS yang sedang menyanyi sambil menari dengan ekspresi yang ceria. Lagu Dynamite oleh BTS masuk dalam nominasi Grammy untuk Penampilan Duo/Group Pop terbaik.
Analisis:
Nada dalam lagu Dynamite terdengar ceria karena menggunakan alunan drum serta efek musik yang sesuai. Musik dalam Dynamite juga dipengaruhi oleh alunan musik tahun 1970-an. Hal ini terdengar jelas dari suara terompet serta penggunaan tepuk tangan sebagai latar belakang musiknya.
Intepretasi:
Pada masa pandemi ini, Dynamite terlihat seperti obat penyemangat masyarakat di tengah ketidaktentuan kapan pandemi akan berakhir. Penggunaan lirik Bahasa Inggris juga kian mempermudah masyarakat di berbagai dunia untuk mengerti dan memahami apa yang ingin disampaikan BTS dalam lagu Dynamite.
Evaluasi:
Dynamite patut diapresiasi karena berhasil membuat pendengarnya lebih memiliki semangat positif dan ceria, sekalipun berada di situasi pandemi. Dari segi penggunaan bahasanya juga patut diapresiasi karena mudah dimengerti.
Contoh 2:Pendahuluan:
Judul: Jangan Menyerah
Penyanyi: d'Masiv
Penulis lagu: Rian Ekky Pradipta
Durasi music video: 04:22
Tahun rilis: 2009
Baca juga: 4 Jenis Kritik Musik
Deskripsi:
Jangan Menyerah oleh d'Masiv dirilis pada 2009. Jangan Menyerah mengajak pendengar untuk menghargai kehidupan yang telah dianugerahkan Tuhan. Lagu ini juga mengajak pendengar untuk tidak mudah menyerah terhadap permasalahan yang sedang dialami.
Seluruh lirik dalam lagu ini menggunakan bahasa Indonesia yang cenderung baku. Dalam music video-nya ditampilkan personel d'Masiv yang menyanyi dan bermain musik. Selain itu, juga ada seorang penari yang menggunakan pakaian Jawa sebagai lakon utamanya.
Dalam music video ini juga diperlihatkan dengan jelas beberapa permasalahan yang dialami oleh tokoh dalam music video ini. Misalnya penari tradisional yang harus menari di pinggir jalan. Pada akhir video diperlihatkan jika penari tersebut sudah menjadi orang sukses.
Analisis:
Nada dalam lagu Jangan Menyerah didominasi oleh suara petikan gitar. Kemudian pada bagian klimaksnya disertai alunan musik drum dengan visual music video yang menyentuh perasaan pendengarnya.
Intepretasi:
Lagu ini ingin mengajak pendengarnya untuk lebih semangat dalam menjalankan kehidupannya, walau banyak permasalahan yang harus dihadapi. Penggunaan Bahasa Indonesia semakin mempermudah pendengar dalam mendapatkan makna atau pesan yang ingin disampaikan. Penggunaan kata-katanya juga sangat menyentuh perasaan pendengar.
Evaluasi:
Jangan Menyerah oleh d'Masiv patut untuk diapresiasi karena pesan positif yang ingin disampaikan. Terlepas dari itu, d'Masiv berhasil menyentuh perasaan pendengar lewat penggunaan lirik serta visualisasi music video-nya yang sesuai.