Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tari Rangguk, Mencerminkan Sifat Kebersamaan Masyarakat Jambi

Baca di App
Lihat Foto
Youtube/Wenny Ira R
Ilustrasi tari Rangguk Jambi (tangkapan layar)
|
Editor: Serafica Gischa

KOMPAS.com - Seni tari daerah Jambi cukup beragam, terutama corak pada tari-tariannya. Salah satunya tari Rangguk.

Setiap tarian daerah memiliki ciri yangs esuai dengan keadaan daerah serta suku dalam kelompok masyarakat yang bersangkutan.

Dalam buku Tari Tradisi Melayu, Eksistensi dan Revitalisasi Seni (2016) oleh Muhdi Kurnia, tari Rangguk merupakan tarian traisi berasal dari Kabupaten Kerinci, Provinsi Jambi.

Kata Rangguk berasal dari dua kata yang digabung menjadi satu, yaitu uhang artinya orang dan ganggong berarti angguk. Sehingga arti rangguk adalah mengangguk.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Berdasarkan sejarahnya, tari Rangguk diciptakan oleh seorang ulama setempat yang pulang sehabis menunaikan ibadah haji.

Baca juga: Tari Andun, Tarian Pesta Perkawinan di Bengkulu

Ketika sedang menunaikan ibadah haji, beliau berkeliling Arab untuk melihat pergaulan dan tradisi yang berkembang di sana.

Salah satu hal yang menarik perhatian beliau adalah tradisi yang dimainkan generasi pemuda setempat, yaitu menabuh rebana sembari mengangguk.

Hal ini membuat beliau untuk berdakwah dengan cara menyampaikan isinya di dalam syair sambil merangguk dengan rebana agar masyarakat tertarik pada ajaran agama Islam.

Setelah wafat, tradisi merangguk masih terus hidup dalam masyarakat Kerinci hingga sekarang.

Awal perkembangan tari Rangguk ditarikan oleh kaum laki-laki pada sore hari di depan rumah. Hal tersebut sebagai sarana hiburan melepas lelah setelah seharian bekerja di sawah.

Baca juga: Tari Tarek Pukat, Terinspirasi dari Nelayan di Aceh

kemudian tahun 1950-an, kaum perempuan turut serta mementaskan tarian Rangguk hingga sekarang.

Tari Rangguk memiliki nilai sosial yang berarti bahu membahu dalam menyelesaikan pekerjaan atau masalah, bermusyawarah dalam mengambil keputusan, dan saling menghargai dalam hidup bermasyarakat.

Gerak dasar

Dalam jurnal Kajian dan Penanaman Nilai Sosial Melalui Pembelajaran Tari Rangguk (2019) oleh Meliza Yangsi, gerak dasar tarian ini adalah gerakan mengangguk.

Selain itu juga ada gerakan maknawi yang menggambarkan aktivitas bertani di sawah, seperti:

  1. Gerak menuai, menggambarkan kegiatan menyebar benik ke dalam petak sawak
  2. Gerak nanam, menggambarkan kegiatan menanam padi

Gerakan tersebut dilengkapi dengan gerak lembut, yaitu Litak Liu Gando Serumpun. Gerak tersebut menggambarkan gerakan tangan yang gemulai seperti pohon gando yang tertiup angin. 

Baca juga: Tari Kecak, Tari Tradisional Bali dengan 50 Penari Pengiring

 

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi