KOMPAS.com - Dunia telah mengalami dua kali perang besar. Banyaknya korban jiwa dan kerugian pada Perang Dunia I membuat para pemimpin negara membentuk Liga Bangsa-Bangsa untuk mencegah terjadi kembalinya perang.
Namun ternyata Liga Bangsa-Bangsa tidaklah efektif sehingga Perang Dunia II kembali pecah menyebabkan kerugian yang jauh lebih besar. Sehingga pada akhir Perang Dunia II dibentuklah Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) untuk mencegah terjadinya Perang Dunia III yang ditakuti semua orang.
Dilansir dari United Nations, PBB resmi didirikan pada 24 Oktober 1945 dengan diciptakannya Piagam Perserikatan Bangsa-Bangsa oleh perwakilan dari 50 negara di seluruh dunia.
Tokoh utama pendiri PBB adalah Franklin Delano Roosevelt (Amerika Serikat), Josef Stalin (Uni Soviet) dan Winston Churchill (Inggirs).
Franklin Delano Roosevelt
Franklin Delano Roosevelt adalah Presiden Amerika Serikat ke-32 adalah orang pertama yang mengusulkan dibentuknya PBB. Franklin D Roosevelt menjanjikan suatu organisasi dunia yang dapat menjaga perdamaian internasional pasca Perang Dunia II.
Baca juga: Arti Penting Melaksanakan Sikap Toleransi
Winston Leonard Spencer Churchill
Winston Churchill adalah Perdana Menteri Inggir pada tahun 1940 – 1945. Winston Churchill bertemu dengan Presiden Roosevelt di Konfrensi Arcadia dan mendukung dibentuknya PBB.
Dilansir dari Khan Academy, keduanya sepakat untuk menyelesaikan perselisihan internasional pascaperang melalui negosiasi damai tanpa adanya kekerasan.
Josef Vissarionovich Stalin
Josef Stalin adalah Sekretaris Jenderal Partai Komunis Soviet ke-1. Dilansir dari Office of the Historian, Josef stalin bertemu dengan Presiden Roosevelt di Teheran, Iran pada November 1943. Pada saat inilah Presiden Roosevelt mengungkapkan keinginannya untuk membentuk PBB pada Josef Stalin.
Ketiga tokoh tersebut kemudian mendirikan PBB sebagai organisasi internasional yang menjaga perdamaian dan keamaan dunia.
PBB dipercaya dapat menjaga keamaan dunia sehingga tidak pecah Perang Dunia III dan dunia bisa pulih dari pasca Perang Dunia II.