Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Apa Fungsi Kumis pada Kucing?

Baca di App
Lihat Foto
PIXABAY/KADISHA
Ilustrasi kucing di taman.
|
Editor: Nibras Nada Nailufar

KOMPAS.com - Bagi laki-laki, kumis berfungsi menunjang penampilan dan membuatnya terlihat gagah. Namun bagaimana dengan kumis pada kucing? Apakah kumis kucing juga menunjang penampilan pada kucing? Tentu saja jawabannya adalah tidak.

Kumis pada kucing memiliki fungsi yang lebih kompleks bukan hanya sekedar fitur wajah menarik yang membuat mereka terlihat lucu.

Dilansir dari Veterinarians & Emergency Vets, kumis kucing atau vibrissae muncul dari folikel rambut yang memiliki banyak pembuluh darah dan saraf. Hal ini membuat kumis kucing sangatlah sensitif.

Berikut adalah fungsi-fungsi dari kumis kucing:

Kesensitifan kumis kucing membuatnya berfungsi sebagai organ sensorik utama. Kucing memiliki mata besar namun ternyata mereka rabun dekat.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kucing dapat melihat dengan jelas objek dalam jarak yang sangat jauh namun kesulitan melihat objek yang dekat dengan matanya.

Di sinilah kumis kucing berguna sebagai alat sensorik pengelihatan pengganti mata dengan cara menyapukannya pada benda sekitar atau hanya menerima getaran dari aliran udara.

Dilansir dari BBC Wildlife Magazine, getaran pada kumis kucing menginformasikan lokasi, ukuran, tekstur, detail objek, dan kecepatan objek.

Dengan kemampuan memtakan objek sekitar melalui kumis kucing, kucing dapat melihat dengan jelas. Inilah mengapa walaupun ditempat gelap dan pada malam hari kucing bisa berlarian kesana kemari tanpa tersandung ataupun menabrak tembok. Hal ini juga membantu kucing dalam berburu mangsanya.

Baca juga: Teori-teori Pembentukan Tata Surya

Pernahkah kamu memperhatikan bahwa kucing bisa masuk ke dalam ruang sempit, meloncat ke tempat tinggi tanpa terpeleset, bahkan jatuh dari ketinggian tanpa cedera?

Hal ini karena kumis kucing terus-menerus mengirimkan sinyak ke otak tentang posisi semua anggota tubuhnya. Otak kemudian menyesuaikan anggota tubuh yang lain untuk meminimalisasi cedera pada tubuh kucing.

Inilah mengapa kucing tidak gampang terjatuh, bahkan selalu mendarat dengan kaki terlebih dahulu. Kucing juga bisa keluar masuk tempat sempit bukan karena dia elastis, namun karena kumis kucing dan otak telah memperhitungkan seberapa sempitnya ruang yang akan dimasuki kucing.

Folikel kumis kucing selain terhubung dengan pembuluh darah dan saraf, juga terhubungan otot-otot yang bisa digerakkan. Saat merasa terancam kucing akan menarik kumisnya ke belakang moncongnya.

Ketegangan kumis kucing mengindikasikan perasaan takut, terancam, atau bersiap akan perburuan. Namun saat kumis kucing terlihat meregang, berarti kucing merasa aman, nyaman, dan senang.

Baca juga: Teori Asal-Usul Kehidupan

Kumis kucing sebenarnya tidak hanya ada pada bibir atas kucing, melainkan tersebar di beberapa bagian tubuhnya. Misalnya bagian atas mata, di dagu, telinga, rahang, dan di kaki depannya yang membentu kucing dalam perburuan mangsa.

Kumis kucing akan mendeteksi saat adanya bahaya sehingga kucing bisa menghindar. Misalnya saat ada benda asing yang akan masuk ke mata kucing namun terdeteksi kumis sehingga kucing dapat menghindar.

Kumis kucing juga membuat kucing dapat berjalan dalam rumput ataupun semak-semak tanpa takut matanya tertusuk tanaman dan luka.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi