Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Makna Lagu Gundul-Gundul Pacul, Nasihat bagi Penguasa

Baca di App
Lihat Foto
-
Lagu Gundhul Pacul dari Jawa Tengah
|
Editor: Nibras Nada Nailufar

KOMPAS.com - "Gundul-gundul pacul cul, gembelengan..." menjadi lagu yang kita pelajari saat kanak-kanak. Gundul-gundul pacul adalah sebuah nyanyian atau lagu berbahasa Jawa, namun ternyata memiliki makna yang sangat besar.

Dilansir dari situs Pemprov DIY, gundul-gundul pacul ditulis oleh Sunan Kalijaga sekitar tahun 1.400. Konon, lagu yang terkesan jenaka ini sebenarnya adalah nasihat dan sindiran bagi penguasa.

Untuk mengetahui makna dari lagu gundul-gundul pacul, simak penjelasannya berikut ini!

Pernahkah kamu mendengar istilah rambut adalah mahkota? Berarti gundul adalah orang yang sudah tidak memiliki mahkota lagi. Sedangkan pacul atau cangkul adalah perkakas pertanian yang sering digunakan oleh rakyat jelata.

M. Indra Saputra dalam jurnal berjudul Pemimpin Ideal dalam Perspektif Syair Gundul-Gundul Pacul (2016) menjelaskan pacul juga melambangkan empat indera manusia yang tidak dipergunakan dengan baik yaitu mata, telinga, hidung, dan mulut. Sehingga ia menjadi gembelengan atau congkak, sombong dan tidak hati-hati.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Maka kalimat tersebut bermakna bahwa pemimpin bukanlah seseorang yang memiliki mahkota tetapi orang yang matanya bisa melihat kesusahan rakyat, yang telinga mau mendengar nasihat, yang hidungnya dapat mencium kebaikan serta kesusahan, dan yang mulutnya memiliki tutur kata baik, bijaksana, dan adil.

Namun pemimpin yang kehilangan empat unsur tersebut akan berubah menjadi orang yang congkak dan sombong. Dia tidak lagi peka terhadap kesusahan rakyat, menjadi buta dan tuli akan keluhan rakyat, tidak lagi adil dan bijaksana, dan hanya sombong akan posisinya sediri.

Baca juga: Atlas, Titan yang Dihukum Menopang Langit

Nyunggi-nyunggi wakul-kul artinya membawa bakul di atas kepala. Hal ini bermakna bahwa seorang pemimpin membawa amanah rakyat sebagai beban dan tanggung jawabnya.

Namun setelah dia membawa amanah, bukannya bertanggung jawab namun kembali gembelengan (congkak, sombong dan tidak hati-hati) karena merasa dia adalah seorang pemimpin berkedudukan tinggi.

Wakul ngglimpang segone dadi sak latar berarti bakul terguling sehingga nasinya tumpah memenuhi halaman. Hal ini bermakna karena saat memimpin pemimpin tersebut gembelengan (tidak hati-hati), amanah rakyat (bakul) menjadi jatuh dan sia-sia.

Sikap congkak, sombong, dan tidak berhati-hati pada seorang pemimpin akan berakhir dengan kegagalan memikul amanah rakyat. Membuat kepemimpinannya gagal dan tidak dapat mensejahterakan rakyat, bahkan tidak menghasilkan apa-apa yang bermanfaat bagi rakyat, semuanya sia-sia.

Sehingga makna dari lagu gundul-gundul pacul adalah suatu nasehat bagi para pemimpin dalam mengemban amanah yang diberikan oleh rakyat. Seorang pemimpin tidaklah boleh sombong, congkak, bermain-main, dan juga tidak hati-hati dalam mengemban amanah.

Seorang pemimpin harulah pribadi yang dapat melihat kesusahan rakyat dan masalah di daerahnya, dapat melindungi rakyat dan daerahnya, yang mau mendengarkan nasihat orang-orang bijak, yang mendahulukan amanah rakyat banyak dibanding dirinya sendiri, dan yang adil serta bijaksana dalam menjalani kepemimpinan.

Baca juga: Mengapa Ban Kendaraan Dibuat Beralur?

Pemimpin bukanlah posisi yang tinggi dan membuat orang menjadi congkak, sebaliknya pemimpin adalah orang yang mengutamakan kepentingan khalayak banyak di atas kepalanya sendiri, menjaga amanah dengan sangat hati-hati dan sepenuh hati.

 
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Sumber: Badan Kepegawaian Daerah DIY, Pemimpin Ideal dalam Perspektif Syair Gundul-Gundul Pacul
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua
Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi