Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tari Suanggi, Tarian Bernuansa Magis dari Papua Barat

Baca di App
Lihat Foto
pinterest.com/Seni Budaya
Ilustrasi tari Suanggi Papua Barat
|
Editor: Serafica Gischa

KOMPAS.com - Tari Suanggi berasal dari Papua Barat yang kental dengan nuansa magis. Beberapa tarian Papua cenderung terkesan berawal dari gerakan ritual dan upacara.

Dalam buku 70 Tradisi Unik Suku Bangsa di Indonesia (2019) oleh Fitri Haryani, tari Suanggi adalah bentuk ekspresi masyarakat Papua Barat yang masih meyakini adanya nuansa magis.

Tari Suanggi memiliki makna yang dalam. Berawal dari kisah seorang suami yang ditinggal mati istrinya karena korban makhluk anggi-anggi (jadi-jadian).

Menurut kepercayaan masyarakat Papua Barat, suanggi merupakan roh jahat yang belum mendapatkan kenyamanan di alam baka. Roh jahat tersebut akan merasuki tubuh seorang wanita.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Baca juga: Tari Bedana, Cermin Tata Kehidupan Masyarakat Lampung

Jika ada korban, para tetua akan segera mencari tahu siapa perempuan suanggi yang sudah mencelakai korban. Kentalnya nuansa magis tersebut kemudian dirangkum menjadi tarian Suanggi yang dikenal sampai sekarang.

Sebelum penari mulai menarikan Suanggi harus diawali dengan ritual yang dipimpin tetua suku.

Gerak tari Suanggi

Dilansir dari situs Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia, fungsi tari Suanggi adalah untuk mengusir roh jahat.

Bedanya dengan tarian mengusir roh jahat yang lain, tari Suanggi untuk mengusir arwah yang masih memiliki janji namun belum dipenuhi.

Baca juga: Tari Cangget, Tarian Tradisional Provinsi Lampung

Setiap gerakan yang dilakukan pada tari Suanggi lebih menyerupai aktivitas dukun atau orang dengan kekuatan magis yang akan menyembuhkan suatu penyakit.

Busana tari Suanggi menggunakan pakaian tradisional Papua Barat. Tarian ini hanya ditampilkan ketika ada seorang warga yang meninggal. Tidak untuk pertunjukan umum atau pentas seni.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua
Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi