Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pertemuan Soekarno, Hatta, dan Radjiman dengan Terauchi di Dalat

Baca di App
Lihat Foto
-
Soekarno, Hatta dan Radjiman Wedyodiningrat di Dalat, Vietnam menemui Marsekal Terauchi, 11 Agustus 1945.
|
Editor: Nibras Nada Nailufar

KOMPAS.com - Setelah Hiroshima dan Nagasaki dibom atom oleh sekutu. Para tokoh pejuang kemerdekaan Indonesia berupaya untuk memerdekakan bangsanya. Salah satunya dengan menemui Jenderal Terauchi Hisaichi di Dalat, Vietnam.

Amerika Serikat menjatuhkan bom atom pertamanya di Hiroshima pada 6 Agustus 1945. Kemudian pada hari berikutnya, bom atom kembali dijatuhkan di Nagasaki. Kondisinya semakin memanas setelah Uni Soviet menyerbu Manchuria dan menyatakan perang kepada Jepang.

Kondisi inilah yang mendorong Jenderal Terauchi Hisaichi mengundang Ir. Soekarno, Moh. Hatta dan Radjiman Wediodiningrat untuk datang ke Markas Besar Tentara Wilayah Selatan di Dalat, Vietnam. Inti dari pertemuan ini ialah untuk membahas perihal kemerdekaan Indonesia. 

Menurut Restu Gunawan, dkk dalam buku Sejarah Berita Proklamasi Kemerdekaan Indonesia (2015), Ir. Soekano, Moh. Hatta dan Radjiman Wediodiningrat berangkat ke Dalat pada 9 Agustus 1945.

Baca juga: Makna Proklamasi bagi Kehidupan Bangsa Indonesia saat Ini

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dalam perjalanannya, Ir. Soekarno beserta rombongannya menginap satu malam di Singapura dan di Saigon. Pada pagi buta, rombongan tersebut berangkat dari Saigon menuju Dalat. Pertemuan rombongan dengan Jenderal Terauchi dijadwalkan pukul 10.00 waktu setempat.

Pada pertemuan 11 Agustus 1945, Jenderal Terauchi mengatakan jika Pemerintah Jepang di Tokyo memutuskan untuk memberi kemerdekaan pada seluruh daerah di Hindia Belanda. Namun, wilayah tersebut tidak termasuk Malaya serta bekas jajahan Inggris di Kalimantan.

Dilansir dari situs Universitas Negeri Yogyakarta, pada pertemuan tersebut pula, Jenderal Terauchi mengatakan jika awalnya kemerdekaan Indonesia akan diberikan pada 24 Agustus 1945. Namun, ternyata pemberian kemerdekaan ini dipercepat setelah peristiwa penjatuhan bom di Hiroshima dan Nagasaki.

Selain membahas perihal kemerdekaan, ada beberapa hasil lainnya dari pertemuan antara Ir. Soekarno dengan Jenderal Terauchi.

Baca juga: Susunan Acara pada Pembacaan Teks Proklamasi

Apa sajakah hasilnya?

  1. Pembentukan PPKI sebagai BPUPKI
    Setelah menyelesaikan tugasnya, yakni menetapkan dasar negara dan menyusun rancangan Undang-Undang Dasar, BPUPKI dibubarkan dan diganti dengan PPKI atau Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia. Tentunya tugas PPKI lebih tertuju atau berfokus pada persiapan kemerdekaan Indonesia.
  2. Pemerintah Jepang memberikan kemerdekaan kepada Indonesia
    Jenderal Terauchi mengatakan jika Indonesia akan diberikan kemerdekaan pada 24 Agustus 1945, tetapi dipercepat setelah Hiroshima dan Nagasaki dijatuhi bom atom oleh sekutu.
  3. Wilayah kemerdekaan Indonesia
    Jepang akan memberi kemerdekaan pada seluruh wilayah bekas Hindia Belanda. Namun, tidak termasuk Malaya serta bekas jajahan Inggris di Kalimantan.
  4. Pemberian kemerdekaan dilakukan secara berangsur-angsur
    Jepang memberikan kemerdekaan berangsur-angsur, dimulai dari Pulau Jawa dan disusul pulau-pulau lainnya. Pemberian kemerdekaan ini akan dilakukan secara langsung setelah semua persiapan selesai.

Setelah pertemuan antara Jenderal Terauchi dengan Ir. Soekarno, Moh. Hatta dan Radjiman Wediodiningrat selesai dilakukan, pada 14 Agustus 1945, ketiga tokoh ini kembali ke tanah air dari Dalat, Vietnam.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi