KOMPAS.com - Tari Tidi Lo Polopalo salah satu tari klasik daerah Gorontalo, Sulawesi Utara pada adat pernikahan.
Dalam buku Tata Cara Adat Perkawinan Pada Masyarakat Adat Suku Gorontalo (2006) oleh Farha Daulima, tarian ini dilakukan oleh pengantin perempuan yang disimbolkan sebagai puteri.
Tidi memiliki arti tarian khusus keluarga istana. Hal ini karena tarian Tidi Lo Polopalo diciptakan di lingkungan istana.
Kata Polopalo sendiri merupakan sebuah alat musik tradisional Gorontalo yang terbuat dari bambu atau pelepah daun rumbia.
Baca juga: Tari Maengket, Ucapan Syukur khas Sulawesi Utara
Awalnya, tarian ini hanya boleh dipertunjukan di lingkungan istana. Dalam perkembangannya, masyarakat umum boleh melaksanakan tari Tidi Lo Polopalo.
Dalam sejarahnya, tarian Tidi Lo Polopalo merupakan ciptaan dua orang puteri Raja Amai yang cemburu melihat kakaknya memiliki sayembara.
Untuk mengimbangi kemajuan laki-laki puteri tersebut kemudian menciptakan tarian tersebut untuk menggambarkan kehalusan budi pekerti kaum wanita, keramah tamahan, serta pelaksanaan tugas dan tanggung jawab dalam rumah tangga.
Gerak tari Tidi Lo Polopalo
Dalam jurnal Bentuk Penyajian Tidi Lo Polopalo dalam Resepsi Pernikahan di Desa Molombulahe (2014) oleh Pauzia Umar dan teman-teman, sebelum menari, penari mempersiapkan properti yang akan digunakan.
Baca juga: Tari Malulo, Tarian Persahabatan Khas Sulawesi Tenggara
Kemudian penari berdiri pada posisi dan melakukan beberapa gerakan, seperti:
- Penari memalingkan wajah ke samping kiri, kanan, dan terakhir kembali menunduk dengan badan sedikit bungkuk sebagai tanpa penghormatan.
- Mengayunkan kedua tangan secara bergantian sambil merendahkan tubuh dengan cara menggerakan sebelah kaki dengan meletakan ujung kaki secara bergantian. Pada saat gerakan tersebut polopalo dimainkan dengan cara digerakkan ke depan.
- Gerakan ini msaih seperti gerakan ke-2, yaitu mengayunkan kedua tangan secara bergantian sambil memainkan polopalo tetapi gerakan kaki berputar dengan ujung kaki dijinjit dan berputar setengah secara berlawanan.
- Dalam gerakan ini kaki masih tetap berputar seperti gerakan ke-3 tetapi kedua tangan baik tangan yang memegang polopalo dan tangan yang mengenakan cincin secara bergantian di letakan di bahu, kemudian tangan kiri diletakan dibahu kanan.
- Gerakan ke-5 sama dengan gerakan pertama, kedua penari memalingkan muka ke samping kiri, kanan, dan terakhir menunduk sebagai penutupan dan penghormatan.
Busana tari Tidi Lo Polapolo
Busana yang diguanakn dalam tari Tidi Lo Polopalo adalah baju resepsi pernikahan, Bili'u baju kebesaran adat pernikahan untuk mempelai perempuan.
Hal ini karena penari dalam tarian ini adala pengantin perempuan itu sendiri. Busana ini menandakan bahwa pengantin perempuan telah resmi menjadi seseorang istri dan halal di peruntukan oleh suaminya.
Baca juga: Tari Balumpa, Tari Penyambutan Tamu dari Sulawesi Tenggara
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.