Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Apa Itu Kloning?

Baca di App
Lihat Foto
PIXABAY
Ilustrasi kloning
|
Editor: Nibras Nada Nailufar

KOMPAS.com - Pernahkah kamu menonton film tentang kloning? Di mana seseorang memiliki klonnya sendiri yang sangat mirip dari mulai fisik hingga perilakunya.

Atau mungkin kamu menonton film Jurassic Park yang menceritakan DNA dinosaurus yang ditemukan di kloning sehingga menjadi bayi dinosaurus yang bisa tumbuh dan berkembang menjadi besar.

Lalu apakah yang dimaksud dengan kloning? Dilansir dari National Human Genome Research Institute, kloning adalah suatu proses untuk menghasilkan salinan genetik yang identik dari suatu entitas biologi.

Hal ini berarti suatu makhluk bisa dibuat klonnya dengan cara menyalin susunan DNA yang sama persis dengan makhluk tersebut.

Tahukah kamu bahwa kloning terjadi secara alami dari jaman dahulu hingga sekarang. Kloning yang terjadi secara alami terjadi pada organisme aseksual, misalnya bakteri. Bakteri memperbanyak diri dengan cara membelah diri.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Baca juga: Replikasi DNA: Teori-Teori Cara Duplikasi DNA

Bakteri menyalin susunan materi genetiknya dengan sama persis dan membelahnya sehingga bisa menjadi bakteri baru yang identik. Inilah mengapa bakteri selalu terlihat sama tidak seperti manusia yang berbeda walaupun dari ayah dan ibu yang sama.

Dilansir dari Medline Plus, ada tiga jenis kloning yaitu kloning gen, kloning reproduksi, dan kloning terapeutik. Kloning gen dilakukan untuk menyalin suatu gen untuk mendapatkan sifat unggul tertentu dari suatu spesies.

Kloning reproduksi dilakukan untuk menghasilkan klon yang sama persis dengan induknya. Salah satu kloning reproduksi yang paling terkenal adalah kloning domba dolly. Domba dolly berhasil dikloning stelah 276 kali percobaan yang gagal.

Kloning terapeutik adalah proses kloning untuk menghasilkan sel induk embrionik. Kloning terapeutik dilakukan untuk membuat organ donor untuk pasien dengan meminimalkan penolakan organ donor oleh tubuh pasien.

Lalu bagaimanakah kloning pada manusia? Kloning pada manusia hingga saat ini dianggap menyalahi kode etik dan sulit dilakukan secara teknis.

Dilansir dari National Human Genome Research Institute, manusia dan primata lebih sulit di kloning jika dibandingkan dengan mamalia lain.

Hal ini dikarenakan gelendong protein melekat dekat dengan inti sel. Sehingga saat inti sel diangkat, gelendong protein akan ikut hancur dan menganggu proses pembelahan sel.

Proses pembelahan sel yang terganggu atau tidak terjadi akan menyebabkan klon tidak bisa bertahan hidup dan kemudian mati.

 

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua
Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi