Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengapa Tidak Semua Planet di Tata Surya Dapat Ditinggali Manusia?

Baca di App
Lihat Foto
NASA / JPL-Caltech / Lizbeth B. De La
Tata Surya
|
Editor: Nibras Nada Nailufar

KOMPAS.com - Tata Surya terdiri dari Matahari, delapan buah planet, sabut asteroid, dan awan oort. Namun hanya di Bumi yang ada kehidupan.

Pernahkah kamu bertanya-tanya mengapa tidak semua planet di tata surya dapat ditinggali Manusia?

Untuk dapat menunjang kehidupan manusia, suatu planet harus termasuk zona layak huni (habitable zone).

Dilansir dari Exoplanet Exploration NASA, zona layak huni adalah planet yang tidak terlalu panas, tidak terlalu dingin, memiliki oksigen, tanah yang padat, paparan radioaktif yang tidak terlalu besar, dan juga memiliki jarak dari bintang yang memungkinkan air untuk berbentuk cair.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Air dalam bentuk cair sangat dibutuhkan sebagai pelarut universal dalam proses mengeluarkan limbah kotoran, keringat, racun, mengisi sel-sel tubuh, melarutkan vitamin, mineral, dan juga obat-obatan dalam tubuh manusia dan makhluk hidup lainnya.

Fungsi esensial air tersebutlah yang membuat suatu planet tidak dapat menunjang kehidupan manusia tanpa adanya air dalam bentuk cair. Dalam tata surya kita, hanya Bumi yang memiliki air cair di permukaannya.

Baca juga: Fungsi Air Bagi Kehidupan

Kondisi planet lain

Merkurius terlalu dekat dengan Matahari sehingga memiliki atmosfer yang sangat tipis, dengan sangat sedikit oksigen. Merkurius tidak menunjang kehidupan karena terlalu panas, tidak memiliki air dalam bentuk cair (hanya es dan uap), serta terpapar angin Matahari dahsyat setiap saat.

Venus memiliki tekanan atmosfer yang sangat tinggi, sekitar 89 kali lebih besar daripada tekanan atmosfer Bumi. Tekanan yang sangat besar ini bisa membuat tubuh manusia hancur sehingga Venus tidaklah layak huni. Venus terlalu panas bagi makhluk hidup apapun juga sama sekali tidak memiliki air.

Mars memiliki atmosfer yang lebih tipis dari Bumi sehingga sangat rentan terhadap hantaman asteroid. Mars juga tidak bisa dihuni karena rendahnya tingkat oksigen dan juga tidak adanya air di permukaanya.

Namun baru-baru ini ditemukan bahwa Mars memiliki jejak-jejak air dan diprediksikan memiliki air dalam bentuk cair di bawah permukaannya.

Jupiter tidak mungkin dihuni oleh manusia ataupun makhluk hidup lainnya karena Jupiter adalah bola gas raksasa. Jupiter tidak memiliki permukaan padat seperti bumi.

Belum lagi badai yang berkecamuk sepanjang waktu, dan juga medan gravitasi dan magnet kuatnya yang dapat menghancurkan tubuh makhluk hidup.

Saturnus memiliki atmosfer yang menyerupai Matahari karena terdiri atas hidrogen dan helium yang membuatnya sangatlah panas. Kadar oksigen sedikit, dan tidak adanya dataran padat karena hanyalah gas.

Angin topan kuat terus-menerus, serta medan gravitasi dan medan magnet yang kuat membuat manusia tidak bisa hidup di Saturnus.

Uranus memiliki air namun hanya dalam bentuk es. Selain tidak adanya air dalam bentuk cair, Uranus juga memiliki cuaca yang sangat ekstrim di mana musim dingin berlangsung dalam 21 tahun tanpa adanya Matahari.

Adapun musim panas terjadi selama 21 tahun tanpa pernah terjadi malam. Uranus juga terlalu jauh dari Matahari sehingga menyebabkan planet tersebut terlalu dingin untuk dihuni manusia.

Neptunus memiliki permukaan yang terbentuk dari air dan es, namun permukaan tersebut akan terus bergerak-gerak sehingga tidak ada pijakan tetap bagi manusia untuk hidup. Neptunus juga terlalu jauh dari Matahari.

Ditambah dengan atmosfer yang sangat tebal, ini membuat sinar Matahari sulit masuk ke dalam Neptunus. Akibatnya, Neptunus terlalu gelap dan dingin untuk ditinggali manusia.

Belum lagi angin supersonic berkecepatan tinggi yang menyapu Neptunus dengan awan metana beku setiap waktu, membuat makhluk hidup tidak dapat bertahan.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca tentang
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi