Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Babaju Kun Galung Pacinan, Salah Satu Pakaian Tradisional Kalimantan Selatan

Baca di App
Lihat Foto
Youtube/Dongeng Kita
Ilustrasi baju Pengantin Babaju Kun Galung Pacinan Kalimantan Selatan
|
Editor: Serafica Gischa

KOMPAS.com - Kebudayaan nasional Indonesia bersumber pada kebudayaan yang ada di masing-masing daerah, termasuk di kalimantan Selatan.

Mayoritas masyrakat di Kalimantan Selatan dihuni oleh Suku Banjar. Suku Banjar memiliki tiga jenis baju adat, berikut penjelasannya:

Dalam buku Busana Pengantin Adat Banjar Dari Abad ke Abad (2019) oleh Kawang Yoedha, baju adat Kalimantan Selatan ini menggambarkan masuknya pedagang Gujarat dan pedagang China di Kalimantan Selatan.

Memiliki bentuk baju yang hampir mirip dengan pakaian adat Betawi. Baju adat Babaju Kun Galung Pacinan mulai diperkenalkan pada abad ke-19.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Untuk pengantin pria menggunakan baju gamis sebagai atasan yang dilengkapi jubah panjang seperyi pedagang Gujarad.

Baca juga: Baju Pesaan, Pakaian Tradisional Jawa Timur

Untuk aksesori, pengantin pria mengenakan penutup kepala dari surban yang dililitkan di kepala disebut kopiah alpe dan dikalungi roncean bungan melati sebagai kalung.

Sedangkan pengantin wanita mengenakan kebaya lengan panjang yang mirip Cheongsam, baju khas Tionghoa. Kebaya tersebut dipenuhi dengan payet emas yang membentuk bunga teratai.

Sebagai bawahan, pengantin wanita mengenakan rok panjang dengan hiasan manik-manik. Di bagian kepala pengantin wanita menggunakan mahkota berhiaskan permata berkilau dari kembang goyang dan tusuk sate.

Dalam busana Baamar Galung Pancaran Matahari rentengan bunga melati dan mawar membuat aura pengantin lebih memancar.

Busana ini merupakan perpadanan dari budaya Hindu dan Jawa yang dapat dilihat dari dekorasi mahkota dan kain yang digunakan.

Baca juga: Baju Jawi Jangkep dan Kebaya, Pakaian Tradisional Jawa Tengah

Pengantin perempuan akan mengenakan baju poko dengan lengan pendek dan hiasan manik-manik. Baju poko dilengkapi dengan penutup dada berbentuk segi lima yang disebut Kida.

Untuk bawahannya, pengantik wanita menggunakan kain batik dengan motif naga dan kelabang yang menjadi cerminan budaya Hindu.

Sedangkan pengantin pria mengenakan kemeja lengan yang dilengkapi Kerenda di bagian dadanya. Kemeja tersebjut kemudian dipadukan dengan jas tanpa kancing.

Untuk bawahan, pengantin pria mengenakan celana panjang dengan warna senada dengan atasan. Pengantin pria juga menggunakan ikat pinggang yang disebut teli wenang.

Dalam jurnal Kajian Bentuk, Fungsi, dan Makna Tata ias Pengantin Adat Banjar "Bagajah Gamuling Baular Lulut " di Banjarmasin (2020) oleh Alvina Ulima, busana Bagajah Gamuling Baular Lulut diciptakan sekita abad ke-15.

Baca juga: Baju Pangsi, Pakaian Tradisional Banten

Bagajah Gamuling Baular Lulut merupakan pakaian pengantin Banjar pertama yang dipengaruhi budaya Hindu. Hal ini terlihat dari bentuk busana yang terbuka pada bagian dada.

Ciri khas dari pengantin Bagajah Gamuling Baular Lulut yaitu menggunakan mahkota Bagajah Gamuling Baular Lulut yang terbuat dari lingkaran logam bundar.

Dibentuk menjadi badan dua ekor ular lidi dipertemukan menjadi satu. Di mana bagian kepala ular terdapat naga dan disebelah ekornya terdapat garuda.

Di sebalah kiri dan kanan mahkota diletakkan kembang goyang dengan jumlah ganjil. Pengantin wanita maupun pria sama-sama menggunakan mahkota tersebut sebagai hiasan kepala.

Untuk pengantin pria biasanya tidak mengenakan atasan, namun bisa juga mengenakan baju lengan pendek dengan hiasan manik-manik.

Baca juga: Baju Adat Rejang Lebong dari Bengkulu

Bawahan pengantin pria adalah celana dan kain yang dililitkan sepanjang lutut. Aksesori tambahannya adalah kalung samba dan ikat pinggang.

Sedangkan pengantin wanita mengenakan kemben dan selendang untuk menutupi bagian depan dada. Untuk aksesorinya mengenakan ikat pinggang, kalung, anting, dan gelang.

Pengantin wanita juga mengenakan bawahan berupa kain yang senada dengan pengantin pria, yaitu mmotif kelapang.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua
Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi