Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Apa Dampak Positif Konferensi Meja Bundar Bagi Republik Indonesia?

Baca di App
Lihat Foto
WIKIMEDIA COMMONS/Information Ministry/Davidelit
Suasana Konferensi Meja Bundar yang digelar di Den Haag, Belanda mengakui kedaulatan Indonesia sebagai negara Republik Indonesia Serikat (RIS). Tanggal 17 Agustus 1950, lima tahun setelah Proklamasi Kemerdekaan, Indonesia kembali menjadi Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
|
Editor: Serafica Gischa

KOMPAS.com - Belanda telah menjajah Indonesia dalam waktu yang sangat lama. Sehingga walaupun Jepang telah masuk ke Indonesia dan memukul Belanda, Belanda masih tidak kehilangan akalnya dalam menjajah Indonesia.

Hal ini terbukti dengan usaha Belanda yang dibantu sekutu untuk terus menginvasi Indonesia bahkan setelah Kemerdakaan Republik Indonesia dideklarasikan pada 17 Agustus 1945.

Setelah Jepang mengaku kalah dan proklamasi kemerdekaan, Indonesia masih berusaha untuk lepas dari Belanda melalui diplomasi (perjanjian Linggarjati, Renville, dan Roem-Royen) dan juga berbagai pertempuran (pertempuran Surabaya, Ambarawa, Bandung lautan api, dan Medan area).

Perjuangan mempertahankan kedaulatan RI kemudian menemui titik terang yaitu diadakannya konferensi meja bundar (KMB) di Den Haag, Belanda.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Baca juga: Tokoh-tokoh dalam Konferensi Meja Bundar (KMB)

KMB dilaksanakan pada tanggal 23 Agustur 1949 dan berjalan dengan a lot sehingga baru selesai pada 2 november 1949. Berikut dampak positif konferensi meja bundar bagi Republik Indonesia:

Konferensi meja bundar berhasil membuat Belanda mengakui kedulatan Republik Indonesia. Penyerahan kedaulatan dilakukan pada tanggal 27 desember 1949 yang ditandatangani oleh Ratu Juliana (Ratu Kerajaan Belanda) dan Mohammad Hatta (ketua delegasi Indonesia untuk KMB).

Dampak baik selanjutnya adalah penyerahan tanpa syarat wilayah jajah Indonesia yang diduduki oleh belanda.

Dilansir dari Encyclopedia Britannica, Belanda menyerahkan wilayah jajahan bekas Hindia Belanda kecuali Irian Barat ke Indonesia pada tanggal 27 desember 1949.

Pada tanggal tersebut juga pemerintahan negara Indonesia dikokohkan dengan dilantiknya Presiden Soekarno dan wakilnya yaitu Mohammad Hatta.

Baca juga: Konferensi Meja Bundar: Latar Belakang, Tujuan, Hasil, dan Dampaknya

Dampak positif terakhir adalah ditariknya Koninklijke Nederlandsch indische leger (KNIL) atau tentara Hindia Belanda dari wilayah Indonesia.

Beberapa tentara KNIL ada yang masuk ke dalam Tentara Nasional Indonesia (TNI) sebagai anggota.

Hal ini menghapuskan ancaman bersenjata dan kekerasan yang telah diberikan Hindia Belanda kepada rakyat Indonesia. Sehingga rakyat akhirnya merasa aman tanpa takut akan pecahnya kembali peperangan.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua
Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi