Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Teori Neo-Darwinisme: Pengertian, Sejarah, dan Perkembangannya

Baca di App
Lihat Foto
wikimedia.org/Elliott & Fry (1896) The Life and Letters of George John Romanes
George John Romanes, awalnya menggunakan Neo-Darwinisme pada tahun 1895 untuk merujuk pada modifikasi awal teori Darwin.
|
Editor: Serafica Gischa

KOMPAS.com - Masihkah inget kamu tentang teori Darwin yang mengemukakan bahwa semua spesies makhluk hidup berevolusi karena adanya seleksi alam.

Darwin beranggapan bahwa spesies dengan gen yang sesuai keadaan alam akan bertahan hidup dan menghasilkan keturunan.

Sedangkan gen yang tidak sesuai atau lemah akan mati dan tidak memiliki keturunan. Hal ini menyebabkan hanya gen unggul saja yang diwariskan.

Sejarah Neo Darwinisme

Teori Darwin dikemukakan oleh Charles Darwin pada tahun 1859 lewat bukunya yang berjudul “the Origin of Spesies” yang pada masa itu menggemparkan masyarakat.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Baca juga: Teori Darwin

Lalu pada tahun 1866 Gregor Johann Mendel mengemukakan adanya pewarisan sifat dari individu ke keturuannya. Penemuannya membuat Mendel dikenal sebagai bapak genetika.

Penemuan pewarisan sifat tersebut memberikan banyak perdebatan tentang teori Darwin karena tidak memperhitungkan genetika.

Lalu pada tahun 1880 dikemukakanlah modifikasi teori Darwin yang diberi nama teori Neo Darwinisme dan dikemukakan oleh seorang naturalis asal Jerman bernama August Weismann.

Pengertian Neo Darwinisme

Teori Neo Darwinisme atau teori sintesis modern adalah teori evolusi makhluk yang didasarkan oleh teori Darwin dan teori genetika Mendel.

Menurut Neo Darwinisme, evolusi tidak hanya terjadi karena seleksi alam namun juga disebabkan oleh perubahan genetik dalam tubuh makhluk hidup.

Dilansir dari National Center for Biotechnology Information, teori Neo Darwinisme menyatakan bahwa evolusi didasarkan oleh mutasi gen (pembawa perilaku tertentu yang bersifat egois) yang bekerja sama pada tingkat jaringan protein dan merubah fenotipe (penampilah fisik) dari makhluk hidup. Sehingga terjadi perubahan DNA dan RNA dalam tubuh makhluk hidup.

Baca juga: Persamaan dan Perbedaan Teori Darwin dan Lamarck Tentang Evolusi

Mutasi gen tersebut menyebabkan perbedaan fenotip antar-individu dalam suatu populasi, evolusi yang berlangsung lama dan terus-menerus.

Jika menurut teori Darwin, seleksi alam atau perubahan alam adalah faktor pendorong utama evolusi makhluk hidup.

Maka, teori Neo Darwinisme berganggapan bahwa faktor utama pendorong evolusi adalah akumulasi variasi genetik suatu spesies. Dilansir dari PEDIAA, seleksi alam dari Neo Darwinisme adalah amplifikasi diferensial dari gen yang paling cocok.

Perkembangan Neo Darwinisme

Teori Neo Darwinisme ini diterima secara luas oleh masyarakat. Memicu peneliti untuk mengembangkan dan membuktikan teori tersebut.

Teori Neo Darwinisme kemudian terus dikembangkan hingga sekarang untuk mempelajari bagaimana mutasi gen secara bertahap dapat merubah fenotipe makhluk hidup dan menjadi latar belakang terjadinya evolusi.

 Baca juga: Teori Perilaku Manusia

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi