Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Awan Alto Cumulus: Pengertian, Jenis, Ciri dan Proses Terbentuknya

Baca di App
Lihat Foto
wikimedia.org/Famartin
Awan Alto Cumulus
|
Editor: Serafica Gischa

KOMPAS.com – Awan Alto Cumulus termasuk dalam jenis awan dengan ketinggian sedang. Proses terbentuknya setiap awan berbeda, karena dipengaruhi kondisi atmosfer.

Awan alto cumulus biasanya berwarna putih atau agak sedikit kelabu. Awan ini terdiri atas berbagai unsur yang memiliki bentuk bulatan pipih.

Pengertian awan Alto Cumulus

Menurut Sue Nicholson dalam buku Intisari Ilmu Cuaca (2005), awan Alto Cumulus terdiri atas dua kata, yakni alto dan cumulus. Alto berasal dari Bahasa Latin, yakni altus yang berarti tinggi. Sedangkan cumulus berarti kumpulan.

Walaupun alto berarti tinggi, namun kini kelompok awan alto dikategorikan dalam jenis awan ketinggian sedang. Contohnya Alto Cumulus.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Melansir dari Met Office: Weather and Climate Change, awan Alto Cumulus merupakan petak awan pada tingkat menengah yang berbentuk gumpalan bulat. Bentuk Alto Cumulus tidaklah selalu bulat, karena bergantung pada bentuk kemunculannya.

Awan Alto Cumulus terdiri dari campuran es dan air. jika dilihat, awan ini memiliki bentuk yang lebih halus, dibandingkan awan cumulus jenis lainnya.

Baca juga: Awan: Pengertian, Jenis, dan Proses Terbentuknya

Jenis awan Alto Cumulus

Awan Alto Cumulus memiliki empat jenis awan, yakni:

Awan ini merupakan jenis awan alto cumulus yang paling umum. Awan ini terlihat seperti menggembung dengan bagian dasar yang datar dan rapat. Biasanya ditemui dalam bentuk mengelompok dan jumlahnya sedikit, tetapi bisa meluas ke seluruh area langit.

Alto cumulus lenticularis dikenal juga sebagai awan lentikular. Sekilas, awan ini menyerupai bentuk UFO sehingga sering juga disebut sebagai awan pesawat ruang angkasa.

Awan alto cumulus lenticularis berbentuk seperti lensa dengan massa awan tipis yang terpisah. Awan ini biasanya terbentuk di atas daerah perbukitan.

Awan ini menjulang tinggi ke atas, terlihat seperti tembok atau kastil. Ukuran tingginya lebih dominan dibanding lebarnya, sehingga terlihat membengkak. Awan Alto Cumulus castellanus dapat menjadi penyebab pembentukan badai petir cumulonimbus.

Alto Cumulus floccus sering terlihat di samping Alto Cumulus castellanus. Ukuran awannya lebih kecil dan tidak beraturan. Awan ini sering ditemukan bergantung di bagian bawah awan virga (jalur prespitasi curah hujan).

Baca juga: Mengapa Hujan Deras Selalu Diikuti Awan Mendung dan Petir?

Ciri-ciri awan Alto Cumulus

Awan Alto Cumulus memiliki enam ciri utama, yaitu:

  1. Ukurannya kecil-kecil dan terkadang terlihat menggembung.
  2. Warnanya ada yang putih dan campuran warna kelabu.
  3. Bentuknya mengelompok dan jumlahnya banyak.
  4. Awan ini sering muncul pada pagi hari.
  5. Tampilan awannya terlihat tipis dan memiliki bayangan.
  6. Bentuk awannya seperti bola atau gumpalan yang agak tebal.

Proses terbentuknya awan alto cumulus

Awan alto cumulus bisa terbentuk melalui tiga hal:

  1. Awan ini terbentuk dari pecahnya awan alto stratus
  2. Adanya kantong udara lembab yang dingin akibat turbulensi yang lembut
  3. Daerah pegunungan yang dapat menghasilkan gelombang atmosfer

Dikutip dari situs University of Illinois Urbana-Champaign, proses ilmiah terbentuknya awan alto cumulus diawali dengan naiknya air di ketinggian sedang. Hal ini diikuti dengan kondesasi (perubahan uap air) yang tidak stabil.

Kondesasi yang tidak stabil ini diakibatkan oleh udara yang terangkat secara bertahap. Setelah terjadi kondesasi tersebut, awan mulai terbentuk dengan susunan lapisan yang beragam. Awannya pun berwarna putih keabuan.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca tentang
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi