Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Apa Itu Absorptivitas?

Baca di App
Lihat Foto
SHUTTERSTOCK/AFRICA STUDIO
Ilustrasi tisu menyerap cairan pada wajan.
|
Editor: Serafica Gischa

KOMPAS.com - Pernahkah kamu mendengar kata absorpsi atau penyerapan? Absorpsi adalah proses diserapnya suatu zat oleh gas lainnya.

Lalu bagaimana dengan absorptivitas? Absorptivitas adalah kemampuan suatu benda untuk menyerap benda lain.

Semakin besar absorptivitas, maka akan semakin cepat benda tersebut menyerap suatu zat. Absorptivitas suatu benda tergantung pada zat yang diserapnya, berikut adalah contoh absorptivitas:

Dilansir dari Science Direct, absorptivitas termal adalah jumlah panas yang menembus zat selama periode waktu ketika suhu dinaikkan dengan cepat.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pada kain, semakin halus (rata) permukaannya maka semakin besar absorptivitas termalnya sehingga semakin dingin kain tersebut saat dipakai.

Baca juga: Aturan Oktet dalam Kimia

Benda memiliki kemampuan menyerap (absorptivitas) air ataupun kelembaban yang berbeda-beda.

Misalnya tissue dan kain memiliki daya serap yang tinggi. Saat bersentuhan dengan air, tissue dan kain akan langsung menyerap air.

Sementara kayu akan menyerap air dalam waktu yang lama. Beton juga memiliki abosrptivitas yang rendah, beton dapat menyerap air dalam jumlah sedikit dan waktu yang lama.

Material seperti plastik juga menyerap air sampai pada tingkat tertentu, namun sangatlah sedikit dan sulit terlihat.

Absorpsi kimia adalah proses penyerapan yang di dalamnya terjadi reaksi kimia antara zat penyerap dan zat yang diserap.

Misalnya penyerapan suatu atom oleh suatu molekul, penyerapan suatu molekul oleh molekul lainnya, maupun penyerapan suatu senyawa dengan senyawa lainnya yang menyebabkan perubahan dari kedua zat tersebut.

Baca juga: Daftar Rumus Kimia Asam

Dilansir dari Chemguide, absorptivitas molar adalah pembagian konsentrasi zat dan panjang larutan yang dilewati oleh cahaya dengan panjang gelombang tertentu.

Maka dapat disimpulkan bahwa absorptivitas molar adalah ukuran seberapa banyak suatu zat menyerap panjang gelombang cahaya tertentu.

Semakin besar absorptivitas molar suatu zat, maka akan semakin melemahkan cahaya yang melewatinya.

Sebaliknya jika absortivitas suatu zat rendah, maka cahaya bisa melewatinya dengan mudah dan hanya sedikit diserap. Pada tahun 1852 absorptivitas molar diatur dalam hukum Beer-Lambert, yaitu: 

 ?=A/(l c)

Keterangan: 

? = absorptivitas termal (L.mol^-1.cm^-1)
A= absorbansi (tidak ada satuan)
l = panjang kolom zat yang dilalui (cm)
c = konsentrasi zat (mol.L^-1)

Baca juga: Contoh Reaksi Kesetimbangan Kimia dalam Kehidupan Sehari-Hari

Dilansir dari Chemistry LibreText, satuan standar absorbansi adalah cahaya berjalan 1 sentimeter melalui larutan 1 mol dm^-3.

Standar ini dapat diterapkan untuk menghitung absorbansi zat lain walaupun kita tidak mengetahui konsentrasi dan panjang larutan.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi