Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cara Penulisan Huruf Kapital Bahasa Indonesia

Baca di App
Lihat Foto
KOMPAS.com/Gischa Prameswari
Cara Penulisan Huruf Kapital Bahasa Indonesia
|
Editor: Serafica Gischa

KOMPAS.com - Bahasa Indonesia adalah bahasa yang memiliki tata kalimat dan penulisan dengan ejaan yang telah disempurnakan.

Dalam bahasa Indonesia, terdapat huruf kapital dan huruf kecil.

Misalnya, huruf awal nama orang maupun kota harus selalu ditulis dalam huruf kapital baik di awal, di tengah, ataupun di tengah kalimat.

Dilansir dari Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa, cara penulisan huruf kapital dalam bahasa Indonesia diatur dalam Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 50 tahun 2015 tentang Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia sebagai berikut:

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Huruf pertama di awal kalimat selalu ditulis menggunakan huruf kapital, baik kata tersebut adalah nama, kata ganti, partikel, singkatan, akronim, kata dasar, maupun kata berimbuhan.Contohnya:

  1. Tahukah kamu?
  2. Adam rajin berolahraga.
  3. Belok ke kanan setelah lampu merah.
  4. Lalu ia pergi menggunakan sepeda.

Baca juga: Fungsi Bahasa Indonesia sebagai Bahasa Nasional

Penggunaan tanda petik biasanya dilakukan saat mengutip sumber, judul, maupun menuliskan kalimat langsung. Huruf pertama dalam tanda petik harus ditulis dalam huruf kapital. Misalnya:

  1. Chairil Anwar mengeluarkan buku berjudul “Aku” pada tahun 1943.
  2. Ibu berkata padaku, “Sudah makan belum, nak?”
  3. “Hati-hati dalam berbicara,” katanya.

Huruf pertama nama ataupun julukan seseorang selalu ditulis dengan huruf kapital.

Namun nama binatang dan tumbuhan tidak ditulis dengan huruf kapital.

Kata yang menunjukkan anak dari seperti bin, binti, dan van juga tidak ditulis dalam huruf kapital. Misalnya:

Mohammad Hatta, Ahmad Yani, Gajah Mada, Dewa Kipas, Kopral Jono, Antoni van Leewenhok, dan Mail bin Ismail.

Penulisan nama agama, kitab suci, Tuhan, maupun kata gantinya harus ditulis dengan huruf kapital, baik itu di depan kalimat, di tengah, atau di akhir kalimat. Contohnya seperti: 

  1. Katolik
  2. Hindu
  3. Islam
  4. Injil
  5. Tuhan
  6. Allah
  7. Bapa
  8. Dewa
  9. hamba-Mu
  10. rahmat-Nya

Baca juga: Kata Umum dan Kata Khusus dalam Bahasa Indonesia

Penulisan tersebut misalnya: 

  1. Siap laksanakan, Kapten.
  2. Panjang umur, Yang Mulia.
  3. Terimakasih, Professor.
  4. Presiden Soekarno
  5. Wakil Presiden Mohammad Hatta
  6. Perdana Menteri Boris Johson

Misalnya bangsa Indonesia, bangsa Portugis, suku Dani, suku Kuru, suku Dayak, bahasa Indonesia, bahasa Jerman, dan bahasa Inggris.

Contohnya seperti, bulan November, hari Idul Fitri, hari Senin, hari Jumat, hari Nyepi, tahun Masehi, tahun Hijriah, Hari Proklamasi Kemerdekaan Indonesia, Perang Dunia I, Perang Dunia II, dan Perang Ambarawa.

Penulisannya seperti, Bandung, Jakarta, Asia Tenggara, Amerika Serikat, Sungai Amazon, Sungai Nil, Laut Mati, Samudera Pasifik, Kutub Utara, Pulau Bali, Tanjung Benoa, Gunung Semeri, dan Palung Mariana.

Baca juga: Empat Tonggak Ejaan Bahasa Indonesia

  • Huruf pertama nama negara, lembaga, badan, organisasi, dan dokumen ditulis dalam huruf kapital

Misalnya Republik Indonesia, Kerajaan Inggris, Dewan Perwakilan Rakyat, Undang-Undang Dasar, Peraturan Presiden, Keputusan Menteri, United Nation Childern’s Emergency Fund, dan Badan Narkotika Nasional.

  • Huruf pertama semua kata dalam judul buku, artikel, makalah, maupun karangan ditulis dalam huruf kapital kecuali kata tugas (di, ke, yang, dan, untuk)

Berikut beberapa contohnya, yaitu: 

  1. Novel filsafat berjudul Dunia Sophie adalah karangan Jostein Gaarder.
  2. Skripsi ini berjudul Studi Awal Rancang Bangun Alat Pengering Pertanian.
  3. Artikel berjudul Asas-Asas dalam Hubungan Internasional telah diterbitkan di jurnal terbaru.
  • Huruf pertama singkatan nama gelar, pangkat, dan sapaan ditulis dalam huruf kapital

Misalnya S.Si (sarjana sains), S.H (sarjana hukum), M.Sc (magister scientiae), M.Pd (magister pendidikan), Dr. (doktor), Ny. (nyonya), Sdr. (saudara), dan R.A. (raden ayu).

Sedangkan dokter dalam arti ahli kesehatan, ditulis dengan huruf kecil (dr.). Begitu pula dokter gigi (drg.) dan dokter hewan (drh.)

  • Huruf pertama kata penunjuk kekerabatan dan ungkapan sapaan

Misalnya:

  1. Petugas bertanya, “Ada yang bisa saya bantu, Bu?”
  2. Terimakasih atas perhatian Saudara sekalian.
  3. “Baik Bu, akan saya sampaikan pada rekan saya”.
  4. Terimakasih atas perhatian Anda.

 Baca juga: Pentingnya Sistem Ejaan pada Bahasa Indonesia

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi