Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Perbedaan Asimilasi dan Akulturasi Beserta Contohnya

Baca di App
Lihat Foto
KOMPAS.com/Gischa Prameswari
Perbedaan Asismilasi dan Akulturasi Beserta Contohnya
|
Editor: Serafica Gischa

KOMPAS.com - Asimilasi dan akulturasi sama-sama masuk dalam kategori proses sosial. Meski terlihat sama, asimilasi dan akulturasi tetap memiliki perbedaan. Sebelum masuk ke dalam perbedaan asimilasi dan akulturasi, simak pengertian asimilasi dan akulturasi di bawah ini!

Pengertian dan contoh asimilasi

Asimilai terjadi ditandai dengan adanya pengurangan perbedaan di tengah-tengah masyarakat. Seperti seseorang dengan latar belakang berbeda saling berkumpul dalam satu elompok, maka kebudayaan masing-masing akan melebur atau menyatu. 

Dalam buku Pemberdayaan Masyarakat (2019) oleh Dedeh Maryani, pengertian asimilai adalah proses sosial yang muncul dari masyarakat dengan latar belakang kebudayaan yang berbeda-beda. 

Agar lebih jelas, simak contoh asimilasi berikut ini: 

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Baca juga: Bagaimana Proses Asimilasi?

Pengertian dan contoh akulturasi

Proses akulturasi di masing-masing lingkungan selalu berbeda. Hal ini tergantung dari kaakteristik masyarakatnya dan bagaiman mereka menyikapi kebudayaan asing yang masuk. 

Pengrtian akulturasi adalah proses sosial yang muncul dalam kelompok masyarakat dengan latar budaya tertentu yang dihadapkan pada unsur kebudayaan asing.

Contoh dari proses akulturasi adalah:

Baca juga: Contoh Akulturasi Budaya Indonesia dengan Bangsa Tiongkok

Perbedaan asimilasi dan akulturasi

Perbedaan asimilasi dan akulturasu terletak pada hilang atau tidaknya kebudayaan asli dikelompok masyarakat. 

Asimilasi merupakan peleburan dua kebudayaan atau lebih sehingga menghasilkan kebudayaan baru. Sedangkan akulturasi adalah percampuran kebudayaan tanpa menghilangkan kebudayaan aslinya.

Dapat dikatakan asimilasi membentuk budaya baru atau budaya aslinya perlahan luntur dan digantikan dengan budaya baru. Berbeda dengan akulturasi, di mana mencampurkan kebudayaan tanpa menghilangkan ciri khas budaya aslinya. 

Baik asimilasi dan akulturasi tidak bisa dipandang negatif, karena semuanya memiliki dampak tersendiri bagi masyarakat. Hal ini juga bergantung pada bagaimana masyarakat bisa menerima proses asimilasi dan akulturasi.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi