KOMPAS.com - Tubuh makhluk hidup terdiri dari berbagaimacam sel dan organelnya, salah satunya adalah sel sitoskeleton atau yang biasa disebut sebagai kerangka sel.
Sel sitoskeleton atau kerangka sel adalah sel struktur yang mengisi sitoplasma dan berperan dalam pergerakan sel (motilitas) serta stabilitas sel.
Sitoskeleton sendiri terbagi lagi menjadi tiga serat utama yaitu microfilament, mikrotubulus, dan intermediet filamen.
Pengertian Microfilament
Microfilament adalah jaringan serat protein sitoskeleton terkecil yang berfungsi sebagai jalur untuk pergerakan protein motorik yang disebut miosin (pembentuk filamen).
Jenis protein yang menyusun rangka sel microfilament adalah aktin.
Baca juga: Peran Mikroorganisme Tanah
Dilansir dari Biology Dictionary, struktur microfilament terdiri dari dua rantai subunit dari protein aktin (globular) dan memiliki polaritas di ujung-ujungnya.
Dua untai aktin tersebut melilit satu sama lain sehingga membentuk microfilament yang spiral.
Microfilament berbentuk serat halus, tipis, dan panjang dengan diameter hanya sekitar 3 hingga 7 nanometer, sehingga disebut dengan serat protein sitoskeleton terkecil.
Fungsi Microfilament
Beberapa fungsi dari mikrofilament, sebagai berikut:
- Kontraksi otot
Dilansir dari The Biology Project University of Arizona, microfilament dan protein miosin bertanggung jawab atas terjadinya kontraksi otot.
Baca juga: Air Tanah dalam Siklus Hidrologi
Kerja sama antara aktin microfilament dan miosin disebut dengan aktomiosin yang memungkinkan otot untuk berkontraksi dan berelaksasi dan memungkinkan terjadinya gerakan sel.
Aktomiosinlah yang membuat hewan bersel satu seperti amoeba dapat bergerak ke sana ke mari.
- Stabilitas Sel
Microfilament berfungsi dalam stabilitas sel sebagai struktur yang menjaga dan mempertahankan bentuk sel.
- Transpor Materi
Kemampuannya untuk membangun kontraksi otot membuat microfilament berperan penting dalam aliran sitoplasma.
Microfilament berkontraksi untuk mengalirkan sitoplasma berupa nutrisi, limbah, dan materi lainnya ke area sel yang membutuhkan materi tersebut.
- Pembelahan Sel
Dari gambar sel sitoskeleton terlihat microfilament berada di bagian luar yang mengelilingi sel.
Hal ini menyebabkan microfilament yang dapat berkontraksi bisa membelah sel menjadi dua.
Saat replikasi DNA selesai dilakukan, microfilament akan menyempit di bagian tengah, memutuskan diri, dan perlahan membuat dua sel yang berbeda.
Baca juga: Degradasi Tanah: Definisi dan Penggolongannya
Ciri-Ciri Microfilament
Ciri-ciri yang terdapat pada microfilament, yaitu:
- Seratnya berdiameter 3-7 nanometer
- Terdiri dari dua untai protein aktin
- Berbentuk spiral panjang
- Mengelilingi pinggiran sel
- Tersusun dari filament tipis dan filament tebal yang salin menjalin
- Terdapat filament yang lebih tebal disepanjang sel otot
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.