Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Burung Gagak, Dikenal sebagai Tanda Kematian

Baca di App
Lihat Foto
SHUTTERSTOCK
Burung gagak.
|
Editor: Serafica Gischa

KOMPAS.com - Burung gagak dengan warnanya yang hitam mengilap sering kali dinilai menyeramkan karena dianggap sebagai pertanda kematian.

Kehadiran burung gagak ditempat yang biasanya tidak disinggahi dianggap membawa pertanda buruk, entah kematian, musibah, mayat, perkuburan, atau bahkan perang yang akan menimpa wilayah tersebut.

Burung gagak identik dengan kematian karena mereka berperilaku aneh di dekat rekan spesienya yang meninggal.

Mereka akan menyalak dan memberitahu rekan lainnya yang masih hidup akan kematian tersebut. Mereka juga adalah predator pemakan bangkai.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pada zaman perang dunia kumpulan gagak berkumpul di medan perang dan memakan jasad perwira yang gugur. Selain hal tersebut, berikut adalah fakta dan mitos tentang burung gagak yang menarik untuk diketahui!

Baca juga: Fakta Unik Rafflesia Arnoldii, Bunga Tunggal Terbesar di Dunia

Takut akan kematian 

Burung gagak dinilai sebagai pertanda kematian dilihat dari perilakunya saat ada burung gagak lain yang mati. Mereka akan menyalak dengan berisik dan melakukan semacam pemakaman bagi rekannya yang meninggal.

Dilansir dari National Geographic, hal itu tidak berarti gagak berduka akan kematian rekannya namun mereka cenderung mencoba mencari tahu apakah ada ancaman di mana kematian tersebut terjadi sehingga bisa menghindarinya.

Burung gagak mengerti akan kematian dan takut akan hal tersebut, mereka cenderung menghindari tempat dan obyek yang dianggap mengancam nyawa.

Perwujudan dewi perang dan kematian 

Burung gagak dalam mitologi kuno bangsa Celtic dianggap merupakan perwujudan tiga dewi perang dan kematian, yaitu Morrigan.

Dilansir dari Mythopedia, Morrigan terdiri dari tiga dewi paling kuat di Irlandia, mereka dapat melihat masa depan dan akhir dunia yang bisa memberikan ketakutan magis luar biasa.

Hewan sosial yang setia 

Gagak dapat berkomunikasi dengan sesamanya dengan panggilan-panggilan yang berbeda. Mereka bertukar berbagai macam informasi dan dapat meminta pertolongan saat merasa terancam.

Kawanan gagak sering terlihat membantu rekannya yang sedang terancam dan juga mereka dikenal setia hanya pada satu pasangan.

Baca juga: Mariana Snailfish, Penghuni Palung Mariana

Hewan paling cerdas 

Gagak pantas diberi gelar sebagai hewan tercedas. Gagak memiliki kapasitas kecerdasan yang hampir setara dengan anak berusia tujuh tahun.

Saat diajari menggunakan suatu alat khusus, gagak akan mengingatnya. Dilansir dari National Geographic, sehari kemudian gagak menggunakan alat khusus tersebut kembali di antara pilihan yang lain. Hal ini menunjukkan bahwa ia lebih pintar dari monyet.

Gagak juga dapat mengenali wajah manusia, berkomunikasi dengan sesamanya. Sehingga saat ada orang baru masuk ke wilayahnya mereka akan saling berkomunikasi dan memberikan respons buruk pada orang tersebut, mirip seperti bergosip ya.

Dilansir dari Thought Co., gagak dapat menggunakan alat, beradaptasi dengan cepat di lingkungan baru, merencanakan masa depan (mereka sering menabung makanan), dan memahami analogi (bisa mencocokan warna, bentuk, dan nomor).

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi