Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Diagram Garis: Pengertian, Cara Membuat dan Membacanya

Baca di App
Lihat Foto
Kompas.com/Gischa Prameswari
Ilustrasi cara membaca diagram garis
|
Editor: Serafica Gischa

KOMPAS.com - Diagram atau grafik adalah cara penyajian data agar dapat lebih mudah untuk dipahami oleh pembaca.

Ada beberapa jenis diagram berdasarkan bentuknya yaitu diagram garis, diagram batang, diagram lingkaran, dan diagram venn.

Pada materi kali ini kita akan membahas tentang diagram garis. Diagram garis adalah diagram berisi garis atau plot yang menghubungkan titik-titik data dan menunjukkan kuantitas dari data-data tersebut.

Dilansir dari dari Statistic LibreTexts, diagram garis berawal dari grafik batang yang diwakili oleh titik-titik data dan dihubungkan dengan garis. Digram garis terdiri dari sumbu x horizontal dan sumbu y vertikal.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Baca juga: Diagram Batang: Pengertian, Tujuan, Contoh dan Cara Membacanya

stats.libretexts.org Diagram batang

stats.libretexts.org Diagram garis dari diagram batang

Cara Membuat Diagram Garis

Lalu bagaimanakah cara membuat diagram garis? Berikut adalah langkah-langkah pembuatan diagram garis:

  1. Menentukan data yang akan diplot ke diagram
  2. Menuliskan judul diagram garis
  3. Membuat garis horizontal dan garis vertikal dengan nama variabel dan skala yang sesuai dengan data
  4. Memplot atau memasukkan data secara satu persatu dengan membuat garis horizontal atau memberikan koordinat titik data
  5. Menghubungkan semua titik data dengan garis lurus

Baca juga: Diagram Batang: Pengertian, Tujuan, Contoh dan Cara Membacanya

Cara Membaca Diagram Garis

Kompas.com/SILMI NURUL UTAMI Diagram garis produksi padi Indonesia

Cara untuk membaca diagram garis sangatlah mudah. Dilansir dari Live Science, diagram garis dibaca pada sumbu x terlebih dulu baru pada sumbu y.

Baca juga: Diagram Gambar Produksi Minyak Bumi

Pertama kali kita harus membaca judul dari diagram, yaitu hasil produksi padi Indonesia tahun 2016 sampai tahun 2020. Berarti diagram tersebut menunjukkan kuantitas hasil padi Indonesia pada tahun 2016 hingga 2020.

Untuk mngetahu data hasil panen padi pertahunnya, kita harus melihat sumbu x untuk mengetahui tahun terlebih dahulu.

Misalkan pada tahun 2016 kita kemudian melihat titik diatas tahun 2016 dan melihat ke sumbu y disebelah kiri. Sehingga diketahui bahwa pada tahun 2016 produksi padi Indonesia sebanyak 70 ton.

Dari diagram garis didapatkan bahwa produksi padi pada tahun 2017 sebanyak 50 ton, tahun 2018 sebanyak 40 ton, tahun 2019 sebanyak 30 ton, dan tahun 2020 sebanyak 50 ton.

Sehingga dari diagram dapat disimpulkan bahwa produksi padi terbesar Indonesia terjadi pada tahun 2016 dan produksi padi terendah Indonesia terjadi pada tahun 2019.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi