Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tari Soya-Soya, Tarian Perang dari Maluku Utara

Baca di App
Lihat Foto
KOMPAS IMAGES/ANDREAN KRISTIANTO
Tarian soya soya di persembahkan untuk preseiden RI Susilo Bambang Yudhoyono dalam acara puncak Sail Morotai 2012 di desa Juanga, Morotai, Maluku Utara, Sabtu (15/9/2012) Tari Soya-soya adalah tarian heroisme yang ditampilkan saat menyambut tamu yang pertama kali menginjakkan kaki di Morotai, Maluku Utara.
|
Editor: Serafica Gischa

KOMPAS.com - Tari Soya-Soya berasal dari Maluku Utara. Tari tradisional ini dipercaya telah ada sejak zaman Sultan Baabullah memimpin Kesultanan Ternate, sekitar tahun 1570 hingga 1583.

Tarian ini diciptakan oleh seniman Kesultanan Ternate untuk mengabadikan peristiwa sejarah yang melatar belakanginya. Tari Soya-Soya sering dibawakan di kawasan Keraton Kesultanan dengan iringan musik tradisional.

Asal usul Tari Soya-Soya

Tarian ini terinspirasi dari peristiwa penyerbuan tentara Ternate ke Benteng Kastela atau Benteng Nostra Senora del Rosario dari kekuasaan Portugis, pada 25 Februari 1970.

Penyerbuan ini dilakukan pada masa pemerintahan Sultan Baabullah memimpin Kesultanan Ternate.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dilansir dari situs Warisan Budaya Tak Benda Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, tujuan utama penyerbuan ini ialah untuk menjemput jenazah Sultan Khairun, ayah Sultan Baabullah yang telah dibunuh Portugis.

Baca juga: Tari Topeng Kuncaran dari Jawa Barat

Peristiwa penyerbuan ini kemudian diabadikan dalam seni tari tradisional bertemakan perang. Hingga saat ini Tari Soya-Soya masih sering ditampilkan dalam acara resmi, baik untuk penyambutan tamu atau lainnya.

Makna Tari Soya-Soya

Menurut Syahril Muhammad dan Rustan Hasim dalam jurnal Pelestarian Nilai-Nilai Budaya Lokal dalam Mewujudkan Cinta Tanah Air melalui Pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan di SMA Negeri Kota Ternate (2020), tarian ini mengandung makna ungkapan kebanggaan rakyat Ternate, karena keberhasilan para pejuang dalam mengusir penjajah dari tanah mereka di masa lampau.

Mengutip dari Encyclopedia DKI Jakarta, soya-soya berarti pantang menyerah atau penjemputan. Tari tradisional ini memiliki nilai kepahlawanan yang sangat tinggi.

Selain itu, tarian ini juga menjadi identitas rakyat Kesultanan Ternate yang selalu berjuang dan pantang menyerah.

Gerak Tari Soya-Soya

Tari tradisional ini dibawakan oleh pria dengan jumlah ganjil, biasanya minimal tiga dan tidak ada batas maksimum penarinya.

Baca juga: Asal Usul Tari Batu Nganga, Nusa Tenggara Barat

Jumlah ganjil ini menunjukkan jumlah pasukan ganjil akan  berubah jadi genap jika ditambah dengan seorang komandan atau pemimpin pasukan.

Gerak Tari Soya-Soya dibawakan secara semangat, ditunjukkan dengan gerakan kaki yang cepat.

Oleh karena tari ini merupakan tarian perang, mayoritas gerakannya menyerupai teknik berperang, seperti gerakan kuda-kuda, menghindar, menangkis, menyerang dan lainnya.

Busana dan properti Tari Soya-Soya

Para penari biasanya tidak mengenakan pakaian bagian atas. Busana yang dikenakan hanyalah celana panjang, kain penutup dada yang melingkar di leher, selempang kain warna merah, ikat kepala dan kain pengikat di lengan.

Seiring berjalannya waktu, busana tarian ini juga turut berkembang. Misalnya ada penari yang mengenakan pakaian bagian atas, celana panjang dengan sambungan beberapa warna, dan lain-lain.

Untuk propertinya menggunakan pedang atau ngana-ngana yang terbuat dari bambu, perisai kayu, dan menggunakan tifa atau gendang, gong dan gono sebagai instrumen pengiring tarian ini.

Baca juga: Tari Tradisional: Definisi, Ciri-Ciri, Keunikan, dan Fungsinya

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi