Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Arti Lambang Pancasila

Baca di App
Lihat Foto
cagarbudaya.kemdikbud.go.id
Lambang Negara Indonesia hasil sketsa Sultan Hamid II
|
Editor: Serafica Gischa

KOMPAS.com - Pancasila merupakan ideologi negara Indonesia yang merupakan pandangan dan cara hidup bangsa.

Pancasila dilambangkan dalam suatu lambang negara yang kompleks dan memiliki arti luhur baik secara tersirat maupun tersurat. Lambang negara Indonesia disebut sebagai Garuda Pancasila.

Lambang Garuda Pancasila dirancang oleh panitia teknis Lencana Negara yang diketuai oleh Mohammad Yamin, dan dianggotai oleh Ki Hadjar Dewantara, M.A. Pellaupessy, Muhammad Natsir, dan Prof. Dr. R.M.Ng. Purbotjaroko serta dikoordinir oleh Sultan Hamid II.

Hingga kemudian lambang negara diumumkan ke publik pada sidang cabinet Republik Indonesia Serikat (RIS) pada tanggal 11 Februari 1950.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Lambang negara Indonesia berupa burung Garuda dengan dengan perisai Pancasila dan cakar yang mencengkram pita bertuliskan semboyan negara Bhinneka Tunggal Ika.

Baca juga: Lambang Sila Pertama: Bintang Emas

Menurut Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 66 tahun 1951 tentang Lambang Negara pada pasal 3:

Burung Garuda, yang digantungi perisai, itu adalah lambang tenaga pembangun (creatif vermogen) seperti dikenal pada peradaban Indonesia.

Burung garuda dari mythology menurut perasaan Indonesia berdekatan dengan burung elang rajawali. Burung itu dilukiskan di candi Dieng, Prambanan dan Panataran.

Ada kalanya dengan memakai lukis berupa manusia dengan berparuh burung dan bersayap (Dieang): dicandi Prambanan dan dicandi Jawa Timur rupanya seperti burung, dengan berparuh panjang berambut raksasa dan bercakar.

Burung Garuda dilukis dengan warna emas yang bermakna kemuliaan, kemakmuran, kejayaan, kebijaksanaan, optimisme, dan keagungan.

Baca juga: Lambang Sila ke-2: Rantai Emas

Dilansir dari Kementerian Luar Negeri Republik Indonesia, jumlah bulu melambangkan tanggal Proklamasi Kemerdekaan Indonesia (17 Agustus 1945).

Setiap sayap Garuda memiliki 17 bulu yang melambangkan tanggal 17. Ekor Garuda memiliki 8 bulu yang melambangkan bulan 8 (agustus). Pangkal ekor Garuda memiliki 19 bulu dan leher memiliki 45 bulu yang melambangkan tahun 1945.

Lihat Foto
Blogspot.com / mediavector
Garuda Pancasila
Lambang Pancasila 

Perisai Pancasila yang digunakan Garuda bermakna sebagai senjata dan pelindung dalam perjuangan mencapai tujuan luhur bangsa.

Pada perisai terdapat lambang yang masing-masing merupakn simbol sila ke-1 hingga ke-5.

Baca juga: Lambang Sila Ke-3: Pohon Beringin

Warna merah melambangkan keberanian dan warna putih melambangkan kesucian. Warna hitam pada bintang ditengah perisai melambangkan alam.

Menurut Dr. H. Muhammad Rakhmat, SH., MH, dalam buku Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan menyebutkan bahwa warna hijau pada pohon beringin dan tangkai padi kapas bermakna kesuburan dan harapan bangsa Indonesia agar makmur dan sejahtera.

Adapun garis hitam yang melintang di tengah perisai melambangkan garis Khatulistiwa yang melewati wilayah geografis Indonesia.

Makna

Lambang bintang emas bermakna cahaya ketuhanan yang menyinari bangsa Indonesia di atas warna hitam yang melambangkan alam.

Baca juga: Lambang Sila Ke-4: Kepala Banteng

Rantai emas bermakna manusia baik laki-laki dan perempuan saling membutuhkan dan membentuk rantai kemanusiaan yang kuat.

Pohon beringin bermakna Indonesia sebagai tempat berteduh yang tidak pandang bulu bagi warga negaranya.

Kepala banteng bermakan ketangkasan, kekuatan, dan musyawarah untuk mencapai mufakat. Padi dan kapas bermakna kemakmuran, menyimbolkan sandang dan pangan warga negara yang terpenuhi.

 

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi