KOMPAS.com - Pancasila merupakan ideologi negara Indonesia yang merupakan pandangan dan cara hidup bangsa.
Pancasila dilambangkan dalam suatu lambang negara yang kompleks dan memiliki arti luhur baik secara tersirat maupun tersurat. Lambang negara Indonesia disebut sebagai Garuda Pancasila.
Hingga kemudian lambang negara diumumkan ke publik pada sidang cabinet Republik Indonesia Serikat (RIS) pada tanggal 11 Februari 1950.
Lambang negara Indonesia berupa burung Garuda dengan dengan perisai Pancasila dan cakar yang mencengkram pita bertuliskan semboyan negara Bhinneka Tunggal Ika.
Baca juga: Lambang Sila Pertama: Bintang Emas
Menurut Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 66 tahun 1951 tentang Lambang Negara pada pasal 3:
Burung Garuda, yang digantungi perisai, itu adalah lambang tenaga pembangun (creatif vermogen) seperti dikenal pada peradaban Indonesia.
Burung garuda dari mythology menurut perasaan Indonesia berdekatan dengan burung elang rajawali. Burung itu dilukiskan di candi Dieng, Prambanan dan Panataran.
Ada kalanya dengan memakai lukis berupa manusia dengan berparuh burung dan bersayap (Dieang): dicandi Prambanan dan dicandi Jawa Timur rupanya seperti burung, dengan berparuh panjang berambut raksasa dan bercakar.
Burung Garuda dilukis dengan warna emas yang bermakna kemuliaan, kemakmuran, kejayaan, kebijaksanaan, optimisme, dan keagungan.
Baca juga: Lambang Sila ke-2: Rantai Emas
Dilansir dari Kementerian Luar Negeri Republik Indonesia, jumlah bulu melambangkan tanggal Proklamasi Kemerdekaan Indonesia (17 Agustus 1945).
Setiap sayap Garuda memiliki 17 bulu yang melambangkan tanggal 17. Ekor Garuda memiliki 8 bulu yang melambangkan bulan 8 (agustus). Pangkal ekor Garuda memiliki 19 bulu dan leher memiliki 45 bulu yang melambangkan tahun 1945.
Lihat Foto
Garuda Pancasila
Lambang Pancasila
Perisai Pancasila yang digunakan Garuda bermakna sebagai senjata dan pelindung dalam perjuangan mencapai tujuan luhur bangsa.
Pada perisai terdapat lambang yang masing-masing merupakn simbol sila ke-1 hingga ke-5.
Baca juga: Lambang Sila Ke-3: Pohon Beringin
Warna merah melambangkan keberanian dan warna putih melambangkan kesucian. Warna hitam pada bintang ditengah perisai melambangkan alam.
Menurut Dr. H. Muhammad Rakhmat, SH., MH, dalam buku Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan menyebutkan bahwa warna hijau pada pohon beringin dan tangkai padi kapas bermakna kesuburan dan harapan bangsa Indonesia agar makmur dan sejahtera.
Adapun garis hitam yang melintang di tengah perisai melambangkan garis Khatulistiwa yang melewati wilayah geografis Indonesia.
Makna
Lambang bintang emas bermakna cahaya ketuhanan yang menyinari bangsa Indonesia di atas warna hitam yang melambangkan alam.
Baca juga: Lambang Sila Ke-4: Kepala Banteng
Rantai emas bermakna manusia baik laki-laki dan perempuan saling membutuhkan dan membentuk rantai kemanusiaan yang kuat.
Pohon beringin bermakna Indonesia sebagai tempat berteduh yang tidak pandang bulu bagi warga negaranya.
Kepala banteng bermakan ketangkasan, kekuatan, dan musyawarah untuk mencapai mufakat. Padi dan kapas bermakna kemakmuran, menyimbolkan sandang dan pangan warga negara yang terpenuhi.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.