Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tari Jejer Gandrung dari Jawa Timur

Baca di App
Lihat Foto
wikipedia.org/Tropenmuseum
Tari Jejer Gandrung dari Jawa Timur
|
Editor: Serafica Gischa

KOMPAS.com - Pemerintah Kabupaten Banyuwangi telah menetapkan Tari Jejer Gandrung sebagai tarian selamat datang. Tarian ini termasuk dalam salah satu seni tari tradisional khas Banyuwangi, Jawa Timur.

Tari Jejer Gandrung sebenarnya merupakan penggalan atau sempalan dari Tari Gandrung Banyuwangi. Tarian tradisional ini merupakan karya seniman Sumitro Hadi.

Asal usul Tari Jejer Gandrung

Tari Jejer Gandrung ditampilkan untuk menandai dimulainya tarian Gandrung. Mengutip dari Isun Hang Gandrung karya Elan Fitra Dianto, Tari Jejer Gandrung termasuk dalam bagian pertunjukan Tari Gandrung, selain Paju atau Ngibing dan Seblang Subuh.

Dilansir dari situs resmi Pemerintah Kabupaten Banyuwangi, Tari Jejer Gandrung diciptakan oleh seniman Banyuwangi bernama Sumitro Hadi pada 1974.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sebelumnya, Tarian Gandrung agak kurang disukai oleh masyarakat Banyuwangi karena durasi penampilannya cukup lama, yakni sekitar tujuh jam.

Baca juga: 65 Nama Tari di Indonesia dan Asal Daerahnya

Untuk itu, Sumitro Hadi mengembangkan Tari Jejer Gandrung dengan durasi yang lebih singkat. Pada akhirnya, Tari Jejer Gandrung terus berkembang, bahkan saat ini Jejer Gandrung menjadi salah satu ikon Kabupaten Banyuwangi di tingkat nasional maupun internasional.

Makna Tari Jejer Gandrung

Tari Gandrung memiliki makna ucapan syukur atas hasil panen yang melimpah. Begitu pula dengan Jejer Gandrung, hanya saja tarian tradisional ini lebih difokuskan pada tarian selamat datang atau penyambutan tamu.

Menurut Mamiek Suharti dalam Tari Gandrung sebagai Obyek Wisata Andalan Banyuwangi (2012), inti utama dari tari jejer ialah untuk memberikan ucapan selamat datang atau untuk menyambut tamu.

Walau begitu, makna utama Tari Jejer Gandrung tetaplah ucapan syukur kepada Dewi Sri atas kelimpahan panen. Terlihat pada gerakan ngiwir yang menggambarkan Dewi Sri turun ke bumi serta berbagai gerakan tari lainnya.

Properti dan busana Tari Jejer Gandrung

Dikutip dari Nilai-Nilai Pendidikan Karakter Tari Jejer Gandung Kreasi Karya Sumitro Hadi (2019) karya Ayu Purwitasari, busana yang dikenakan penari sangat kental dengan unsur daerah Banyuwangi. Hal ini terlihat pada penggunaan omprog dan sewek dengan motif batik Gajah Oling yang tidak bisa ditemui di daerah lainnya.

Baca juga: Tari Baluse, Tarian Perang Asal Sumatra Utara

Untuk busananya, para penari mengenakan kostum gandrung berwarna merah dan hitam dengan bawahan kain batik serta selendang merah yang dikenakan di leher. Tarian ini dibawakan oleh perempuan, seluruh penarinya mengenakan mahkota di kepalanya dan membawa kipas sebagai propertinya.

Tari Jejer Gandrung diiringi dengan alat musik tradisional, seperti gong, gendhang, biola, kethuk dan kluncing. Perbedaan alat musik tarian ini dengan Tari Gandrung hanyalah pada pola penggarapan musiknya.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua
Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi