Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Baju Kimun Gia, Pakaian Khas Permaisuri dari Maluku Utara

Baca di App
Lihat Foto
Youtube/Dongeng Kita
[Tangkapan Layar] Pakaian Tradisional Manteren Lamo dan Kimun Gia, Maluku Utara
|
Editor: Serafica Gischa

KOMPAS.com - Maluku Utara adalah salah satu provinsi termuda di Indonesia yang baru dibentuk pada tanggal 4 Oktober 1999. Provinsi Maluku Utara terletak di Pulau Maluku dengan sejarah kerajaan yang panjang.

Rusdiyanto dalam jurnal berjudul Kesultanan Ternate dan Tidore (2018) menjelaskan bahwa Maluku Utara memiliki kekayaan alam dan wilayah yang strategis sehingga saudagar-saudagar muslim yang datang ke sana mencoba memonopoli sebagaimana yang dilakukan orang Eropa.

Masuknya saudagar-saudagar muslim ke Maluku Utara selain berdagang juga menyebarkan agama Islam. Sehingga kebudayaan di Maluku dipenaruhi oleh agama Islam, melalui dua kerajaan Islam yaitu Kesultanan Ternate dan Tidore.

Pada zaman Kesultanan Ternate dan Tidore, raja atau sultan dan permaisurinya menggunakan pakaian khas yang bernama Manteren Lamu dan Kimun Gia.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Baca juga: 65 Nama Tari di Indonesia dan Asal Daerahnya

Dilansir dari situs resmi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia, Manteren Lamo digunakan oleh sultan atau raja, sedangkan Kimun Gia digunakan oleh permaisurinya.

Pakaian khas permaisuri atau Kimun Gia terdiri dari kebaya putih panjang yang terbuat dari kain satin kualitas terbaik dengan bordir indah sebagai atasan, kain songket berhias benang emas sebagai bawahan, ikat pinggang berwarna emas, dan rambut yang disanggul serta diberi hiasan kepala sebagai aksesoris.

Permaisuri akan mengenakan selendang berwarna emas dan perhiasan yang terbuat dari intan, berlian, maupun emas.

Selendang yang digunakan adalah kain berwarna merah dengan bordiran warna emas yang melambangkan kejayaan serta status sosial yang tinggi.

Songket yang digunakan dapat berupa tenunan khas Ternate dan Tidore maupun kain lenso (kain adat Maluku yang dipengaruhi oleh budaya Belanda) berwarna merah yang dihiasi oleh benang emas.

Baca juga: Limpapeh Rumah Nan Gadang, Baju Tradisional Sumatera Barat

Jika dahulu pakaian Kimun Gia digunakan oleh permaisuri Kesultanan Ternate dan Tidore, sekarang bisa digunakan oleh siapa saja tanpa memandang status sosial. Pakaian Kimun Gia sering digunakan dalam acara adat, acara resmi, dan perhelatan seni.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi