Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Payas Agung, Pakaian Adat Bali

Baca di App
Lihat Foto
travel.tribunnews.com/Instagram/ @eka_triaksara dan @dwp_photography
Payas Agung, Pakaian Adat Bali
|
Editor: Serafica Gischa

KOMPAS.com - Bali merupakan salah satu pulau dan provinsi di Indonesia yang terkenal di kancah internasional.

Lanskap alam yang eksotis dengan pantai berombak besar yang cocok untuk berselancar, kekentalan nuansa religius agama Hindu, serta kekayaan budaya membuat Bali menjadi salah satu destinasi wisata favorit dunia.

Provinsi Bali memiliki kebudayaan yang mencakup norma, kebiasaan, aturan, hukum, tarian, pakaian tradisional, hingga berbagai upacara adat. Bali memiliki tiga pakaian adat yaitu Payas Agung, Payas Madya, dan Payas Alit.

Dilansir dari situs resmi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia, Payas agung adalah baju adat tradisional Bali asal Kabupaten Buleleng yang menampilkan kesan mewah, derajat yang tinggi, hingga arti filosofis.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Payas Agung tidak digunakan dalam kegiatan sehari-hari, melainkan dalam acara penting seperti pernikahan agar memberikan kesan raja dan ratu bagi kedua mempelai pengantin.

Baca juga: 65 Nama Tari di Indonesia dan Asal Daerahnya

Pada masa Kerajaan Badung, Bali Payas Agung digunakan oleh keluarga kerajaan dalam berbagai acara adat seperti pernikahan, munggah deha (upacara kedewasaan), pitra yadnya (ngaben), mesagih (upacara potong gigi), dan upacara adat lainnya.

Busana wanita 

Payas Agung pada wanita terdiri dari atasan yang disebut dengan angkin prada (serupa dengan stagen). Atasan tersebut dilengkapi dengan selendang yang disampirkan ke bahu.

Bawahan Payas Agung berupa songket khas Bali yang panjang hingga mata kaki dengan warna dan corak khas Bali yang sangat mewah.

Payas Agung digunakan dengan rambut yang disanggul dan dihiasi oleh mahkota berbahan emas yang sangat mewah. Tata rias saat menggunakan Payas Agung memiliki nilai filosifis, misalnya bagian dahi yang digambar menjadi lengkungan atau srinata.

Dalam buku Busana Adat Bali (2004) karya Anak Agung Ayu Ketut Agung, srinata berfungsi untuk mengoreksi bentuk dahi dan bulatan kecil berwarna merah pada dahi berfungsi sebagai simbol keselamatan serta kesejahteraan. Kepala juga dihiasi dengan berbagai bunga.

Baca juga: Baju Kimun Gia, Pakaian Khas Permaisuri dari Maluku Utara

Payas Bali menggunakan bunga cempaka dan bunga kenangan sebagai simbol Tri Mukti. Bunga-bunga tersebut bukan hanya ditujukan untuk keindahan melainlkan melambangkan kepercayaan, kepatuhan, kesucian, yang sakral, magis, dan merupakan saran sembahyang.

Ida Ayu Gede Prayitna Dewi dalam jurnal berjudul Simbol Tri Murti dalam Payas Aung Pengantin Bali menyebutkan bunga cempaka kuning yang menjadi lambang Dewa Brahma, bunga cempaka putih melambangkan Dewa Siwa, dan bunga kenanga yang melambangkan Dewa Wisnu.

Bunga-bunga yang melambangkan Tri Mukti tersebut ditaruh di kepala sebagai perlambangan kedudukan tuhan yang tinggi dan diyakini dalam kepercayaan Agama Hindu. Payas Agung wanita juga dilengkapi dengan gelang kana dan aksesoris lainnya yang terbuat dari emas.

Busana pria

Payas Agung pria menggunakan kamben, kampuh, dan umpal bermotif keemasan dengan hiasan kepala berupa destar yang terbuat dari kain khas bali.

Aksesoris yang digunakan hampir sama dengan Payas Agung wanita, namun berbeda hiasan kepalanya saja. Payas Agung pada pria juga dilengkapi dengan sebilah keris yang dihiasi batu mulia sehingga terkesan kuat dan mewah.

Baca juga: Limpapeh Rumah Nan Gadang, Baju Tradisional Sumatera Barat

Kain dengan kualitas tinggi serta aksesoris yang mahal membuat Payas Agung menjadi pakaian yang sangat mahal dan mewah sehingga dulunya hanya digunakan oleh keluarga kerajaan. Namun modern ini Payas Agung bisa digunakan oleh siapa saja tanpa memandang strata sosial.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi