Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Keunikan Rumah Adat Using, Banyuwangi

Baca di App
Lihat Foto
KOMPAS.com/IRA RACHMAWATI
Rumah adat Using di Desa Kemiren, Banyuwangi, Jatim, dengan menggunakan gebyok di bagian depan.
|
Editor: Serafica Gischa

KOMPAS.com - Banyuwangi merupakan kabupaten terbesar yang berada di Pulau Jawa, tepatnya di Provinsi Jawa Timur.

Kabupaten Banyuwangi dihuni oleh berbagai suku dan etnis karena pada masa kolonialisme Belanda, mereka mendatangkan orang asing serta suku lain untuk bekerja di perkebunan Banyuwangi.

Dilansir dari situs resmi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia, pewaris kultural Blambangan masa lalu dan pembentuk identias Banyuwangi yang sekarang adalah Suku Using.

Suku Using adalah penduduk asli Banyuwangi yang bukan orang Jawa maupun orang Bali sebelum Belanda mendatangkan pekerja dari luar Banyuwangi.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Suku Osing atau Using Banyuwangi layaknya suku-suku lainnya, memiliki warisan budaya dan keunikannya sendiri.

Baca juga: Daftar Rumah Adat di Indonesia

Budaya Suku Using mencakup acara adat, bahasa Using, pola pemukiman, pola pertanian, kesenian, tradisi, pakaian adat, dan arsitektur. Salah satu warisan aksitektur Suku Using Banyuwangi adalah Rumah Adat Using.

Rumah adat Suku Using

Rumah Adat Using adalah rumah yang terbuat dari kayu dan bambu. Kayu yang digunakan biasanya adalah kayu bendo dan kayu cempaka yang kuat serta mudah ditemukan di Banyuwangi.

Rachmaniah M. Hariastuti dalam jurnal berjudul Kajian Konsep-Konsep Geometris Dalam Rumah Adat Using Banyuwangi Sebagai Dasar Pengembangan Pembelajaran Konstekstual Berbasis Etnomatematika, menyebutkan bahwa rumah adat Using berupa susunan 4 tiang kayu dengan sistem tanding tanpa paku, tetapi menggunakan paju atau pasak pipih.

Keunikan rumah adat Using adalah arah menghadapnya rumah ditentukan oleh hari kematiam orang tua.

Jika orangtua meninggal pada hari Senin, maka rumah akan menghadap ke barat. Jika meninggal pada hari Selasa, maka rumah harus menghadap ke timur.

Jika meninggal pada hari Rabu, maka rumah harus menghadap ke selatan. Jika meninggal pada hari Kamis, maka rumah harus menghadap ke utara. Dan jika meninggal pada hari Minggu, rumah harus menghadap ke barat.

Aturan adat tersebut membuat pola perumahan Rumah Using tidak beraturan. Bagian depan rumah Using tidak selalu menghadap ke jalan seperti pada rumah-rumah pada umumnya.

Baca juga: Imah Badak Heuay, Rumah Adat Jawa Barat

Rumah Adat Using termasuk sederhana dengan dinding yang terbuat dari anyaman bamboo dan lantai yang biasanya masih berupa tanah.

Kayu pembentuk rumahUsing diukir dengan srengge, bunga pare, selimpet, dan juga kawung yang masing-masing memiliki makna filosofis.

Motif srengge atau matahari melambangkan harapan akan masa depan rumah tangga yang cerah, bunga pare melambangkan kehidupan rumah tangga yang berlangsung lama dan terus menjalar, kawung melambangkan kesetiaan pada pasangan, dan selimpet (garis-garis) melambangkan kasih sayang yang tidak terbatas.

Menurut bentuk atapnya, Rumah Adat Using dibedakan menjadi tiga yaitu cerocogan, tikel balung, dan baresan. Cerocogan adalah rumah Using dengan satu atap saja dan dihuni oleh satu keluarga dengan ekonomi rendah.

Baca juga: Rumah Rakit Adat Bangka Belitung

Baresan adalah rumah Using dengan tiga sisi atap sehingga memiliki satu ruangan tambahan disebelah kanan atau kiri.

Rumah Using baresan dihuni oleh keluarga dengan ekonomi menengah. Sedangkan rumah Using tikel balung terdiri dari empat buah sisi atap sehingga memiliki ruang tambahan di kanan dan kiri rumah. Rumah tikel balung biasanya dihuni oleh keluarga kaya dan terpandang.

 

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua
Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi