Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Akordeon, Alat Musik Daerah Sumatera Selatan

Baca di App
Lihat Foto
Youtube/ Utak Atik Otak
[Tangkapan Layar] alat musik Akordeon, daerah Sumatera Selatan
|
Editor: Serafica Gischa

KOMPAS.com - Akordeon merupakan salah satu alat musik daerah Sumatera Selatan. Alat musik ini mirip seperti piano, karena memiliki tuts berwarna hitam dan putih. Namun, sebenarnya piano dan akordeon memiliki cara yang berbeda dalam menggunakannya.

Piano dimainkan dengan menekan tuts berwarna hitam dan atau putih. Akordeon juga dimainkan dengan cara menekan tuts berwarna tersebut. Namun, pemain alat musik ini harus mengatur alunan suara dan nada secara bersamaan.

Dalam buku Seni Musik Tradisi Nusantara (2020) karya Ketut Wisnawa, disebutkan jika akordeon termasuk dalam jenis alat musik aerofon.

Cara memainkan alat musik ini cukup unik, yakni akordeon digendong dan dipegang dengan kedua tangan. Satu tangan difungsikan untuk mengatur alunan suara. Sedangkan tangan yang satunya digunakan untuk mengatur nada.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengutip dari jurnal Penelusuran Sejarah Instrumen Akordeon dalam Ansambel Musik Melayu di Kota Pontianak (2013) karya Peri Rahmadi dan kawan-kawan, secara lebih jelas akordeon dimainkan dengan tangan kanan menekan tuts berwarna hitam dan atau putih. Hal ini dilakukan bersamaan dengan menarik atau mendorong pompa udara dengan menggunakan tangan kiri.

Baca juga: Daftar Alat Musik Tradisional di Indonesia

Akordeon memiliki beberapa jenis, seperti akordeon berwarna, akordeon concertinas, akordeon diantonis dan akordeon piano.

Namun, di antara beberapa jenis ini, akordeon diantonis paling terkenal karena memiliki rentang nada terluas. Sehingga sering digunakan dalam jenis musik kontemporer, jazz dan lainnya.

Walau akordeon menjadi salah satu alat musik daerah Sumatera Selatan. Sebenarnya alat musik ini menjadi hasil masuknya kebudayaan dari luar Indonesia.

Melansir dari situs Encyclopedia Jakarta, akordeon diciptakan pada 1822 oleh Christian Fried yang berasal dari Jerman. Alat musik ini dipatenkan pada 1829 oleh Cyrill Demian.

Secara perlahan, akordeon mulai mendunia, banyak negara yang mulai mengenal alat musik ini, termasuk Indonesia dan khususnya Sumatera Selatan.

Akordeon memiliki beberapa bagian penting, seperti bellow yang berfungsi untuk menciptakan tekanan udara pada alat musik ini sehingga bisa menghasilkan suara. Bagian penting lainnya bernama palet untuk mengatur keluar masuknya udara ke dalam akordeon.

 

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua
Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi