Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Keunikan Alat Musik Tradisional Bali

Baca di App
Lihat Foto
KOMPAS/AYU SULISTYOWATI
Gong kebyar Wanita Lila Bhuana Desa Bebetin, Kabupaten Buleleng, mengisi pementasan di Buleleng Festival 2015, Kamis (6/8/2015) petang, di Singaraja. Mereka salah satu sekaa (kelompok) yang masih mempertahankan gamelan gong kebyar dengan pacek. Gamelan gong kebyar asli Buleleng ini terancam punah, dan pemerintah daerah didorong untuk merevitalisasi. Berdasarkan penelitian, gong kebyar Buleleng dengan gamelan pacek muncul pertama kali 100 tahun lalu.
|
Editor: Serafica Gischa

KOMPAS.com - Bali tidak hanya memiliki keindahan alam saja, melainkan juga mempunyai keberagaman budaya. Salah satunya bisa dilihat dari alat musik tradisional Bali yang beraneka ragam.

Setiap alat musik tradisional di Bali memiliki bahan pembuatan dan cara memainkannya masing-masing. Sehingga hal ini menjadikan alat musik tersebut memiliki keunikannya tersendiri.

Apa sajakah keunikan alat musik tradisional Bali?

Salah satu contoh alat musik tradisional Bali ialah gamelan Bali. Alat musik ini tumbuh dan berkembang sesuai dengan kebudayaan masyarakat Bali.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menurut Sila Widhyatama dalam jurnal Pola Ilmbal Gamelan Bali dalam Kelompok Musik Perkusi Cooperland di Kota Semarang (2012), gamelan Bali sering digunakan dalam berbagai upacara ritual atau adat, seperti “Potong Gigi” dan lain sebagainya. Sama seperti di Jawa, gamelan Bali juga memiliki banyak instrumen atau alat. Cara memainkan tiap alatnya pun berbeda.

Baca juga: Daftar Alat Musik Tradisional di Indonesia

Keunikan utama dari gamelan Bali ialah perbedaan prinsip dalam memainkan tiap alat musiknya. Perbedaan ini didasarkan pada jenis upacara ritual dan lokasinya. Artinya cara memainkan gamelan Bali ditentukan oleh lokasi daerahnya serta jenis upacara ritualnya.

Keunikan lain dari gamelan Bali ialah karakter suaranya yang cenderung kuat dan ritme musiknya cepat. Ceng-ceng merupakan salah satu alat musik dalam gamelan Bali. Ceng-ceng memiliki suara nyaring dan dimainkan dengan cepat, sehingga membuat gamelan Bali memiliki ritme musik yang cepat.

Selain gamelan Bali, provinsi ini juga memiliki alat musik tradisional berupa rindik. Melansir dari situs Portal Informasi Indonesia, rindik sudah ada sejak jatuhnya Kerajaan Majapahit.

Rindik merupakan alat musik pukul yang terbuat dari bambu dan biasanya dimainkan oleh dua hingga lima orang.

Dulunya rindik sering digunakan untuk menghibur para petani di sawah serta hiburan rakyat. Namun, kini alat musik tersebut sering digunakan dalam acara pernikahan, penyambutan tamu dan dalam berbagai acara lainnya.

Baca juga: Tuma, Alat Musik Khas Kalimantan Barat

Keunikan utama dari rindik ialah cara memainkannya yang berbeda di setiap daerah di Bali. Selain itu, irama rindik juga cenderung lebih keras dan cepat dibanding alat musik tradisional wilayah Indonesia lainnya.

Mengutip dari situs Denpasar Culture, genggong menggunakan resonansi tenggorokan pemainnya untuk menghasilkan nada. Hal ini menjadi keunikan utama dari alat musik tradisional ini.

Cara memainkan alat musik ini adalah dengan menempelkan genggong di mulut sambil digetarkan melalui tarikan tali.

Dulunya genggong terbuat dari pelepah daun enau, namun karena bahan tersebut kini susah dicari, banyak yang menggunakan bambu sebagai bahan penggantinya.

Genggong sering digunakan untuk hiburan rakyat, pengiring tari bersama alat musik lainnya, dan digunakan dalam acara lainnya.

Baca juga: 8 Alat Musik Daerah NTT

Jika dilihat dari tiga jenis alat musik tradisional Bali, semuanya memiliki keunikannya masing-masing. Namun, dapat disimpulkan jika keunikan utama dari alat musik tradisional Bali ialah:

  1. Cara memainkannya yang berbeda.
    Setiap daerah di Bali memiliki perbedaan dalam cara memainkan alat musiknya. Perbedaan ini bergantung pada nilai kebudayaan yang tumbuh dan berkembang di masyarakat daerah tersebut. Selain dipengaruhi lokasi, perbedaan cara memainkan alat musik juga dipengaruhi oleh upacara adat atau ritual yang sedang berlangsung.
  2. Ritme musiknya yang cenderung keras dan cepat.
    Contohnya gamelan Bali yang memiliki ritme musik keras dan cepat, sehingga hal ini membedakannya dengan gamelan Jawa ataupun gamelan Sunda.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi