Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Berapa Usia Matahari?

Baca di App
Lihat Foto
KOMPAS.com/ANGGARA WIKAN PRASETYA
Matahari terbenam sempurna di atas lautan dilihat dari Bukit Paralayang Watugupit, Minggu (19/1/2020).
|
Editor: Serafica Gischa

KOMPAS.com - Dari Bumi kita bisa melihat Matahari bersinar terang saat pagi hingga sore hari. Seakan tidak pernah lelah, Matahari tidak pernah berhenti menyinari Bumi. Namun, pernahkah kita berpikir kira-kira berapa usia matahari saat ini?

Dikutip dari Stanford Solar Center, para ilmuwan memperkirakan jika usia Matahari saat ini sekitar 5 miliar tahun atau tepatnya 4,6 miliar tahun. Mereka juga memperhitungkan bahwa usia Matahari akan redup atau tak bersinar lagi pada umur ke-10 miliar tahun. 

Perkiraan para ilmuwan ini diperoleh dari sistem penanggalan radioaktif meteorit tertua. Artinya ilmuwan memperhitungkan usia meteorit tertua di tata surya dan kapan Matahari memulai pembakaran hidrogennya.

Para ilmuwan juga menemukan bukti tambahan tentang perkiraan usia Matahari dari batuan tertua di Bumi, yang usianya sekitar 4,5 miliar tahun. Perkiraan ini semakin diperkuat dengan penemuan fosil tertua di Australia yang berumur sekitar 3,5 miliar tahun.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Baca juga: Kisah Sedih di Balik Kepunahan Burung Dodo

Adanya fosil pada batuan menandakan jika Bumi merupakan tempat yang ideal untuk kehidupan fosil tersebut, mulai kehidupan awal hingga akhirnya. Penemuan kedua hal ini menjadi bukti jika Matahari sudah bercahaya sejak fosil itu terbentuk.

Bagaimana nasib Matahari setelah tidak bersinar?

Dilansir dari Forbes, setelah usianya cukup tua, secara perlahan Matahari akan kehabisan hidrogen dan mulai mengembang karena heliumnya terbakar. Akibatnya Matahari akan menyusut dan sinarnya lebih terang dari biasanya.

Matahari tidak akan meledak karena tidak memiliki massa yang cukup. Sebaliknya, Matahari akan kehilangan lapisan terluarnya dan mulai mengembun menjadi bintang katai putih (tahap evolusi akhir bintang bermassa kecil dan menengah) dengan ukuran yang sama seperti planet bumi.

Dikutip dari Astronomy Department at Cornell University, setelah Matahari tidak bersinar, suhu permukaan Bumi akan menurun dua kali lipat. Dalam sekejap, Bumi menjadi terlalu dingin dan beberapa makhluk hidup akan mati dengan sangat cepat.

Hanya bakteri tertentu yang bisa hidup, karena kemampuannya untuk bertahan di suhu yang sangat dingin.

Baca juga: Alasan Ikan Hiu Menyerang Manusia

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi