Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Keunikan Keris Khas Bali

Baca di App
Lihat Foto
Youtube/Ethnic Indonesia Channel
[Tangkapan Layar] Senjata Tradisional Keris Bali
|
Editor: Serafica Gischa

KOMPAS.com - Provinsi Bali memiliki keris sebagai senjata tradisionalnya. Keris ini merupakan bentuk pengembangan keris di Pulau Jawa. Mulai dari segi teknik pembuatannya hingga makna di balik keris ini.

Dalam Mengenal Senjata Tradisional (2010) karya Rahmat M, keris Bali digunakan oleh masyarakat provinsi ini untuk pembelaan diri serta untuk menghadiri upacara pernikahan. Senjata tradisional ini sudah melekat erat dalam tata kehidupan orang Bali.

Berdasarkan kepercayaan warga setempat, keris Bali bisa digunakan untuk menyembuhkan seseorang yang terkena gigitan hewan berbisa. Caranya ialah dengan merendam keris ini di dalam air dan kemudian digunakan.

Dilansir dari situs Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, keunikan utama dari keris khas Bali ini terletak pada ukiran di pegangan atau gagang keris.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Baca juga: Mengenal Senjata Tradisional Kalimantan Tengah

Bentuk ukiran keris khas Bali berbeda dengan keris lainnya, karena motifnya bermacam-macam, yakni pendade atau pendeta, raksasa, penari, pertapa hutan dan motif menyerupai dewa.

Keunikan lain keris khas Bali ialah pada pendok atau gandar (pembungkus wilah keris) yang dilapisi selongsong silinder. Umumnya pendok keris khas Bali terbuat dari emas dan diberikan hiasan tambahan berupa tali emas atau bunga.

Keris Bali memiliki tiga bagian utama, yakni mata pisau, pegangan keris serta sarung keris. Pegangan atau gagang keris terbuat dari kayu dan diberi pertama sebagai hiasannya. Untuk bagian mata pisaunya terbuat dari campuran besi dan logam.

Selain ukiran dan pendok, keunikan lain dari keris Bali terletak pada penamaannya yang bergantung pada jumlah luk atau lekukan keris. Masyarakat Bali memiliki aturan tersendiri untuk memberi nama pada keris yang dipengaruhi jumlah ganjil atau genapnya luk.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua
Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi