KOMPAS.com - Sulawesi Selatan dengan ibukota Makassar merupakan rumah bagi empat suku bangsa yaitu Suku Bugis, Suku Makassa, Suku Toraja, dan Suku Mandar.
Keempat etnis tersebut hidup berdampingan menghasilkan kebudayaan di Sulawesi Selatan. Salah satu contoh kebudayaannya terlihat dari senjata tradisional Sulawesi Selatan, yaitu:
- Bessing
Bessing merupakan senjata tradisional Sulawesi Selatan yang berbentuk tombak kayu dengan ujung besi tajam pada ujungnya. Bessing dibuat sepanjang 1 meter dengan ujung besi bermata dua yang berkelok hampir menyerupai keris dua kelok.
Menurut ujung besinya, bessing dibedakan menjadi dua yaitu bessing biasa dengan bessing banraga. Dilansir dari situs resmi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI, bessing banraga, ujung besinya terdiri dari dua buah bilah bermata dua sehingga sering disebut dengan timbak bercabang.
Satu bilah lebih panjang dibanding bilah lainnya, sehingga bisa digunakan untuk menangkis serangan musuh dari jarak jauh.
Baca juga: Senjata Tradisional Gorontalo
- Alameng
Alameng atau dalam bahasa bone disebut dengan Alameng Tarapeng adalah senjata tradisional Sulawesi Selatan yang dianggap sakral.
Indarwati dalam jurnal Ritual Para Bissu, Para Waria Sakti di Kabupaten Bone (2019) menyebutkan bahwa alameng adalah pusaka kerajaan sejenis kelewang yang hulu serta sarungnya berlapis emas.
Konon katanya Alameng hanya dimiliki oleh para raja dan penasehat spiritualnya. Sebagai pusaka kerajaan, alameng merupakan simbol kemakmuran dan kekuataan sehingga tidak bisa dibawa keluar istana sembarangan.
- Tappi
Tappi adalah keris asal Suku Bugis Sulawesi Selatan. Tappi memiliki bilah bermata dua yang berkelok-kelok dan meruncing dari pangkal ke ujungnya. Tappi yang asli terbuat dari batu meteor yang ditempat, sehingga memiliki harga yang sangat mahal mencapai milyaran rupiah.
Hamzuri dalam buku Keris (1988) menyebutkan bahwa pangulu (gagang) pada keris Bugis atau tappi diukir membentuk kepala burung laut, hal tersebut meurujuk pada masyarakat bugis yang merupakan suku bangsa pelaut.
Dalam kepercayaan Bugis, burung laut merupakan simbol keberanian, keberhasilan, serta keselamatan.
Baca juga: Senjata Tradisional Sulawesi Barat
- Kawali
Kawali adalah senjata tradisional Sulawesi Seltan yang berbentuk seperti badik. Kawali memiliki gagang kayu yang bengkok dengan bilah bermata satu yang panjang, ramping, dan runcing pada ujungnya.
Satriadi dalam jurnal Bentuk, Fungsi, dan Mkna Pamor Senjata Kawali dalam Masyarakat Bugis (2019) menyebutkan bahwa Kawali berfungsi sebagai senjata dalam pertarungan, simbol kedewasaan (diselipkan dipinggang laki-laki dewasa), simbol status sosial, sumpah setia pada raja, penangkal bala, memiliki kekuatan magis, dan warisan keluarga.
- Pantu
Pantu merupakan senjata tradisional Sulawesi Selatan yang berbentuk tongkat. Pananrangi Hamid dalam buku Senjata Tradisional Daerah Sulawesi Selatan (1990) menyebutkan bahwa pantu terbuat dari kayu bulat dengan bebatan besi pada bagian pangkalnya yang digunakan untuk memukul dan menyodok musuh.
- Waju Rante
Waju rante bukanlah senjata melainkan baju tradisional untuk pertahanan diri dari Sulawesi Selatan. Waju rante seperti namanya terdiri dari rantai cincin besi yang diuntai dan dirajut lalu dikombinasikan dengan kepingan besi. Waju rante digunakan dalam perang sebagai peerlindungan diri dari senjata musuh.
Baca juga: Keunikan Keris Khas Bali
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.