Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Enkulturasi: Pengertian Ahli, Fungsi, Tujuan, Proses, dan Contohnya

Baca di App
Lihat Foto
KOMPAS.com/Gischa Prameswari
Ilustrasi enkulturasi
|
Editor: Serafica Gischa

KOMPAS.com - Manusia lahir ke dunia dalam bentuk bayi yang tidak tidak tahu apa-apa, tidak memiliki konsepsi dunia, tidak bisa berbahasa, dan bahkan tidak mengerti konsep moralitas.

Namun kemudian mereka tumbuh menjadi pribadi yang berkarakter sesuai dengan budaya di lingkungan dan pendidikan yang ia dapat.

Proses berkembangnya manusia dalam budaya tersebut disebut sebagai enkulturasi.

Enkulturasi Menurut Para Ahli

Menurut Havilland, enkulturasi adalah pendidikan ditinjau dari pembelajaran yang bersumber dari kebutuhan sehari-hari manusia seperti sandang, pakan, pangan, dan perlindungan.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Adat atau kebiasaan dalam hal tersebut akan membentuk perilaku serta kepribadian anak di masa mendatang.

Dilansir dari Southern Nazarene University, Talcott Parsons menganggap bayi adalah orang yang tidak berbudaya dan bersosialisasi yang kemudian melakukan enkulturasi untuk memperoleh pengetahuan, keterampilan, sikap, dan nilai-nilai yang memungkinkan mereka menjadi anggota masyarakat yang berfungsi.

Baca juga: Penetrasi Budaya: Pengertian, Proses, Macam dan Contohnya

Adamson Hoebel beranggapan bahwa enkulturasi adalah proses mempelajari, menginternalisasi, dan mengenkulturasi budaya secara disadari maupun tidak disadari.

Menurun Hoebel, enkulturasi terus terjadi dari seorang masi bayi hingga kematiannya, sehingga manusia dapat hidup dengan baik serta memiliki kesadaran akan hak dan kewajiban milikinya maupun milik orang lain.

S.W. Septiarti dkk dalam buku berjudul Sosiologi dan Antropologi Pendidikan (2017) menyebutkan menurut M.J. Herskovits enkulturasi adalah suatu proses bagi seseorang baik secara sadar maupun tidak sadar mempelajari seluruh kebudayaan masyarakat.

Setelah mempelajari budaya, orang tersebut akan menyesuaikan alam pikirannya dengan kebudayaan lingkungannya.

Fungsi enkulturasi

Enkulturasi tidak akan lepas dari kehidupan manusia, memiliki dua fungsi yaitu untuk sosialisasi nilai dan pembentukan identitas sosial. Beirkut penjelasannya:

Baca juga: Dampak Kemajuan Teknologi di Bidang Sosial dan Budaya

Proses enkulturasi

Proses enkulturasi terjadi dari mulai bayi baru lahir yang diurus oleh keluarganya. Kemampuan motorik dan bahasa bayi akan tumbuh sesuai apa yang diajarkan oleh orang tuanya. Mereka akan tumbuh dengan meniru perilaku dan kebiasaan anggota keluarga yang serumah.

Beranjak ke usia kanak-kanak, mereka akan mulai mempelajari budaya dari lingkungan tempatnya tinggal seperti sekolah dan tempatnya bermain.

Pada masa ini anak-anak akan mencontoh budaya yang berlaku di kedua tempat tersebut dan menyesuaikan diri karenanya.

Enkulturasi tersebut akan terus berlangsung selama manusia masih hidup. Mereka akan mempelajari budaya apa yang terjadi di lingkungannya dan menyesuaikan diri dengan hal tersebut.

Mereka menjadi tahu mana hal baik, hal tidak baik, hal yang melanggar hukum, bagaimana berkomunikasi, berperilaku, dan bagaimana menyelesaikan suatu permasalahan.

Hal tersebut dilakukan semata-mata agar bisa menjalani hidup dengan baik dan bersosialisasi dengan sekitar.

Baca juga: Prinsip-Prinsip Persatuan dan Kesatuan Bangsa Indonesia

Contoh enkulturasi

Enkulturasi selalu ada dalam kehidupan manusia sebagai makhluk sosial, oleh karena itu menyebutkan contohnya bukanlah hal yang sulit.

Hal paling mendasar yang menjadi contoh enkullturasi adalah bahasa. Seseorang akan tumbuh dengan bahasa yang sesuai dengan tempatnya tinggal (bahasa ibu), walau diajari bahasa lain bahasa ibu akan menjadi bahasa paling fasih mereka.

Misalnya seseorang yang tumbuh di Indonesia akan berbahasa Indonesia. Jika tumbuh dalam lingkungan suku tertentu, biasanya mereka juga fasih berbahasa daerah seperti Sunda, Jawa, Minahasa, Tolaki dan lainnya.

Contoh lainnya adalah cara makan. Orang yang tinggal di Indonesia akan terbiasa makan dengan tangan ataupun sendok, namun orang yang tinggal di Jepang akan lebih banyak menggunakan sumpit.

Begitu juga dengan budaya lainnya, enkulturasilah yang membentuk identitas sosial suatu masyarakat maupun identitas pribadi seorang individu.

Baca juga: 8 Faktor Pendorong Integrasi Nasional Bangsa Indonesia

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi