Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bisakah Kita Berselancar di Atas Tsunami?

Baca di App
Lihat Foto
freepik.com/ alexeyzhilkin
Ilustrasi surfing
|
Editor: Serafica Gischa

KOMPAS.com - Tsunami adalah ombak besar yang sangat kuat. Tidak seperti ombak-ombak lainnya, Tsunami tidak akan hanya menyapu pasir pantai.

Lebih jauh, Tsunami akan menyapu daerah pesisir pantai hingga berkilo-kilometer jauhnya. Jika Tsunami begitu kuat dan besar, bisakah kita berselancar di atasnya?

Tentunya akan menjadi pengalaman sangat luar biasa jika dibandingkan berselancar di ombak besar biasa.

Untuk dapat mengetahui jawabannya, terlebih dahulu kita harus mengenal Tsunami. Tsunami adalah nama dari bahasa Jepang yang artinya gelombang pelabuhan, karena muncul dipesisir pantai. Gelombang Tsunami sangat berbeda dengan ombak yang terbentuk karena embusan angin.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dilansir dari Natural History Museum of Utah, Tsunami adalah serangkaian gelombang besar yang tercipta akibat gangguan bawah air seperti gempa bumi, longsor, erupsi vulkanik, atau jatuhnya meteor.

Baca juga: Adakah Perbedaan antara China dan Tiongkok?

Dari pusat gangguannya, gelombang Tsunami akan menjalar ke segala arah dengan kecepatan yang sangat tinggi.

Dapatkah berselancar di atas gelombang Tsunami?

Jawabannya adalah tidak bisa. Tsunami bukanlah ombak biasa yang terbentuk di atas laut akibat tiupan angin. Tsunami adalah ledakan energi raksasa yang menggerakkan seluruh kolom air.

Dilansir dari BBC Science Focus Magazine, Tsunami tidak memiliki permukaan gelombang yang bersih untuk berselancar, melainkan gumpalan air putih yang bergejolak penuh dengan bebatuan dan karang.

Hal tesebut membuat papan selancar tidak memiliki permukaan ombak yang bisa dicengkram, sehingga tidak mungkin untuk stabil di atas permukaan gelombang Tsunami.

Gejolak ombak tersebut diciptakan oleh gelombang Tsunami yang saling susul menyusul menjadi ledakan energi yang sangat kuat.

Tsunami memiliki kecepatan hingga 500 meter per jam dengan panjang gelombang 10 hingga 500 kilometer dan dapat menumpuk setinggi 100 kaki di atas permukaan laut. Hal ini membuat Tsunami memberikan ledakan energi yang tak terkendali dan dapat menghancurkan apa pun yang dilewatinya.

Baca juga: Mengapa Kecoak Berbau Menyengat?

 

Saat berselancar dan tidak bisa mengendalikan keseimbangan, peselancar akan masuk ke dalam ombak. Membiarkan gelombang membawanya ke pesisir hingga kemudian muncul dan berselancar lagi.

Namun hal tersebut tidak dapat terjadi pada ombak Tsunami. Dilansir dari University of Hawaii at Hilo, Tsunami memiliki kolom air yang mengeruk segala isi dasar laut dari bawah ke atas dan sebaliknya.

Menyebabkan gelombang Tsunami dipenuhi batu, karang, pasir, sampah, maupun hewan laut yang membahayakan jika ada manusia menyelam ke dalamnya.

Menyelam dalam gelombang Tsunami tidak akan membawamu ke satu arah, justru tubuh akan mengantam apa pun yang berada di pusaran Tsunami dan membawamu ke segala arah dengan sangat cepat tanpa kendali. 

Tsunami bukanlah gelombang laut yang bisa digunakan untuk bersenang-senang, Tsunami adalah suatu bencana alam yang harus diwaspadai.

Maka didapatkan kesimpulan bahwa kita tidak bisa berselancar di atas gelombang Tsunami karena sangat berbahaya. Jika ingin mendapatkan adrenalin, maka kita bisa berselancar di gelombang pasang surut yang besar karena lebih aman dan menyenangkan.

Baca juga: Mengapa Pasta Gigi Sering Disebut Odol?

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi