Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

10 Motif Batik Daerah dan Filosofinya

Baca di App
Lihat Foto
Batik Heritage
Motif batik Parang.
|
Editor: Serafica Gischa

KOMPAS.com - Batik menjadi salah satu hasil kebudayaan khas Indonesia. Batik tidak hanya dikenal di dalam negeri saja, namun juga sangat terkenal di mancanegara.

Perbedaan motif, latar belakang sejarah dan filosofinya, membuat batik semakin unik dan menjadi salah satu  ciri khas Indonesia

Dulunya batik hanya digunakan di acara formal saja. Namun, kini batik sering dikenakan dalam kehidupan sehari-hari. Uniknya, tiap daerah di Indonesia memiliki motif batik serta filosofinya masing-masing.

Apa sajakah contohnya?

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menurut Hana Saraswati, dkk dalam buku Semiotika Batik Banyumasan (2019), motif lumbon berbentuk daun talas atau godhong lumbu, yang menjadi salah satu tanaman khas Banyumas.

Motif lumbon menggambarkan masyarakat Banyumas yang mampu beradaptasi dan bergaul dengan siapa saja, tanpa membeda-bedakan orang tersebut.

Baca juga: Makna Motif Tumpal dalam Batik Betawi

Mengutip dari jurnal Makna Motif Batik Parang sebagai Ide dalam Perancangan Interior (2019), batik parang menjadi salah satu motif batik yang cukup dikenal oleh masyarakat Solo dan Yogyakarta. Motif ini memiliki filosofi kehidupan manusia yang tidak pernah putus atau saling berkesinambungan.

Selain itu, motif ini juga menggambarkan jika manusia harus mempunyai cita-cita yang luhur serta pendirian yang kokoh. Motif batik parang ini memiliki banyak jenisnya, seperti motif parang rusak, parang kusumo, parang barong, dan lain sebagainya.

Melansir dari jurnal Kajian Ikonografi Motif Mega Mendung Cirebon (2020) karya Irwan Maolana Yusup, motif mega mendung memiliki motif rumit dengan awan sebagai pola utamanya. Filosofi batik mega mendung ialah seharusnya manusia hidup dengan kesabaran atau tidak mudah marah.

Dalam buku Akulturasi Lintas Zaman di Lasem: Perspektif Sejarah dan Budaya (Kurun Niaga-Sekarang) (2015) karya Dwi Ratna Nurhajarini, dkk, batik Lasem punya tiga motif utama, yakni naga, Burung Hong dan sekar jagad.

Motif naga dalam batik Lasem memiliki filosofi sebagai pembawa keberuntungan dan kesejahteraan untuk manusia.

Sedangkan motif Burung Hong memiliki filosofi kejujuran, keadilan serta murah hati. Untuk motif sekar jagad, filosofinya adalah kenaekagaraman di dunia yang terasa indah, damai serta harmonis.

Baca juga: Pengaruh Penggunaan Pewarna Alami Batik

Melansir dari situs Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI, secara garis besar, motif batik ini berkaitan dengan peristiwa terang bulan. Lebih spesifiknya, batik ini menggunakan bunga dan kupu-kupu sebagai motif utamanya.

Filosofi makna yang terkandung di dalam motif batik ini ialah ungkapan rasa syukur dengan harapan kemakmuran yang sempurna, sama seperti bulan purnama.

Dalam buku Inovasi Produk (Orientasi Pelanggan, Orientasi Pesaing, Koordinasi Lintas Fungsi) (2021) karya Surnita Sandi Wiranata dan Yofi Syarkani, motif batik tolak angin menggambarkan rumah adat khas Aceh yang memiliki banyak ventilasi udara.

Motif ini memiliki filosofi jika masyarakat Aceh mudah menerima perbedaan, sehingga bisa hidup damai dan tentram.

  • Motif batik Ulamsari Mas dari Bali

Ulamsari mas menjadi salah satu motif batik khas Bali yang paling terkenal. Motif ini menggambarkan ikan dan udang, sebagai salah satu mata pencaharian masyarakat Bali. Filosofi motif batik ini ialah kesejahteraan dan kemakmuran bagi masyarakat daerah pesisir Bali.

Baca juga: Merancang dan Membuat Pola Batik

Kamoro merupakan salah satu batik khas Papua. Motifnya digambarkan dengan patung berdiri dengan membawa tombak. Filosofi batik kamoro ialah kreativitas, semangat serta keberanian masyarakat Papua.

  • Motif batik Dayak Latar Gringsing dari Pulau Kalimantan

Motif batik ini memadukan kebudayaan Dayak dengan Jawa. Filosofi dari dayak latar gringsing ialah walaupun ada perbedaan, namun hal ini tidak berarti bahwa masyarakatnya harus bermusuhan, namun harus saling melengkapi.

  • Motif batik Angso Duo dari Jambi

Batik ini digambarkan dengan dua angsa yang saling berhadapan atau beriringan satu sama lain. Filosofi motif batik angso duo ialah hendaknya setiap orang selalu berusaha untuk tetap gigih dan sabar dalam menjalani suatu hal.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi