Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ancaman Militer: Pengertian, Bentuk, dan Strategi Pertahanan

Baca di App
Lihat Foto
KOMPAS.com/GARRY LOTULUNG
Prajurit TNI AL, Marinir melakukan penyergapan saat pendaratan di Pantai Todak, Dabo Singkep, Provinsi Kepulauan Riau, Jumat (24/7/2020). Latihan tersebut merupakan persiapan kegiatan manuvra lapangan (Manlap) Geladi Tugas Tempur Tingkat III (L-3) Koarmada I, Latihan Pendaratan Amfibi, dan Pengangkatan Kasal Sebagai Warga Kehormatan Korps Marinir di Pantai Todak Dabo Singkep, Kepulauan Riau pada 22 - 28 Juli 2020.
|
Editor: Serafica Gischa

KOMPAS.com - Ancaman terhadap keutuhan bangsa dan negara bisa datang kapan saja. Ancaman bisa dalam bentuk non-militer dan militer. Keduanya dapat membahayakan warga negara serta keutuhan negara.

Ancaman non-militer tidak menggunakan senjata. Contoh ancamannya dapat berupa penggunaan narkoba, pengaruh buruk dari globalisasi, kemiskinan, dan lain sebagainya. Ancaman non-militer bagaimanapun harus diatasi dan tidak boleh dibiarkan.

Pengertian ancaman militer

Menurut Muhammad Zainuddin dalam buku Pendidikan Kewarganegaraan Berbasis Nilai Pancasila dan Ahlussunnah Wal Jama’ah (2020), ancaman militer adalah ancaman yang menggunakan kekuatan bersenjata secara terorganisasi. Ancaman ini dapat membahayakan keutuhan wilayah negara serta keselamatan warga negara.

Baca juga: Upaya Mengatasi Ancaman Integrasi Nasional di Berbagai Bidang

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bentuk ancaman militer

Ancaman militer bisa datang dari dalam maupun luar negeri. Perbedaan antara keduanya hanya terletak pada pihak pelakunya. Berikut penjelasan ancaman, baik dari dalam maupun luar negeri:

Bentuk ancaman ini datang dari pihak internal dalam negeri. Ancaman ini harus segera diatasi, karena dikhawatirkan bisa mengancam keutuhan bangsa dan negara.

Contohnya adalah gerakan separatis, kekerasan fisik yang berkaitan dengan SARA, makar, atau usaha menjatuhkan pemerintahan yang sah, upaya penggantian ideologi, dan lainnya.

Bentuk ancaman ini datang dari pihak eksternal atau luar negeri. Contohnya adalah aksi terorisme, agresi militer, spionase atau aksi mata-mata, sabotase, pelanggaran wilayah, dan lainnya.

Baca juga: Berbagai Bentuk Ancaman terhadap Integrasi Nasional

Ancaman militer bisa datang kapan saja dan dalam bentuk apa pun. Secara garis besar, ada lima bentuk ancaman militer, yakni:

  1. Agresi 
    Mengutip dari Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), agresi merupakan serangan yang dilakukan suatu negara ke negara lainnya. Agresi ini dilakukan dengan menggunakan senjata, sehingga mengancam keutuhan negara dan keselamatan warga negaranya.
  2. Invasi
    Invasi adalah upaya memasuki negara lain dengan menggunakan angkatan bersenjata. Invasi bertujuan untuk menyerang dan menguasai negara tersebut.
  3. Blokade
    Blokade merupakan aksi pengepungan dan penghambatan terhadap aktivitas masyarakat di suatu negara. Blokade dapat dilakukan di mana saja, khususnya di pelabuhan ataupun bandar udara.
  4. Spionase
    Spionase adalah aksi penyelidikan secara rahasia terhadap data yang dimiliki negara lain. Spionase merupakan kegiatan dari intelijen yang dilakukan untuk mendapatkan informasi atau rahasia militer atau negara. Data tersebut bisa berupa data kemiliteran, data ekonomi dan data lainnya.
  5. Sabotase
    Sabotase merupakan upaya pemusnahan segala bentuk fasilitas militer dan tempat penting lainnya yang dimiliki negara lain.

Baca juga: Ancaman Integrasi Nasional Bidang Hankam

Strategi pertahanan

Masalah pertahanan dan keamanan bangsa Indonesia menjadi tanggung jawab seluruh masyarakat Indonesia tanpa terkecuali.

Hal ini tercantum dalam Pasal 30 ayat (1) hingga (5) Undang-Undang Dasar 1945 yang menjelaskan bahwa warga negara bersama TNI dan kepolisian bekerja sama untuk mempertahankan keamanan negara.

Untuk strategi pertahanannya, Indonesia memiliki Sishankamrata. Melansir dari situs Perpustakaan Nasional Republik Indonesia, Sishankamrata merupakan sistem pertahanan negara yang juga disebut sebagai sistem pertahanan bersifat semesta atau total defence system.

Agar Sishankamrata terwujud, seluruh lingkungan masyarakat, mulai dari TNI, polisi, hingga seluruh masyarakat Indonesia harus saling bekerja sama dan yakin bahwa pertahanan dan keamanan bangsa Indonesia dapat bertahan dengan kekuatan sendiri (dalam negeri).

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi