Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kebijakan Perdagangan Internasional Bidang Ekspor dan Impor

Baca di App
Lihat Foto
freepik.com/ shutterdin
Ilustrasi perdagangan internasional
|
Editor: Serafica Gischa

KOMPAS.com - Kegiatan ekspor dan impor diberlakukan oleh perusahaan atau negara. Ekspor dapat membantu meningkatkan pendapatan, sedangkan impor membantu mendapatkan barang atau jasa yang tidak tersedia di dalam negeri.

Mengutip dari buku Hukum Ekspor Impor (2014) karya Adrian Sutedi, ekspor merupakan aktivitas perdagangan yang dilakukan dengan mengeluarkan barang dari negara tertentu dan mengirimkannya ke negara lain.

Sedangkan impor adalah aktivitas perdagangan yang dilakukan dengan memasukkan barang dari negara lain ke negara sendiri. Antara ekspor dan impor, keduanya sama-sama bisa dilakukan oleh perusahaan, perseorangan ataupun negara.

Dua kegiatan perdagangan internasional ini memiliki serangkaian kebijakan yang harus diterapkan dan dipatuhi oleh pihak yang terlibat di dalamnya. Hal ini dilakukan supaya tujuan dari pembuatan kebijakan tersebut bisa tercapai.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Baca juga: Hubungan Teori Keunggulan Mutlak dengan Perdagangan Internasional

Dalam buku Ekonomi Internasional (2017) karya Nazaruddin Malik, disebutkan jika tujuan dari kebijakan perdagangan internasional ialah:

  1. Melindungi kepentingan industri dan produksi dalam negeri
  2. Melindungi kondisi ekonokmi nasional dan menghindarkannya dari pengaruh buruk
  3. Melindungi lapangan pekerjaan
  4. Menjaga nilai tukar agar tetap stabil
  5. Menjaga tingkat pertumbuhan ekonomi
  6. Menjaga keseimbangan neraca pembayaran internasional

Kebijakan perdagangan internasional bidang ekspor

Kebijakan ini bisa mempengaruhi secara langsung ataupun tidak, terhadap transaksi atau kelancaran usaha, struktur dan komposisi. Kebijakan tersebut di antaranya:

Subsidi diberikan untuk meningkatkan atau memajukan ekspor. Subsidi ini bisa dalam bentuk pembebasan pajak, pemberian fasilitas, pengurangan biaya produksi atau lainnya. Tujuan subsidi ini ialah supaya produk ekspor bisa memiliki daya saing di negara tujuan.

Sebelum melakukan ekspor, tentu eksportir (pihak yang melakukan ekspor) harus melakukan beberapa prosedur tertentu. Pemerintah memberlakukan kebijakan yang setidaknya bisa mempermudah alur ekspor.

Baca juga: Definisi dan Teori Perdagangan Internasional Menurut Para Ahli

Adalah kebijakan penetapan harga barang ekspor lebih murah dibanding di dalam negeri. Dengan arti lain, dumping merupakan kebijakan menjual hasil produksi di luar negeri lebih rendah dari di dalam negeri. 

Biasanya kebijakan ini diterapkan apabila pemerintah dapat mengendalikan harga barang di dalam negeri terlebih dahulu.

Merupakan kebijakan pelarangan untuk mengekspor barang tertentu ke luar negeri. Alasan pelarangan ini bisa karena ekonomi, politik, sosial ataupun budaya. Contohnya larangan ekspor minyak bumi, barang bersejarah, kayu ataupun lainnya.

Artinya barang ekspor ditetapkan dengan harga yang berbeda untuk tiap negara. Biasanya hal ini dilakukan sesusai dengan perjanjian. Misalnya negara A mengekspor pakaian ke negara B dengan harga murah, sedangkan pakaian yang diekspor negara A ke negara C tergolong relatif mahal.

Pemerintah memberikan kebijakan untuk bebas melakukan kegiatan ekspor atau impor. Kebebasan ini diharapkan nantinya bisa membawa beberapa keuntungan, contohnya mendapat barang produksi berkualitas tinggi atau barang yang harganya lebih murah.

Baca juga: Subsidi sebagai Bentuk Hambatan Perdagangan Internasional

Kebijakan perdagangan internasional bidang impor

Kebijakan perdagangan internasional secara impor, yaitu:

Pemerintah menetapkan kuota impor dalam jangka waktu tertentu. Tujuannya supaya tidak mengganggu kegiatan produksi dalam negeri.

Namun, apabila suatu negara telah menetapkan kebijakan politik dagang bebas, pemberlakuan kuota tidak bisa dilakukan karena bisa mengganggu perdagangan internasional.

  • Pemberian subsidi

Beberapa barang impor bisa jadi lebih murah dibanding barang produksi dalam negeri. Maka dari itu, pemerintah memberikan subsidi supaya harga barang dalam negeri bisa jauh lebih murah. Subsidi ini diberikan kepada produsen, misalnya dengan pengurangan biaya produksi.

  • Larangan impor

Kebijakan pelarangan impor berlaku untuk beberapa barang yang dianggap bisa membahayakan lingkungan masyarakatnya. Contoh impor senjata berapi. Selain itu, larangan impor ini juga sering diberlakukan untuk menghemat devisa.

Baca juga: Hambatan Perdagangan Internasional: Definsi Kuota dan Jenisnya

  • Tarif

Penetapan tarif dilakukan pada barang impor, bisa jadi lebih murah atau mahal. Jika harga barang impor lebih mahal, hal ini bisa mendorong masyarakat untuk lebih memilih memakai produk dalam negeri.

Sedangkan untuk negara penganut politik dagang bebas, biasanya cenderung memberi harga impor lebih murah atau sama dengan barang dalam negeri.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi