Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Laba Kotor: Pengertian, Faktor dan Cara Menghitungnya

Baca di App
Lihat Foto
freepik.com/ alexandra.klestov
Ilustrasi laba kotor
|
Editor: Serafica Gischa

KOMPAS.com - Laba menjadi salah satu indikator yang sangat penting bagi sebuah perusahaan. Dalam ekonomi akuntansi, laba juga bisa disebut profit.

Dalam buku Analisis Laporan Keuangan: Konsep Dasar dan Deskripsi Laporan Keuangan (2019) karya Aldila Septiana, laba adalah selisih pendapatan dengan beban. Sehingga perhitungan laba bisa dipakai untuk mengukur beban (biaya) dan pendapatan.

Pengertian laba kotor

Laba kotor adalah laba yang didapat perusahaan sebelum dikurangi biaya yang menjadi beban perusahaan. Dengan kata lain, laba kotor merupakan perhitungan keuntungan sebelum dikurangi biaya operasional dan pajak. 

Besar kecilnya laba kotor bisa mempengaruhi tindak lanjut perusahaan, tentang apa yang harus dilakukan di periode yang akan datang.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Baca juga: Bagaimana Hubungan antara Tindakan, Motif dan Prinsip Ekonomi?

Mengutip dari buku Menggunakan Template Excel untuk Mengetahui Laba Rugi Usaha Kecil (2010) oleh Lilis Setiawati dan Anastasia Diana, laba kotor menjadi indikasi pertama apakah kegiatan usaha tersebut menguntungkan atau tidak.

Laba kotor dalam Bahasa Inggris dikenal dengan istilah gross profit. Melansir dari Investopedia, laba kotor terkadang juga disebut pendapatan kotor.

Karena dengan perhitungan laba kotor bisa membantu perusahaan untuk melihat laba yang diperoleh dari produksi serta penjualan.

Faktor yang mempengaruhi laba kotor

Setidaknya ada tiga faktor yang mempengaruhi laba kotor, yaitu:

  1. Perubahan harga jual
    Harga jual berpengaruh pada besaran laba yang diperoleh perusahaan. Apabila harga jualnya semakin tinggi, maka laba perusahaan akan meningkat. Perbedaan harga jual di periode yang berbeda akan berdampak pada perubahan laba yang didapat.
  2. Perubahan kuantitas produk yang dijual
    Jumlah kuantitas produk yang dijual juga berpengaruh pada besaran laba. Misalnya semakin banyak barang yang terjual, otomatis laba perusahaan akan meningkat. Sama seperti perubahan harga jual, perubahan kuantitas produk juga bisa mengubah perolehan laba.
  3. Harga pokok penjualan produk
    Perubahan harga pokok pejualan sangat dipengaruhi oleh harga bahan baku, upah serta kenaikan harga. Apabila harga pokok penjualannya berubah, namun harga jualnya tetap, maka laba perusahaan juga akan berubah.

Baca juga: Barang Ekonomi: Pengertian dan Contohnya

Cara menghitung laba kotor

Rumus menghitung laba kotor:

Kompas.com/VANYA KARUNIA MULIA PUTRI Rumus perhitungan laba kotor

Agar semakin mudah memahaminya, mari kita simak contoh soal di bawah ini:

Berikut adalah laporan laba rugi yang dimiliki PT. Abadi Jaya:

Penjualan bersih: Rp 150.000.000
Harga pokok penjualan: Rp 35.000.000
Upah karyawan: Rp 20.000.000
Biaya pasang iklan: Rp 10.000.000
Pajak: Rp 7.500.000

Berapakah laba kotor yang dimiliki PT. Abadi Jaya?

Kompas.com/VANYA KARUNIA MULIA PUTRI Jawaban soal perhitungan laba kotor

Perlu diingat jika laba kotor hanya perlu menghitung penjualan bersih serta harga pokok penjualan. Untuk jenis beban yang dimiliki perusahaan tidak perlu dihitung.

Baca juga: Ekonomi Kerakyatan: Pengertian, Ciri-Ciri, Dampak, Faktor Pendorong dan Wujudnya

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Sumber: Investopedia
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi