Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jenis Pemanis Buatan dan Dampaknya

Baca di App
Lihat Foto
freepik.com/8photo
Ilustrasi gula dan pemanis buatan
|
Editor: Serafica Gischa

KOMPAS.com – Kebanyakan minuman dan makanan ringan menggunakan pemanis buatan untuk menekan biaya produksi.

Pemanis buatan adalah bahan kimia pengganti gula yang dimasukkan ke dalam makanan ataupun minuman. Berikut adalah jenis-jenis pemanis buatan yang biasa digunakan dalam produk pangan:

Sakarin adalah pemanis buatan non-nutrisi yang terbuat dari asam antranilat sebagai bahan dasarnya. Dilansir dari Medical News Today, sakarin 300 kali hingga 500 kali lipat lebih manis dari gula biasa dan tidak mengandung kalori atau karbohidrat.

Sakarin biasanya digunakan dalam minuman ringan, jus dalam kemasan, olahan makanan, pemberi rasa pada vitamin, mineral kunyah, jeli, permen karet, dan berbagai roti. Namun sakarin seringkali menimbulkan “after taste” rasa pahit seperti logam.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Baca juga: Mikroorganisme Dalam Makanan dan Minuman

Aspartam adalah pemanis buatan rendah kalori yang hanya mengandung 4 kalori namun 200 kali lebih manis daripada gula biasa. Aspartam terbuat dari asam aspartate dan fenilalanin sebagai bahan bakunya.

Aspartam sering digunakan dalam soda diet, eskrim bebas gula, yoghurt, minuman ringan rendah kalori, dan permen.

Aspartam hanya boleh digunakan dalam yang ditentukan. Menurut U.S Food and drug Administration, 50 miligram per kilogram berat badan saja yang diperbolehkan.

Aspartam dilarang digunakan pada orang yang mengonsumsi obat skizofrenia karena dapat mengakibatkan gerakan otot yang tidak terkontrol (tardive dyskinesia).

Aspartam juga tidak boleh dikonsumsi oleh penderita gangguan metabolisme fenilketonuria, karena tubuhnya tidak dapat memetabolisme asam fenilalanin.

Sukralosa atau splenda adalah pemanis buatan non-nutrisi yang terbuat dari penggantian gugus OH dengan atom klorin dalam proses kimia bertingkat. Sukralosa 600 kali lipat lebih manis daripada gula biasa dan tidak memberikan rasa pahit sama sekali.

Baca juga: Jenis Makanan Berdasarkan Kandungan Zat di Dalamnya

Acesulfam potassium adalah pemanis buatan non-nutrisi yang 200 kali lipat lebih manis daripada gula biasa. Acesulfam potassium memiliki rasa yang sedikit pahit, sehingga penggunaannya sering dikombinasikan dengan aspartam dan sukralosa.

Dilansir dari U.S Food and drug Administration, neotam adalah pemanis buatan non-nutrisi yang 7.000 hingga 13.000 kali lipat lebih manis daripada gula biasa.

Neotam bersifat stabil bahkan saaat terkena panas, sehingga sering digunakan sebagai pengganti gula untuk makanan yang dipanggang.

Pemanis buatan aman dikonsumsi tubuh manusia selama masih berad pada takaran yang disarankan. Pemanis buatan memberikan rasa manis tapi tidak memberikan kalori.

Dilansir dari Healthline, molekul pemanis buatan mirip dengan molekul gula yang cocok dengan reseptor manis pada lidah.

Sehingga saat mengonsumsi pemanis buatan, otak akan mengidentifikasi rasa manis yang cukup mirip dengan gula. Namun molekul pemanis buatan tidak memberikan kalori bagi tubuh seperti gula biasa.

Baca juga: Pembelajaran Makanan Bergizi

Hal tersebut menimbulkan kebingungan pada otak karena masih merasakan lapar, sehingga terkadang otak menginginkan lebih banyak lagi makanan manis.

Seringnya konsumsi pemanis buatan akan membuat makanan dengan rasa alami tidak terasa manis lagi.

Dilansir dari Harvard Health Publishing, penggunaan pemanis buatan dapat membuat anda menghindari makanan sehat, mengenyangkan, dan bergizi tinggi sambil mengonsumsi lebih banyak makanan beraroma artifisial dengan nilai gizi lebih rendah.

Perlu digaris bawahi bahwa pemanis buatan tidak menambah kalori bukannya mengurangi kalori. Kebanyakan jika seseorang mengonsumsi soda diet, ia akan merasa bisa makan makanan manis lain. Padahal hal tersebut justru akan menambah konsumsi gula.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi