Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sistem Pernafasan Pada Burung

Baca di App
Lihat Foto
freepik.com/vladimircech
Sistem pernapasan pada burung
|
Editor: Serafica Gischa

KOMPAS.com – Ketika menaiki kendaraan dengan kecepatan tinggi, angin yang menerpa wajah akan terasa sangat kencang.

Angin yang terlalu kencang tersebut akan membuat manusia sulit bernafas, sehingga dibutuhkan helm dengan kaca yang bisa ditutup untuk menghalau angin tersebut.

Namun apa jadinya dengan burung? Burung terbang dalam kecepatan tinggi tanpa menggunakan helm dengan kaca tertutup.

Namun mereka bisa bernafas dengan baik saat terbang dan bermanuver dengan cara cepat. Hal tersebut terjadi karena sistem pernafasan burung berbeda dengan manusia juga vertebrata lainnya.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Burung telah mengembangkan sistem pernafasan yang dapat memasok oksigen secara stabil untuk mempertahankan penerbangannya.

Baca juga: 10 Perbedaan Sel Tumbuhan dan Sel Hewan

Sistem pernafasan burung terdiri dari trakea, bronkus, paru-paru, dan juga kantung udara yang disebut sebagai saccus pneumaticus.

Udara yang dihirup oleh burung masuk ke dalam trakea (tabung memanjang dari hidung ke tenggorokan. Trakea biasanya sepanjang leher burung, namun beberapa burung memiliki trakea yang sangat panjang.

Dilansir dari Ornithology Silabus, trakea burung 2,7 kali lebih panjang dan 1,29 kali lebih lebar dari mamalia yang berukuran sama.

Sehingga trakea burung dapat menampung udara dalam jumlah besar. Aliran udara dari trakea kemudian mengalir ke bronkus primer yang kemudian dibagi menjadi dua jalur.

Berdasarkan Ask Nature, sebagian udara masuk ke paru-paru di mana terjadi pertukaran gas, sedangkan udara yang tersisa mengisi saccus pneumaticus posterior (belakang).

Baca juga: Fungsi Jaringan Ikat pada Hewan

Paru-paru burung berbeda dari mamalia karena tidak memiliki alveolus. Sebagai gantinya, keberadaan alveolus digantikan oleh struktur turbular berdinding tipis yang disebut dengan parabronkus.

Parabronkus terletak dalam paru-paru dan bronkus sekunder dan terhubung langsung ke pembuluh darah kapiler yang luas.

Dalam parabronkus terjadi pertukaran oksigen dan karbon dioksida secara difusi. Saat udara masuk ke kantong posterior, saccus pneumaticus anteriorpun mengembang dan menarik udara dari parabronkus. Hal tersebut menciptakan aliran udara searah.

Saat ada udara segar yang masuk, udara penuh karbon dioksida tidak dapat keluar. Namun ketika udara penuh karbon dioksida mengalir keluar melalui trakea, paru-paru tetap mendapat pasokan udara segar untuk pertukaran gas dari kantung posterior.

Dapat disimpulkan bahwa burung dapat memasukkan udara segar dari saccus pneumaticusnya walaupun sedang menghembuskan nafas.

Baca juga: Perkembangan Embrionik pada Hewan

Hal tersebut membuat burung mendapat pasokan oksigen yang konstan dan pertukaran gas yang terjadi secara terus-menerus. Sehingga burung dapat bernafas dengan konstan saat melakukan penerbangan.

Cepatnya regulasi gas dalam sistem pernafasan burung juga mempengaruhi termoregulasinya. Menurut situs BirdWatching, tingginya aktivitas burung menghasilkan panas berlebih yang harus dibuang, sedangkan burung tidak memiliki kelenjar keringat.

Sehingga salah satu cara mengeluarkan panas dari tubuh burung adalah melalui ekshalasi (pembuangan nafas) pernafasan.

Dapat disimpulkan bahwa fungsi saccus pneumaticus atau kantung udara pada burung, yaitu: 

  1. Untuk menyimpan cadangan udara
  2. Membantu pernafasan saat burung terbang
  3. Memperkecil massa jenis saat burung terbang
  4. Membantu termoregulasi (pelepasan panas berlebihan pada burung)
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi