Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rasio Ketergantungan: Definisi, Dampak, Fungsi, dan Cara Menghitung

Baca di App
Lihat Foto
KOMPAS.com/Gischa Prameswari
Ilustrasi rasio ketergantungan
|
Editor: Serafica Gischa

KOMPAS.com - Rasio ketergantungan dapat dikaitkan dengan komposisi umur penduduk di suatu daerah. Perhitungan rasio ketergantungan dapat menjadi gambaran indikator keadaan ekonomi negara, apakah sudah maju atau masih dalam tahap negara berkembang.

Definisi rasio ketergantungan

Dilansir dari situs Badan Pusat Statistik (BPS), rasio ketergantungan merupakan perbandingan jumlah penduduk berumur 0 hingga 14 tahun, ditambah jumlah penduduk berusia 65 tahun ke atas, kemudian dibandingkan dengan jumlah penduduk umur 15 hingga 64 tahun.

Dalam bahasa Inggris, rasio ketergantungan dikenal dengan istilah dependency ratio. Dikutip dari situs Investopedia, rasio ketergantungan juga bisa diartikan sebagai ukuran demografi dari rasio jumlah tanggungan terhadap total penduduk angkatan kerja di suatu wilayah atau negara.

Dampak rasio ketergantungan

Dalam situs Economics Help, disebutkan dampak yang terjadi jika rasio ketergantungan di suatu negara besar dapat mengurangi pertumbuhan produktivitas. Artinya penduduk yang bukan usia angkatan kerja dapat memengaruhi tingkat produktivitas penduduk angkatan kerja.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Baca juga: Alasan Penduduk Singapura Bekerja di Bidang Industri dan Jasa

Selain itu, negara yang memiliki rasio ketergantungan tinggi akan sulit menjadi negara maju, karena beban tanggungan terhadap penduduk yang tidak produktif juga tinggi.

Akibatnya, pertumbuhan ekonomi jangka panjang cenderung lebih rendah. Negara atau wilayah tersebut juga mengalami kesulitan untuk maju. Karena tingginya angka beban tanggungan yang harus dihadapi usia produktif atau angkatan kerja.

Fungsi rasio ketergantungan

Rasio ketergantungan memiliki dua fungsi utama, yaitu:

Artinya perhitungan rasio ketergantungan bisa digunakan untuk mencari tahu tingkat beban ketergantungan penduduk di suatu wilayah.

Apabila dependency ratio tinggi, beban ketergantungan penduduk yang belum produktif dan tidak produktif, terhadap usia produktif akan semakin tinggi. Sedangkan jika rasio ketergantungannya rendah, beban ketergantungannya akan semakin rendah pula.

Rasio ketergantungan menjadi indikator keadaan ekonomi suatu negara. Artinya lewat perhitungan ini, bisa diketahui apakah suatu negara sudah tergolong maju atau masih di tahap negara berkembang.

Baca juga: Dinamika Penduduk: Angka Kelahiran, Kematian, dan Perpindahan Penduduk

Cara menghitung rasio ketergantungan

Ada tiga cara untuk menghitung angka rasio ketergantungan. Perhitungan ini didasarkan pada nilai ketergantungan di usia tertentu yang ingin dicari. Berikut tiga cara perhitungan rasio ketergantungan:

Perhitungan ini digunakan untuk mencari tahu tingkat ketergantungan total penduduk, baik yang belum produktif (muda) maupun yang tidak produktif (tua).

Rumusnya:

Kompas.com/VANYA KARUNIA MULIA PUTRI Rumus rasio ketergantungan total

Contoh soal:

Berikut merupakan data komposisi penduduk berdasarkan usia, milik Wilayah B pada tahun 2017:

Jumlah penduduk berusia 0-14 tahun sebesar 40.050.000.
Jumlah penduduk berusia 15-64 tahun sebesar 25.780.000
Jumlah penduduk berusia 65 tahun ke atas sebesar 12.020.000

Berapakah tingkat rasio ketergantungannya?

Diketahui:

P (0-14) = 40.050.000
P (65+) = 12.020.000
P (15-64) = 25.780.000

Kompas.com/VANYA KARUNIA MULIA PUTRI Jawaban soal rasio ketergantungan total

Artinya tiap 100 penduduk usia produktif, menanggung 201 hingga 202 penduduk usia belum produktif dan tidak produktif.

Baca juga: Faktor Penentu Kualitas Penduduk

  • Cara menghitung rasio ketergantungan usia belum produktif

Perhitungan ini digunakan untuk mencari tahu jumlah ketergantungan usia belum produktif terhadap usia produktif.

Rumusnya:

Kompas.com/VANYA KARUNIA MULIA PUTRI Rumus rasio ketergantungan usia belum produktif

Contoh soal:

Berikut merupakan data komposisi penduduk berdasarkan usia, milik Wilayah D pada tahun 2016:

Jumlah penduduk berusia 0-14 tahun sebesar 10.250.000
Jumlah penduduk berusia 15-64 tahun sebesar 41.200.000
Jumlah penduduk berusia 65 tahun ke atas sebesar 2.375.000

Berapakah tingkat rasio ketergantungan penduduk usia mudanya?

Diketahui:

P (0-14) = 10.250.000
P (15-64) = 41.200.000

Kompas.com/VANYA KARUNIA MULIA PUTRI Jawaban soal rasio ketergantungan usia belum produktif

Artinya 100 penduduk usia produktif menanggung 24 hingga 25 anak yang belum memasuki usia produktif.

Baca juga: Dampak Positif dan Negatif Besarnya Penduduk Benua Asia dalam Bidang Ekonomi

  • Cara menghitung rasio ketergantungan usia tidak produktif

Perhitungan ini digunakan untuk mencari tahu tingkat ketergantungan usia tidak produktif atau tua terhadap usia produktif.

Rumusnya:

Kompas.com/VANYA KARUNIA MULIA PUTRI Rumus rasio ketergantungan usia tidak produktif

Contoh soal:

Berikut merupakan data komposisi penduduk berdasarkan usia, milik Wilayah G pada tahun 2018:

Jumlah penduduk berusia 0-14 tahun sebesar 35.010.000
Jumlah penduduk berusia 15-64 tahun sebesar 23.095.000
Jumlah penduduk berusia 65 tahun ke atas sebesar 12.400.000

Berapakah tingkat rasio ketergantungan penduduk usia tuanya?

Diketahui:

P (65+) = 12.400.000
P (15-64) = 23.095.000

Kompas.com/VANYA KARUNIA MULIA PUTRI Jawaban soal rasio ketergantungan usia tidak produktif

Artinya 100 penduduk usia produktif menanggung 53 hingga 54 orang berusia tidak produktif.

 

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi