Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kualitas Udara: Pengertian, Parameter, dan Cara Menjaganya

Baca di App
Lihat Foto
freepik.com/brgfx
Ilustrasi parameter kualitas udara
|
Editor: Serafica Gischa

KOMPAS.com - Udara yang kita hirup belum tentu sepenuhnya bersih. Terkadang tanpa disadari, kita lebih sering menghirup udara yang sudah tercemar atau terkena polusi, sehingga dapat membahayakan kesehatan tubuh.

Tentunya udara yang baik ialah yang memiliki kualitas baik dan tidak mengandung unsur berbahaya.

Semakin baik kualitasnya, udara yang dihirup tidak akan membahayakan kesehatan tubuh. Sebaliknya, jika kualitasnya buruk, udara tersebut dapat menimbulkan dampak negatif bagi makhluk hidup.

Pengertian kualitas udara

Definisi kualitas udara bisa dipahami dari pengertian kata ‘kualitas’ dan ‘udara’. Dikutip dari Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), kualitas merupakan tingkat baik atau buruk dari suatu hal.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sedangkan udara diartikan sebagai campuran berbagai gas yang tidak berwarna dan tidak berbau, memenuhi seluruh ruang di atas bumi.

Baca juga: Penyebab Polusi Udara di Kota Besar

Maka dapat diartikan jika kualitas udara merupakan tingkat baik atau buruknya campuran berbagai gas yang tidak berwarna serta tidak berbau, yang mana memenuhi seluruh ruang di atas bumi, dan digunakan untuk makhluk hidup bernapas. Kata lainnya, kualitas udara adalah tingkatan baik atau buruknya udara.

Dilansir dari situs UCAR Center for Science Education, kualitas udara atau air quality merupakan kadar kandungan udara, yang didasarkan pada konsentrasi polutan di lokasi tertentu. Kualitas udara ini disesuaikan dengan Indeks Kualitas Udara atau Air Quality Index (AQI).

Parameter kualitas udara

Dilansir dari situs Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (iku.menlhk.go.id), untuk mengukur kualitas udara di berbagai daerah di Indonesia, pemerintah telah menetapkan Indeks Standar Pencemar Udara (ISPU), sesuai Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor: KEP 45/MENLH/1997 tentang Indeks Standar Pencemar Udara.

Parameter baik buruknya kualitas udara dibagi menjadi lima kategori. Berikut penjelasannya:

Kategori   Rentang   Penjelasan
Baik 0-50 Tingkat kualitas udara tidak memberi efek buruk bagi kesehatan manusia atau hewan, serta tidak mempengaruhi tumbuhan, bangunan, dan nilai estetika.
Sedang 51-100 Tingkat kualitas udara tidak memberi efek buruk bagi kesehatan manusia dan hewan, namun mempengaruhi tumbuhan yang sensitif, serta nilai estetika.
Tidak sehat 101-199 Tingkat kualitas udara merugikan manusia dan kelompok hewan yang sensitif, serta menimbulkan kerusakan pada tumbuhan ataupun nilai estetika.
Sangat tidak sehat 200-299 Tingkat kualitas udara dapat merugikan kesehatan pada beberapa segmen populasi yang terpapar.
Berbahaya 300-lebih Tingkat kualitas udara berbahaya secara umum dan menimbulkan kerugian kesehatan yang serius.

Bisa diartikan jika tingkat rentangnya lebih dari 50, sudah menimbulkan beberapa dampak bagi tumbuhan, manusia serta hewan. Makin tinggi rentangnya, dampak buruk yang dihasilkan semakin banyak dan berbahaya.

Baca juga: Kelembaban Udara: Definisi dan Jenisnya

Cara menjaga kualitas udara

Ada beberapa cara yang bisa kita lakukan untuk menjaga kualitas udara tetap baik. Cara tersebut diantaranya:

Penggunaan kendaraan bermotor yang berlebihan dapat menyebabkan pencemaran udara. Maka sangat penting untuk mulai beralih menggunakan transportasi yang lebih ramah lingkungan, misalnya sepeda ataupun berjalan kaki. Bila bepergian jauh, bisa menggunakan transportasi umum.

Wilayah yang hanya memiliki sedikit pohon akan lebih mudah tercemar. Peran pohon sangatlah penting untuk menetralkan atau membersihkan udara dari polusi. Usahakan untuk menanam pohon di beberapa tempat di sekitar rumah, supaya kualitas udara tetap terjaga.

Pabrik seharusnya membangun cerobong udara sebaik mungkin. Agar udara yang keluar ke permukaan jauh lebih bersih dan tidak menyebabkan polusi. Selain lebih bersih, udara yang keluar juga jauh lebih sedikit karena sudah disaring terlebih dahulu.

Gunakanlah bahan bakar yang jauh lebih ramah lingkungan. Karena dengan menggunakan bahan bakar yang terbuat dari fosil akan menghasilkan polutan, dan akhirnya menimbulkan polusi serta menurunkan kualitas udara.

Baca juga: Menghitung Panjang Kolom Udara Resonansi Kedua

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi