KOMPAS.com – Tembakau merupakan bahan baku dalam pembuatan rokok. Dilansir dari World Health Organization, Indonesia merupakan salah satu negara dengan prevalensi merokok tertinggi di dunia, tercatat sekitar 62,9 persen laki-laki dewasa tergolong perokok.
Banyaknya pengguna rokok, membuat Indonesia menghasilkan rokok tembakau dalam jumlah yang sangat besar.
Menurut Atlas Tembakau Indonesia 2020 yang diterbitkan oleh Tobacco Control Support Center-Ikatan Ahli Kesehatan Masyarakat Indonesia, jumlah produksi rokok tahun 2018 adalah 332,38 milyar batang. Pada 2020 produksi rokok dibatasi menjadi maksimal 260 milyar batang.
Kandungan zat tembakau
Konsumsi rokok yang sangat besar tersebut membunuh sekitar 225.700 orang di Indonesia setiap tahunnya.
Hal tersebut dikarenakan tembakau rokok mengandung banyak zat yang berbahaya. Beirkut zat yang terkandung dalam tembakau:
- Nikotin
Nikotin adalah zat dalam tembakau yang bersifat adiktif atau menyebabkan kecanduan. Bahkan efek adiktifnya sama seperti heroin dan kokain.
Baca juga: Sediaan Larutan: Pengertian, Jenis, dan Zat Tambahannya
Hal tersebut dikarenakan nikotin memancing otak untuk melepaskan neurotransmitter yang mirip seperti dopamin.
Dilansir dari Healthline, neurotransmitter tersebut menciptakan perasaan puas dan senang yang singkat, namun otak akan selalu merasa kekurangan dopamin. Sehingga menyebabkan kecanduan nikotin, yang semakin lama butuh dosis yang semakin tinggi.
- Hidrogen sianida
Dilansir dari National Center for Biotechnology Information, hidrogen sianida adalah adalah salah satu zat beracun asap tembakau yang terbentuk dari pembakaran senyawa protein dan nitrat yang ada dalam tembakau pada suhu tinggi dalam kondisi kekurangan oksigen.
Hidrogen sianida adalah zat beracun yang dapat merusak paru-paru, menyebabkan sakit kepala, juga mual. Dalam kadar tinggi, sianida dapat membunuh manusia dalam waktu singkat.
- Formaldehida
Formaldehida adalah zat yang dihasilkan dari pembakaran rokok tembakau. Formaldehida dalam jangka pendek menyebakan iritasi mata, kulut, dan sensasi terbakar pada tenggorokan.
Dilansir dari Verywell Mind, formaldehida dalam jangka panjang dapat menyebabkan kanker saluran pernapasan bagian atas dan meningkatkan resiko leukemia myeloid.
Baca juga: Jenis-Jenis Zat Campuran Berdasarkan Sifatnya
- Arsenik
Tanaman tembakau biasanya diberi pestisida agar bebas dari hama. Namun arsenik dalam pestisida ikut terserap ke dalam tembakau.
Arsenik adalah zat karsinogenik yang dapat menyebabkan kanker paru-paru, kanker kandung kemih, kanker kulit, bahkan beresiko menyebabkan kanker ginjal, kanker hati, dan kanker prostat.
- Kadmium
Dilansir dari U.S. Food and Drug Administration, saat tembakau tumbuh, ia menyerap bahan kimia seperti cadmium, timbal, dan nitrat. Sehingga tembakau mengandung kadmium yang bersifat karsinogenik atau menyebabkan kanker.
Kadmium yang masuk ke dalam tubuh manusia dapat menyebabkan kerusakan ginjal, paru-paru, dan juga tulang.
- Ammonia
Tembakau juga mengandung ammonia yang membantu nikotin agar bisa diserat tubuh dengan lebih mudah. Ammonia yang masuk ke dalam tubuh dapat bereaksi dengan air dan membentuk ammonium hidroksida yang sangat korosif.
Sehingga dapat menyebabkan rasa terbakar pada mata, hidung, tenggorokan, mengaibatkan kebutaan, mengiritasi saluran pernafasan, merusak paru-paru dan iritasi lain pada bagian dalam tubuh.
Baca juga: Perbedaan Zat Tunggal dan Campuran
- Polonium-210
Dilansir dari Centers for Disease Control and Prevention, pupuk fosfat yang tinggi mengandung bahan radioaktif yang masuk ke dalam tembakau dan masuk ke tubuh saat rokok dibakar.
Bahan radioaktif tersebut adalah polonium-210 yang dapat menyebabkan kerusakan sel dan jaringan tubuh.
- Benzena
Benzena merupakan zat yang keluar saat tembakau dibakar. Benzena dalam tubuh manusia bersifat karsinogenik atau menyebabkan kanker. Benzene juga berbahaya bagi perokok pasif karena dapat menyebabkan kanker.
- Karbon monoksida
Karbon monoksida adalah zat yang terlepas jika tembakau dibakar. Karbon monoksida sangat berbahaya karena dapat berikatan dengan darah menggantikan oksigen.
Karbon monoksida mengikat hemoglobin darah 200 hingga 300 kali lipat lebih mudah dari oksigen. Hal ini sangat membahayakan karena membuat tubuh kekurangan pasokan oksigen.
Baca juga: Syarat-Syarat Suatu Zat Dapat Disebut sebagai Polutan
- Tobacco-specific nitrosamines (TSNAs)
Dilansir dari U.S. Food and Drug Administration, saat tembakau diawetkan atau difermentasi, akan terbentuk bahan kimia berupa Tobacco-specific nitrosamines (TSNAs).
TSNAs asalah zat karsinogen kuat yang menyebabkan kanker pada manusia. Misalnya kanker mulut, kanker kerongkongan, kanker hati, dan kanker pankreas.
- Polycyclic aromatic hydrocarbons (PAHs)
Hidrokarbon aromatic polisiklik atau polycyclic aromatic hydricarbons (PAHs) adalah bahan kimia yang terdapat pada batu bara, minyak tanah, bensin, juga tembakau.
PAHs bersifat karsinogenik dapat menyebabkan kanker terutama kanker paru-paru. PAHs juga berpotensi menyebabkan kerusakan ginjal, hati, kerusakan sel darah merah, dan peradangan pada kulit.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.