Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Arti Wawasan Wiyata Mandala dan Komponennya

Baca di App
Lihat Foto
KOMPAS.com/Gischa Prameswari
Ilustrasi wawasan wiyata mandala
|
Editor: Serafica Gischa

KOMPAS.com – Wawasan Wiyata Mandala mungkin bukanlah istilah yang asing, karena materi tentangnya sering diberikan ketika masa orientasi sekolah.

Wawasan Wiyata mandala diperkenalkan karena merupakan pedoman yang penting dalam penyelenggaraan pendidikan.

Menurut Kamus Besar bahasa Indonesia, secara harfiah wawasan berarti tinjauan, pandangan, dan cara pandang. Adapun kata Wiyata diambil dari bahasa Jawa yang memiliki arti pengajaran atau pendidikan.

Adapun mandala berarti bulatan atau lingkungan. Sehingga Wawasan Wiyata Mandala secara harfiah berarti cara pandang pendidikan dalam lingkungan sekolah.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Berdasarkan surat Direktur Jendral Pendidikan Dasar dan Menengah nomor 13090/CI.84 tanggal 1 Oktiber 1984 menyebutkan yang dimaksud Wawasan Wiyata Mandala adalah konsepsi atau cara pandang bahwa sekolah merupakan lingkungan atau kawasan penyelenggaraan pendidikan dan merupakan ketahanan sekolah guna menciptakan suasana harmonis dan kecintaan terhadap sekolah.

Baca juga: Peran Pendidikan Kewarganegaraan dalam Bela Negara

Tujuan Wawasan Wiyata Mandala

Wawasan Wiyata Mandala bertujuan untuk mendukung visi pendidikan nasional sebagaimana tercantum dalam Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional nomor 20 tahun 2003 Bab II yaitu:

“Pendidikan nasional mempunyai visi terwujudnya sistem pendidikan sebagai pranata sosial yang kuat dan berwibawa untuk memberdayakan semua warga negara Indonesia berkembang menjadi manusia yang berkualitas sehingga mampu dan proaktif menjawab tantangan yang selalu berubah”

Komponen Wawasan Wiyata Mandala

Wawasan Wiyata Mandala terdiri dari lima komponen yaitu peran kepala sekolah, peran guru, peran civitas akademika, peran murid, dan peran masyarakat. Berikut penjelasannya:

Menurut E. Mulyasa dalam buku berjudul Menjadi Kepala Sekolah Profesional dalam Konteks Menyukseskan MBS dan KBK (2004) kepala sekolah memiliki peran dan tugas sebagai educator (pendidik), manajer, admisnistrator, innovator, motivator, supervisor, dan leader (pemimpin).

Kepala sekolah bertanggung jawab secara penuh dalam penyelenggaraan pendidikan sekolah. Peranan kepala sekolah dapat berupa:

  1. Memastikan sekolah memiliki sarana dan prasarana yang baik
  2. Melakukan rapat koordinasi dengan guru, wali murid, murid, komite sekolah, ataupun masyarakat setempat
  3. Merencanakan sistem pengajaran yang efektif tidak hanya secara akademis melainkan pembentukan moral serta karakter siswa
  4. Menciptakan suasana yang harmonis antar warga sekolah
  5. Mengawasi kinerja guru, pelaksanaan pengajaran, serta tata tertib dan disiplin di lingkungan sekolah
  6. Mendukung kegiatan ekstrakulikuler bagi siswa

Baca juga: Hakikat dan Latar Belakang Pentingnya Pendidikan Kewarganegaraan

Ahmad Sopian dalam jurnal berjudul Tugas, Peran, dan Fungsi Guru dalam Pendidikan (2016) menyebutkan bahwa guru memiliki peran dalam mendidik, membimbing, mengajar, dan juga melatih peserta didik.

Contoh peranan guru dalam mewujudkan Wawasan Wiyata Mandala adalah:

  1. Menjunjung tinggi martabat dan sikap tauladan
  2. Menyampaikan dan mengajarkan ilmu pengetahuan
  3. Memotivasi dan membina peserta didik
  4. Menjadi tauladan dalam segi karakter, moral, dan etika
  5. Mengajarkan norma, tata tertib, serta kecakapan hidup
  6. Membangun kepercayaan dari sekolah, peserta didik, wali murid, dan masyarakat

Civitas akademika merupakan pegawai selain guru dan kepala sekolah yang mendukung proses belajar mengajar di sekolah seperti tata usaha, satpam, pustakawan, dan petugas kebersihan.

Contoh peran civitas akademika dalam mewujudkan Wawasan Wiyata Mandala adalah:

  1. Menaati tata tertib sekolah
  2. Melaksanakan hak dan kewajiban berdasarkan tugas profesinya di sekolah
  3. Membangun hubungan yang harmonis antar warga sekolah

Baca juga: Bentuk Kerja Sama ASEAN di Bidang Pendidikan

Murid merupakan pusat dari pembelajaran di sekolah yang didik untuk menjadi generasi penerus bangsa yang cerdas. Contoh peran murid dalam mewujudkan Wawasan Wiyata Mandala adalah:

  1. Menaati tata tertib sekolah
  2. Menghormati guru, kepala sekolah, dan civitas akademika
  3. Melakukan kegiatan belajar dengan semangat, tekun, dan disiplin
  4. Menyelesaikan tugas yang diberikan oleh guru
  5. Menggunakan dan menjaga fasilitas belajar dan mengajar di sekolah
  6. Manjaga nama baik sekolah dan keluarga baik di dalam lingkungan sekolah maupun di luar lingkungan sekolah

Masyarakat sekitar juga ikut berperan dalam mewujudkan Wawasan Wiyata Mandala seperti berikut:

  1. Mendukung program dan kebijakan sekolah dalam proses belajar dan mengajar
  2. Turut memberikan kritisk serta saran yang membangun proses pengajaran
  3. Turut melakukan pengawasan terhadap peserta didik
  4. Bersedia melakukan kerja sama dengan sekolah dalam rangka mendukung proses belajar dan mengajar
  5. Turut serta menjaga keamanan lingkungan sekolah

 Baca juga: Dampak Kolonialisme dan Imperialisme di Bidang Pendidikan

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Sumber: KBBI
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua
Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi