Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Proses Pembentukan Tulang Manusia

Baca di App
Lihat Foto
science alert
Ilustrasi tulang manusia
|
Editor: Serafica Gischa

KOMPAS.com – Tulang adalah alat gerak pasif manusia. Tanpa adanya tulang, manusia tidak akan bisa bergerak dan beraktivitas.

Orang dewasa memiliki 260 tulang, sedangkan bayi baru lahir memiliki lebih dari 300 tulang. Tahukah kamu bagaimana proses pembentukan tulang pada manusia? Untuk mengetahuinya, yuk kita simak penjelasan di bawah ini!

Pembentukan tulang pada tubuh manusia dimulai ketika manusia masih berupa embrio berusia enam atau tujuh minggu dalam rahim ibu.

Proses pembentukan tulang disebut dengan osteogenesis atau osifikasi, terbagi menjadi dua jenis yaitu osifikasi intramembran dan osifikasi endokodral.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Osifikasi intramembran

Osifikasi intramembran adalah proses pembentukan tulang dari jaringan mesenkim yang dikonversi secara langsung (tidak terdiferensiasi).

Baca juga: Tulang Rawan: Pengertian, Fungsi, dan Jenisnya

Proses osifikasi intramembran dimulai dengan sel-sel mesenkim berkumpul dan menjadi sel khusus seperti kapiler, sel osteogenik, dan juga osteoblas. Osteoblas inimah yang akan menjadi pusat pembentukan tulang.

J. Gordon Betts dalam buku Anatomy and Physiology (2013) menyebutkan osteoblas mensekresikan osteoid, matriks yang tidak terklasifikasi dan mengapur (mengeras membentuk tulang) dalam beberapa hari karena garam mineral yang diendapkan di atasnya menjebak osteoblas di dalamnya.

Osteoblas yang tertanam tersebut berubah menjadi osteosit. Sementara sel-sel osteogenik disekitarnya akan berubah menjadi osteoblas yang baru di bagian tepi tulang yang sedang tumbuh. Osteoid akan membentuk matriks trabekular yang akan terus menebal membentuk tulang keras.

Sedangkan osteoblast akan membentuk lapisan seluler periosteum. Lapisan periosteum kemudian membentuk tulang spons. Tulang spons kemudian memenuhi pembuluh darah dan berubah menjadi tulang sumsum merah.

Pada proses awal osifikasi di dalam jaringan tulang yang terbentuk terdapat pembuluh darah fungsi dari pembuluh darah tersebut adalah untuk membentuk trabeculae yang kemudian menjadi tulang spongiosa. 

Osifikasi intramembran membentuk tulang pipih tengkorak, mandibula (tulang rahang bawah), klavikula (tulang selangka) dan tulang pipih wajah.

Baca juga: Tulang Belikat: Posisi, Fungsi, dan Masalahnya

Osifikasi endokoral

Dilansir dari Embryology, sebagian besar tulang manusia terbentuk melalui proses osifikasi endokoral yang menggantikan kerangka tulang rawan menjadi tulang keras.

Osifikasi endokoral diawali dengan sel-sel mesenkim yang berdiferensiasi menjadi sel tulang rawan (kondroblas).

Kondroblas kemudian membentuk matriks tulang rawan hialin yang bersifat fleksibel. Matriks tulang rawan hialin kemudian membungkus kondroblas dan membentuk kondrosit.

Lindsay M. Biga dalam buku Anatomy & Physiology (2019) menyebutkan pada proses tersebut tulang lunak hialin tidak memiliki pembuluh darah yang memasok nutrisi dan membuang sisa metabolisme, difusi tersebut dilakukan oleh perikondrium (membran yang menutupi tulang rawan) disekitarnya.

Saat pembuluh darah menembus tulang rawan, periondrium akan berubah menjadi periosteum. Pembuluh darah kemudian membawa isteoblas ke tepi membentuk bone collar di bagian luar tulang sekitar diafisis.

Hal tersebut membuat nutrisi tidak dapat masuk ke tengah tulang rawan, menyebabkan kehancuran kondrosit pusat, dan membentuk rongga.

Baca juga: Bagian dan Jenis Tulang Manusia

Sehingga osteoblas dan pembuluh darah dapat masuk ke dalam rongga tersebut dan perlahan membentuk tulang spons. Dalam proses ini tulang rawan dan kondrosit akan ters tumbuh di ujung dan memperpanjang tulang.

Proses ini akan terus berlangsung hingga tulang rawan yang tersisa berupa lempengan antara diafisis dan epifisis. Lempeng tersebut disebut dengan lempeng pertumbuhan. Lempeng inilah yang membuat tulang dapat tumbuh memanjang sehingga manusia bertambah tinggi.

 

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Sumber: Embryology
Baca tentang
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi