KOMPAS.com - Frasa merupakan gabungan dua kata atau lebih yang membentuk suatu makna. Frasa bersifat nonpredikatif atau yang sering dijelaskan sebagai gabungan kata yang mengisi salah satu fungsi sintaksis (subyek, obyek, keterangan, dan pelengkap) dalam sebuah kalimat.
Dalam sebuah susunan kalimat, frasa tidak bisa dipindah atau dipisahkan karena bisa mengubah makna kalimatnya.
Frasa memiliki banyak jenis yang dapat dibedakan berdasarkan beberapa aspeknya. Berikut merupakan jenis-jenis frasa:
Frasa berdasarkan jenis katanya
Mengutip dari buku Pintar Pidato: Kiat menjadi Orator Hebat (2020) karya Arif Yosodipuro, frasa berdasarkan jenis katanya bisa dibagi menjadi lima jenis, yaitu:
Merupakan frasa yang terbentuk dari penggabungan kata benda dan dapat juga digunakan sebagai pengganti kata benda.
Contohnya: ‘Jinnie mendapat hadiah ulang tahun berupa jam tangan mewah’. Kata ‘jam tangan’ merujuk pada frasa kata benda.
Baca juga: Contoh Kalimat Tanya Apa
Frasa verbalMerupakan frasa yang terbentuk dari penggabungan kata kerja dan dapat juga dipakai sebagai pengganti kata kerja.
Contohnya: ‘Tata pergi ke pasar untuk membeli sayur dan buah’. Kata ‘pergi ke pasar’ merujuk pada frasa kata kerja.
Frasa adjektivaMerupakan frasa yang terbentuk dari penggabungan kata sifat dan dapat digunakan untuk menambahkan kata keterangan, misalnya agak, sangat, harus, dan paling.
Contohnya: ‘Cuaca hari ini sangat panas karena tidak hujan’. Kata ‘sangat panas’ merujuk pada frasa kata sifat.
Frasa numeraliaMerupakan frasa yang bentuknya kata bilangan atau dapat digunakan untuk mengganti kata bilangan dalam kalimat.
Contohnya: ‘Lita memiliki dua ekor anjing'. Kata ‘dua ekor’ merujuk pada frasa numeralia.
Baca juga: Kalimat Ambigu: Definisi, Jenis, Ciri-Ciri, Faktor, dan Contoh Kalimat
Frase preposisionalMerupakan frasa yang memiliki kata depan sebagai petunjuk atau unsur penjelas.
Contohnya: ‘Kucing itu terus berdiam di depan rumah majikannya'. Kata ‘di depan rumah majikannya’ merujuk pada frasa kata depan.
Frasa berdasarkan strukturnya
Menurut Ribut Wahyu Eriyanti, dkk, dalam buku Linguistik Umum (2020), jenis frasa berdasarkan strukturnya dapat dibagi menjadi dua jenis, yaitu:
Frasa eksosentrikAdalah frasa yang tidak memiliki konstruksi sama seperti unsur atau komponen pembentuknya. Artinya ketika salah satu komponennya dipisahkan, frasa eksosentrik tidak dapat saling dihubungkan.
Contohnya: ‘Theo belajar di sekolah’. Masing-masing kata dari ‘di sekolah’ tidak bisa dihilangkan karena akan menimbulkan perbedaan makna. Misalnya kata ‘di’ dihilangkan, maka katanya akan menjadi ‘Theo belajar sekolah’, hal ini akan menimbulkan perbedaan makna.
Baca juga: Perbedaan Kalimat Efektif dan Tidak Efektif
Frasa endosentrikAdalah frasa yang punya distribusi sama atau setara. Ketika salah satu unsur atau komponennya dihilangkan, frasa itu masih dapat digunakan.
Contohnya: ‘Adi membeli HP baru merek yang terkenal’. Ketika kata ‘merek yang terkenal itu’ dihilangkan, hal ini tidak akan mengubah maknanya. Karena makna yang dimaksud tetaplah Adi membeli HP baru.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.