Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Perkecambahan: Pengertian, Tipe, dan Prosesnya

Baca di App
Lihat Foto
freepik.com/@ilovehz
Proses perkecambahan
|
Editor: Serafica Gischa

KOMPAS.com – Pada tanaman terutama yang tumbuh dari benih, biji, spora, mapun organ reproduksi lainnya akan mengalami peristiwa yang dinamakan perkecambahan. Dilansir dari theseed.co.uk, perkecambahan adalah awal dari pertumbuhan benih.

Sebutir biji yang merupakan bibit tumbuhan berada dalam keadaan dorminasi atau tidur. Untuk membangunkan biji, biji harus direhidrasi atau diberikan air.

Dilansir dari Encyclopedia Britannica, ketika dimulainya penyerapan air (imbibisi), laju respirasi akan meningkat dan proses metabolisme yang terhenti selama dorminasi akan dilanjutkan.

Dalam proses perkecambahan bagian yang pertama muncul adalah bakal daun atau kotiledon. Kotiledon melekat pada embrio dengan hipokotil.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Setelah biji bangun dari masa dorminasi, maka ia akan mulai berkecambah. Perkecambahan tidak hanya membutuhkan air namun juga oksigen, dan juga suhu yang sesuai. Inilah mengapa biji tidak bisa berkecambah dalam air.

Baca juga: Faktor Oksigen pada Pertumbuhan dan Perkembangan Tumbuhan

Dilansir dari National Center for Biotechnology Information, tingkat perkecambahan maksismum berada pada suhu 25ºC hingga 30ºC sehingga biji seringkali tidak berkecambah pada suhu ekstrem.

Mereka akan mulai tumbuh dengan memanfaatkan cadangan nutrisi dalam endosperma atau kotiledon bijinya.

Biji yang bangun akan mengaktifkan hormon giberelin yang akan metabolisme berupa pemecahan pati menjadi gula. Metabolisme yang aktif membuat munculnya tunas pada permukaan biji, sehingga biji bisa tumbuh sebagai tumbuhan baru.

Tipe perkecambahan

Berdasarkan pergerakan kotiledonnya perkecambahan dibagi menjadi dua jenis, yaitu perkecambahan hipogeal dan perkecambahan epigeal.

Kotiledon ada;ah daun pertama yang dihasilkan tumbuhan. Dilansir dari The Spruce, kotiledon merupakan daun biji atau embrio tanaman yang menyimpan cadangan nutrisi.

Baca juga: Fungsi Air dalam Pertumbuhan dan Perkembangan Tumbuhan

Hipo dalam bahasa Yunani berarti bawah, maka perkecambahan hipogeal adalah pertumbuhan biji di mana kotiledonnya tetap berada di bawah tanah.

Dilansir dari Biology Discussion, perkecambahan hipogeal terjadi saat epikotil (sumbu embrio atau bakal batang di atas kotiledon) memanjang dan mendorong plumula (bakal daun) ke atas keluar dari tanah.

Pemanjangan epikotil tersebut membuat tunas plamula naik ke atas tanah, sedangkan kotiledon tetap berada di bawah tanah.

Perkecambahan hipogeal biasanya terjadi pada tumbuhan monokotif seperti padi, jagung, gandung, kacang polong, dan juga kelapa.

Epi dalam bahasa Yunani berarti atas, maka perkecambahan epigeal adalah pertumbuhan biji di mana kotiledonnya naik ke atas atau ke permukaan tanah.

Baca juga: Pengaruh Cahaya pada Pertumbuhan dan Perkembangan Tumbuhan

Perkecambahan epideal terjadi saat hipokotil (sumbu embrio atau bakal batang di bawah kotiledon) memanjang ke atas.

Pemanjangan hipokotil mendorong kotiledon yang ada di atasnya, sehingga kotiledon keluar dan berada di permukaan tanah.

Perkecambahan epigeal terjadi pada beberapa tumbuhan antara lain. papaya, labu, kapas, bawang, bunga matahari, kacang, labu, dan jarak.

 

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi