KOMPAS.com – Dalam Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia (PUEBI), diatur penggunaan huruf termasuk huruf tebal dan miring.
Ketika membuat suatu tulisan, terkadang menggunakan kata yang harus dicetak miring maupun tebal.
Kata-kata apakah saja yang harus dicetak miring dan tebal?
Berikut adalah aturan penggunaan huruf miring dan tebal yang dilansir dari buku Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia (2016):
Penggunaan huruf miring
Penggunaan huruf miring, di antaranya:
- Judul karya
Huruf miring dipakai untuk menusliskan setiap unsur dari judul karya seperti nama buku, nama majalah, nama situs, ataupun nama surat kabar yang dikutip dalam tulisan.
Baca juga: Contoh Kata Imbuhan dan Terikat
Penulisan miring tersebut juga berlaku dalam daftar pustaka, contohnya:
- Buku favorit saya adalah Dunia Sophie karya Jostein Gaarder.
- Berita tersebut bisa dibaca di Laman Resmi Republik Indonesia.
- Kenneth Krane. 1988. Introduction to Nuclear Physics. New York: John Wiley and Sons.
- Penegasan kata
Huruf miring dapat dipakai untuk menegaskan atau mengkhususkan suatu kata ataupun kelompok kata dalam kalimat. Sehingga dapat menegaskan apa yang ingin disampaikan dalam suatu kalimat, seperti:
- Istilah geografi berasal dari bahasa Yunani.
- Isilah soal pilihan ganda berikut dengan melingkari jawaban yang benar!
- Kode +62 digunakan oleh pengguna nomor ponsel dari Indonesia.
- Tidak ada ular di negara Islandia.
- Ungkapan, bahasa daerah, dan bahasa asing
Huruf miring digunakan untuk menuliskan ungkapan bahasa Indonesia, bahasa daerah, dan juga bahasa asing dalam suatu kalimat, contohnya:
- Di umurnya yang masih muda, anak itu sudah makan asam garam kehidupan.
- Honey badger memiliki nama Latin Mellivora capenis adalah hewan paling tak kenal takut di dunia.
- Tidak ada yang menduga jika Barcelona dibuat bertekuk lutut oleh Hercules pada pertandingan 11 September 2010.
- Setiap kali merasa takut, ingatlah pepatah Latin audentes fortuna iuvat yang artinya keberuntungan berpihak pada yang berani.
Dilansir dari PUEBI Daring, nama orang, lembaga, dan organisasi dengan bahasa asing maupun bahasa daerah tidak perlu ditulis dalam huruf miring. Garis bawah pada kata juga bisa menggantikan tulisan miring jika tulisan dibuat dengan tulisan tangan atau mesin ketik.
Baca juga: Contoh Kata Tugas Hubungan Logis
Penggunaan huruf tebal
Untuk penggunaan huruf tebal, sebagai berikut:
- Menegaskan huruf ataupun kata
Jika dalam suatu kalimat telah terdapat huruf miring, maka huruf tebal dapat digunakan untuk menegaskan unsur dalam kata yang dicetak miring tersebut. Misalnya:
- Huruf ng dalam kata ngarai adalah huruf konsonan gabungan.
- Dalam peribahasa all good things come to end, kata yang dicetak miring berarti berakhir atau tidak selamanya terjadi.
- Menegaskan bagian dalam karangan
Huruf tebal digunakan untuk mempertegas bagian-bagian dalam suatu karangan. Misalnya menulis judul, judul bab, dan judul sub-bab dalam huruf tebal. Contohnya:
Bab. 1 Kromosom 2 (Spesies)
Kromosom adalah materi genetik yang membangun segala macam fisik yang dimiliki oleh makhluk hidup. Perbedaan jumlah, bentuk, gen, dan urutannya dalam kromosomlah yang membedakan satu spesies makhluk hidup dengan spesies lainnya.
Bab. 8 Kromosom 9 (Penyakit)
Perubahan materi genetik (mutasi) dalam kromosom dapat membuat seseorang mengidap penyakit. Penyakit tersebut kemudian dapat diturunkan ke keturunnya berdasarkan sifat dominan atau resesifnya.
Baca juga: Pengertian Kata Baku dan Tidak Baku
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.